PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Sunday, June 22, 2014

SKENARIO PERANG BESAR DI TIMUR TENGAH

Pasca kemenangan Mujahidin ini seluruh kekuatan barat yang sekarang ini ada di sekeliling Suriah seperti AS, NATO, Rusia,Cina dan di tambah Negara Negara arab yang selama ini sudah sangat di untungkan dengan system barat sekalipun di bungkus dengan system kerajaan berdasarkan Islam seperti di Arab Saudi serentak akan mengeluarkan segala sumber dayanya untuk mencoba menghancurkan pemerintahan Islam yang baru di proklamirkan tersebut. Maka pasukan AS, NATO seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Rusia, Cina, di tambah dengan Negara sekeliling Suriah seperti Arab Saudi, Iraq, Lebanon, Iran, Yordania, Turki, Mesir, Yaman, Qatar dan di tambah lagi dengan persekutuan Syiah yang di motori oleh Iran. Semua mengerahkan pasukannya mencoba menghancurkan pemerintahan oleh oposisi di Suriah. Sesungguhnya atas alasan inilah maka sekarang ini melalui konvensi Jenewa yang terus coba di laksanakan oleh barat mereka mencoba menciptakan dua hal dan minimal dapat mencapai salah satunya:

Pertama, mereka mencoba mencegah jangan sampai oposisi Islam yang di motori Al Qaeda memegang peranan penting pasca Asad. Dengan jalan perundingan mereka mencoba mencegah jangan sampai kekuatan Islam menjadi kekuatan yang memegang peranan penting dalam pemerintahan baru hasil revolusi. Langkah ini bahkan sudah di rintis jauh jauh hari dengan memasukkan Jabhah Nushrah kedalam daftar organisasi teroris, dimana hal ini di maksudkan untuk menjauhkan public dari Jabhah Nushrah. Strategi ini terbukti gagal karena semakin hari Jabhah Nushrah terbukti semakin kuat dan bahkan kini mendapat dukungan dari pemuda pemuda dari seluruh dunia yang mengalir melalui Turki untuk menjadi bagian Jabhah Nushrah dan juga ISIS dan berjihad di medan Suriah. Bahkan bersama ISIS, Jabhah Nushrah telah bersama sama menyatu dalam operasi operasi pembebeasan wilayah Suriah.
Kedua, konvensi jenewa juga di maksudkan untuk menyatukan kekuatan kekuatan barat dan sekutu pendukungnya termasuk Iran, NATO, Rusia, dan Negara arab sekuler seperti Arab Saudi, Yordania, Turki, Yaman,dllnya dalam satu kekuatan dan agar untuk sementara dapat meminimalisir atau menyingkirkan  perbedaan demi persiapan menghadapi musuh bersama, Mujahidin Islam di Suriah yang memang sudah berada di ambang kemenangan.


Akan halnya di pihak Mujahidin setelah terjadinya persatuan antara pihak Mujahidin afiliasi Al Qaeda seperti ISIS dan Jabhah Nusrah dan mujahidin yang mayoritas anggotanya asli warga Suriah yang tergabung dalam Front Islam/Jabhah Islamiyah semakin merapatkan barisan bersiap menghadapi gempuran pasukan sekutu. Dengan di perolehnya ghanimah/harta rampasan perang dari Asad atau pun hasil rampasan dari gudang gudang senjata FSA hasil kiriman dari barat yang sebenarnya di maksudkan untuk memperkuat oposisi sekuler dukungan barat. Maka sudah seharusnya pihak mujahidin untuk menyimpan dan mempergunakan seluruh persenjataan yang sudah di kuasainya sekarang ini dengan sebaik-baiknya, karena pertempuran dengan Asad saat ini bukanlah pertempuran akhir namun barulah perang besar yang akan segera di susul dengan peperangan jauh lebih besar lagi dalam masa tidak lama setelah keberhasilan penggulingan Asad.

Barat segera melakukan gempuran kepada posisi posisi mujahidin Suriah. Pesawat pesawat tempur AS seperti F16, F18, Sukhoi milik Rusia, Mirage milik Perancis. Pesawat pesawat tersebut meluncur dari pangkalan pangkalan militernya di Laut Tengah, di mana Laut Tengah sekarang ini sudah di penuhi dengan Kapal kapal Induk milik AS, Rusia dan Juga Iran. Pemboman dengan Pesawat tempur tersebut ditambah lagi dengan Hunjaman rudal rudal jarak jauh lagi lagi dari kapal induk AS di Laut Tengah. Dalam perang ini Iran alih alih membantu Daulah Islam di Suriah, justru dengan persenjataannya memberikan dukungan penuh kepada barat, disamping sebagai upaya balas dendam terhadap kekalahannya dalam upaya menyelamatkan pemerintahan Asad.

Pihak Daulah di Suriah sebagaimana sebelumnya hanya dapat bersikap pasif terhadap gempuran dari barat. Maka keadaan seperti di Iraq dan Libya akan terjadi pada awalnya. Daulah Islam Suriah hanya dapat bertahan dari serangan bertubi tubi kekuatan aliansi barat. Maka istana Asad dan juga gedung gedung pemerintahan yang sempat di pergunakan oeh Daulah Islam akan hancur lebur, dan Suriah pun menjadi lebih hancur dari keadaan yang sudah hancur akibat 3 tahun perang penggulingan Asad.

Pihak Daulah Islam di Suriah hanya dapat melawan gempuran aliansi barat dengan menembakkan roket roket anti pesawat dan rudal grid dan scud warisan rezim Asad yang jatuh ke tangan mereka. Rudal rudal itu mereka tembakkan ke kapal kapal Induk AS dan Rusia dan juga Iran. Rudal scud tersebut juga di tembakkan ke wilayah wilayah sekitar Suriah terutama Israel, Turki karena Turki menyediakan pangkalannya untuk penggempuran Suriah, Lebanon karena keterlibatan Hizbullah Lebanon dalam perang Suriah, Iraq karena keterlibatan tentara Syiah di perang Suriah. Serangan rudal Suriah ke Israel memicu serangan jet jet tempur Israel ke wilayah Suriah. Israel memang demikian takut dengan perkembangan terkini di Suriah karena jatuhnya Suriah dan seharusnya Mesir menjadikan wilayah Israel demikian terbuka dari gempuran Arab. Maka tidak aneh jika Israel berniat menyematkan tanda kepahlawanan pada jenderal Sisi yang telah mengkudeta Mursi karena dengan demikian Sisi telah melindungi Israel dari ancaman pihak mujahidin Islam. Maka posisi Jenderal Sisi biar bagaimana pun berada pada posisi yang sangat rapuh karena warga Mesir adalah warga yang sangat mencintai Islam dan ajarannya. Warga Mesir sebagaimana Suriah akan bangkit dari kezaliman penguasa. Mereka sebagaimana Suriah hanya membutuhkan kepemimpinan yang akan membawa mereka menumpas Jenderal Sisi dan pasukan Militer beserta polisi yang tampaknya tidak sepenuh hati mendukung Sisi karena kebrutalannya dalam menumpas demonstran


Merasa tidak ada perlawanan berarti dengan cepat aliansi sekutu kemudian menurunkan kekuatan daratnya memasuki wilayah wilayah Suriah, dari arah Turki, dari arah Iraq, dari arah Lebanon, bahkan dari arah Mesir dan laut Tengah. Dengan dukungan pesawat dan tank tank canggihnya aliansi sekutu akan dengan cepat mampu menghancurkan kekuatan Daulah Islam Suriah yang di cap sebagai teroris dengan keberadaan Jabhah Nushrah dan ISIS. Kekuatan Mujahidin Suriah akhirnya memainkan taktik perang gerilya, dengan memecah kekuatan menjadi satuan satuan tempur kecil namun efektif untuk menghancurkan kekuatan musuh. Pasukan pejuang Islam di Suriah yang di dominasi oleh kekuatan dari afiliasi Al Caeda terus berusaha bertahan dan melawan dengan kekuatan yang mereka datangkan dan berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Mujahid mujahid dari seluruh dunia itu bersatu padu berupaya mempertahankan daulah Islam yang baru berdiri dan di proklamasikan keberadaannya.

Namun karena dahsyatnya gempuran aliansi barat, Daulah Islam di Suriah kemudian benar benar tercerai berai kekuatannya. Pada saat demikian larilah sekelompok kecil pasukan kearah Mekah. Mereka melarikan diri kearah Mekah dengan tujuan menghindar dari pasukan yang berupaya menghancurkan mereka. Didalam pasukan ini terdapat seseorang muda yang menjadi pemimpinnya. Mereka kemudian berhasil mencapai Mekah. Namun kota Mekah sendiri pada saat tersebut sedang berada dalam kondisi tidak stabil akibat gejolak yang di akibatkan mangkatnya raja Arab Saudi. Kemangkatan raja ini menjadikan persaingan antar pangeran tidak dapat di bendung lagi dan akhirnya meletus menjadi pertempuran terbuka

Pada saat demikian akhirnya di baiatlah seorang muda yang memimpin sekelompok kecil pasukan dari arah Suriah. Melalui para ulama dari Mesir, Suriah dan Iraq yang mengetahui tanda tanda akhir jaman kemudian pemuda tersebut di baiat di pojok Yamani di depan Ka’bah dengan di saksikan oleh sekelompok manusia yang tidak banyak yang memang pada saat tersebut masih berada di musim haji dimana manusia masih berkumpul dari seluruh pelosok dunia. Maka pemuda tersebut kemudian di baiat dan di jadikan khalifah kaum muslimin dan mendapat gelaran sebagai Al Mahdi. Pada saat itulah dinasti abasiyah Modern(dalam hal ini pemerintahan dinasti Saud) benar benar runtuh.

Sementara itu datang pasukan besar dari arah syam/Suriah yang bermaksud menhancuran Khalifah Al mahdi. Dan namun kemudian datang gempa bumi besar yang menengelamkan pasukan besar tersebut sehingga hanya menyisakan 2 orang prajurit yang akan melaporkan apa yang terjadi. Secara tiba tiba pula ladang ladang minyak dan kilang kilang minyak di Arab Saudi kemudian meledak , membara , menimbulkan kobaran api yang luar biasa besar.


Melihat keadaan luarbiasa yang terjadi di Mekah dan mendengar keberadaan dan pembaiatan Al Mahdi, berbondong bondong jutaan muslim dari seluruh dunia mendatangi Al Mahdi yang baru muncul di Mekah. Manusia yang berduyun duyun itu datang dengan niat masing masing. Manusia yang berduyun duyun datang itu termasuk pasukan pasukan yang sudah terbiasa terlibat dalam pertempuran, Mujahidin mujahidin yang biasa berperang dari Afghanistan, Arab Saudi, Iraq, Suriah, Yaman, Mesir, Somalia, Nigeria, Pakistan, Chechya dan seluruh dunia Islam lain. Maka Imam Mahdi dengan cepat mempunyai pasukan sangat besar yang siap menghancurkan siapa pun yang berbuat jahat dan berniat menghancurkan mereka. Imam Mahdi segera menyiapkan segala sesuatunya untuk kepemimpinannya dan bersama pembantu pembantunya yang datang dari semua penjuru dunia mengatur taktik dan strategi untuk pembebasan negeri negeri muslim. Namun yang pertama akan di lakukan adalah memberikan perintah kepada pasukannya untuk menumpas As Sufyani yang berkuasa di Suriah dan telah berbuat kejahatan luar biasa di Suriah.
Dan setelah masa tersbut di susul dengan keadaan peperangan demi peperangan, penaklukan seluruh negeri negeri Arab menjadi satu kekhilafahan dan mengembalikan penduduknya kedalam satu keadaan yang lebih baik dari masa masa sebelumnya.

7 comments:

  1. ALLAH BERKAHI KHALIFAH AL BAGHDADI PERINTIS JALAN MENUJU MASA KHILAFAH ALMAHDI

    ReplyDelete
  2. upaya tikus tikus teroris takfiri wahabisme mayoritas dari arab saudi qatar turki telah gagal total meruntuhkan surya..mereka datang hanya bunuh diri dan menambah kerugian bagi negaranya..pupuslah harapan israel...

    ReplyDelete
  3. Semoga kita adalah orang yang siap berbaiat kpd Khalifah Al Mahdi nanti

    ReplyDelete
  4. Islam terlahir dalam keadaan asing dan di akhir zaman akan kembali lagi dalam keadaan asing

    ReplyDelete
  5. Islam terlahir dalam keadaan asing dan di akhir zaman akan kembali lagi dalam keadaan asing

    ReplyDelete
  6. Negeri syam sudah di janjikan oleh Allah dan akan menjadi tanah yang subur bagi para mujahidin. Allahu Akbar!!!
    salam transparan.org

    ReplyDelete

Popular Posts