Dalam salah satu artikel yang ditulis seorang hamba Allah
tentang khilafah di akhir zaman, ada tersebut dari pendapat beliau bahwa ada
Khalifah sebelum Khalifah Al-Mahdi. Dan ia menunjukkan beberapa bukti. Ini
adalah ruang ikhtilaf yang diperbolehkan dalam masalah ini. Dan kami tidak
menyalahkan pandangan ini, karena beberapa ulama pun telah berbeda dalam
masalah ini: Apakah hanya satu Khalifah sebelum al-Mahdi, atau bisa ada
beberapa Khalifah yang akan muncul sebelum Al-Mahdi.
Di bawah ini kami bawakan beberapa
dalil dari seorang hamba Allah yang cenderung kepada pendapat bahwa ada khilafah
sebelum khilafah Al-Mahdi. Yang nampak pada kami bahwa tujuannya dari
pandangannya itu adalah bahwa khilafah al-baghdadi adalah termasuk khilafah
yang sah, salah satu khilafah yang ada sebelum khilafah al-Mahdi. Wallahu
A’lam.
Adapun kami berpendapat bahwa memang
ada lafaz dalam salah satu hadits yang menunjukkan adanya khalifah sebelum Imam
mahdi. Namun yang dimaksud istilah khalifah dalam hadits tersebut harus dibawa
ke makna lughoh/bahasa, bukan istilahi atau makna khusus, dengan makna hanya pemimpin
sebuah negara berdaulat dengan wilayah tertentu saja karena beberapa alasan
yang kuat.. Wallahu a’lam. Kami akan kutipkan beberapa pandangan hamba
Allah tersebut beserta dalilnya. Dan kami akan mengomentarinya sekaligus
sebagai pembanding bagi para pemirsa.
Inilah beberapa dalil mereka dengan
komentar dari kami.
Khilafah sesuai manhaj Nubuwwah pada
akhir zaman
Banyak hadis Nabi shallalahu
alaihi wa sallam, mengabarkan bahwa kekhilafahan Islam seperti pada masa
Khulafaur Rasyidin akan kembali tegak sekali lagi. Salah satunya adalah hadis
yang menggambarkan bentuk dan tahapan kekuasaan yang akan terjadi sepeninggal
beliau sampai hari kiamat secara urut. Beliau bersabda:
تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا
شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ،
ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ
اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ
تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا
إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ
مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ
“Periode kenabian akan berlangsung
pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwwah
(kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala
mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang
menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan
(penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu
yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode
khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad shallalahu alaihi
wa sallam diam.” (HR Ahmad; Shahih).
Bentuk emerintahan dan tahapannya
Menurut Nabi shallalahu alaihi wa sallam
secara urut, bentuk dan perubahan sistem pemerintahan yang akan terjadi adalah:
secara urut, bentuk dan perubahan sistem pemerintahan yang akan terjadi adalah:
- Masa pemerintahan yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad shallalahu alaihi wa sallam yang disebut sebagai masa Kenabian. Periode ini berakhir dengan wafatnya beliau.
- Periode Khilafah berdasarkan Manhaj Nubuwwah. Masa ini dimulai dengan berdirinya kekhilafahan Abu Bakar sampai wafatnya Ali radhiyallohu anhu. Sebagian ulama memasukkan pemerintahan Hasan bin Ali ke dalam periode ini. Inilah 30 tahun masa khilafah ala manhaj nubuwwah, seperti disebutkan oleh Nabi shallalahu alaihi wa sallam
- Periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit). Yaitu setelah kekhilafahan Hasan bin Ali sampai runtuhnya kekuasaan Turki Utsmani menjelang abad 20. Awal periode ini adalah akhir periode khilafah rasyidah, atau disebut dalam hadis lain sebagai masa raja-raja. Namun, perlu dicatat bahwa karakter kerajaan ini bersifat global dan tidak menutup kemungkinan adanya raja yang mengikuti sunah dan menerapkan syariat dan jihad fi sabilillah. Seperti yang terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz dan khalifah-khalifah setelahnya. (Majmu’ Al_Fatawa, 35/18)
- Periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak). Yaitu sejak runtuhnya dinasti Utsmani sampai hari ini. Mencakup seluruh bentuk pemerintahan di dunia Islam, baik kerajaan, warisan, partai, atau rezim kafir terhadap kaum muslimin.
- Khilafah bermanhaj Nubuwwah.
Karakter Khilafah bermanhaj Nubuwwah
Rasulullah shallalahu alaihi wa
sallam menamai Daulah pertama sepeninggal beliau dengan sebutan khilafah
ala sesuai manhaj nubuwwah. Sifat para khalifahnya beliau sebut sebagai
khilafah rasyidah (lurus) dan mendapatkan petunjuk. Beliau juga mewasiatkan
kepada umat agar mereka memegang teguh sunah mereka kuat-kuat. Dan ini adakan
rekomendasi beliau saat dunia Islam dipenuhi dengan perselisihan pendapat.
وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ
فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Sesungguhnya siapa saja yang hidup
di antara kalian sepeninggalku akan melihat perselisihan yang banyak, maka
hendaknya kalian berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Al-Khulafa Ar-Rasyidin sepeninggalku, gigitlah dengan
geraham.” (At-Tirmidzi; Shahih)
Khilafah pada masa ini memperoleh
sifat “rasyidah” karena berjalan sesuai manhaj nubuwwah. Dalam hal pengangkatan
pemimpin pada periode khilafah rasyidah digambar secara ringkas oleh Syaikh
Husein bin Mahmud sebagai berikut:
Khilafah Rasyidah kedua
Ada dua kelompok pendapat yang
berbeda tentang khilafah akhir zaman, apakah akan ada sebelum kemunculan
Al-Mahdi ataukah Khilafah berdasarkan manhaj nubuwwah adalah Al-Mahdi itu
sendiri. Atau, ada kemungkinan khilafah sebelum Al-Mahdi tetapi bukan Khilafah
Rasyidah sesuai manhaj nubuwwah.
Dalil kelompok yang meyakini ada
khilafah rasyidah sebelum Al-Mahdi, di antaranya adalah:
Pertama, “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau telah melihat khilafah
telah turun di Baitul Maqdis maka telah dekat terjadinya gempa-gempa,
musibah-musibah dan perkara-perkara yang besar. Hari kiamat pada hari itu lebih
dekat kepada manusia dibanding dekatnya tanganku ini dari kepalamu.” (Abu
Daud; Dinyatakan sahih oleh Al-Albani).
Komentar kami: Hadits tentang khilafah di Baitul Maqdis adalah khilafah
Imam Mahdi, Muhammad bin Abdillah, bukan khilafah selainnya. Dan setelah beliau
wafat akan digantikan oleh Isa ibnu Maryam As. Menurut beberapa dalil
disebutkan bahwa ibu kota kekhilafahan berpindah dari hejaz (Makkah dan Madinah
) menuju ke Syam. Ini akan terjadi setelah penaklukkan Konstantinopel.
Sedangkan konstantinopel ditaklukkan setelah umat islam menaklukkan kaum Rum di
negri Suriah, tepatnya di Amaq atau Dabiq. Bacalah ayat pada surat zukhruf:61
,”Sungguh turunnya kembali Isa sebelum kiamat pertanda bahwa kiamat telah dekat
….”Maka khilafah yang dimaksud dalam hadits di atas adalah khilafah nabi ISA
AS. Kelak Nabi Isa As. akan mengadakan perjalanan dari Syam menuju Madinah
untuk haji dan umroh lalu mengunjungi Rasulullah dan memberi salam kepadanya.
Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,” Isa bin Maryam pasti
akan turun sebagai penguasa dan imam yang adil. Ia pasti akan menempuh
perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji, umroh atau kedua-duanya. Dan pasti
ia akan datang ke makamku untuk memberi salam kepadaku (HR hakim dalam
al-Mustadrak, sahih isnadnya). Berjalan dari manakah Isa As untuk haji dan
umroh. Tentu dari negri Syam. Insya Allah.
Mereka mengatakan, “Teks hadis
menunjukkan bahwa khilafah pusatnya di Al-Quds. Isa bin Maryam setelah turun
dari Damaskus akan menuju Al-Quds. Ini menunjukkan bahwa Palestina saat itu
berada dalam kekuasaan umat Islam dan bahwa negara Yahudi yang ada lenyap dan
berakhir.”
Kedua, “Makmurnya Baitul Maqdis saat runtuhnya Yatsrib
(Madinah), dan runtuhnya Madinah saat terjadinya peperangan besar, dan
terjadinya peperangan besar saat ditaklukkannya Konstantinopel, dan
ditaklukkannya Konstantinopel saat keluarnya Dajjal.” (Abu Daud; Shahih)
Mereka berkata, “Makmurnya Baitul
Maqdis akan menjadi tempat berdirinya khilafah. Ini berarti Al-Quds telah
dibebaskan.Pembebasannya harusnya dilakukan degan jihad yang syar’i dan islami
melawan Yahudi.
Komentar kami: Jika kita memperhatikan penaklukkan-penaklukkan imam mahdi
(dalam beberapa riwayat yang tsabit) maka urutannya adalah:
- Dimulai dengan Penaklukkan jazirah Arab, lalu
- Penaklukkan Persia, lalu
- Penaklukkan kaum romawi, lalu
- Menaklukkan Konstantinopel (disaat itulah dajjal muncul)(tambahan riwayat dari hadits lainnya)
- Menaklukkan Dajjal dan kaum Yahudi, kemudian merebut baitul maqdis (HR. Muslim)
Maka berdasarkan urutan-urutan yang
sahih ini, kita dapat melihat bahwa baitul maqdis menjadi makmur setelah dajjal
dan yahudi ditaklukkan. Saat itu memang kota madinah sudah kosong, karena
beberapa hal:
- Ditinggalkan penduduknya karena sebagian yang munafik mengikuti dajjal keluar dari madinah,
- Sebagian lagi sisanya, mukmin, berangkat ke syam, untuk berperang dengan kaum Rum, Yahudi dan Dajjal.
- Madinah dihancurkan oleh seorang yang cacat kakinya yang telah disebut Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam.
Maka dapat kita simpulkan bahwa
khilafah yang dimaksud adalah bukan khilafah selain al-mahdi yang datang
sebelum al-mahdi. Dengan demikian yang dimaksud pembangunan Baitul Maqdis
adalah ketika Imam Mahdi bersama Isa As telah menaklukkan Al-Masih Dajjal. Maka
Al-Mahdi memindahkan ibu kota daulah Islamiyah dari Hejaz ke Baitul Maqdis.
Dengan demikian memahami teks hadits
itu sebaiknya dibantu oleh hadits-hadits lainnya yang dapat memperbaiki dan
menajamkan pemahaman kita. Wallahu a’lam.
Ketiga, “Tidak akan tersisa di atas bumi ini rumah pun di desa
maupun di kota kecuali akan dimasuki oleh kalimat Islam (syahadat), dengan
kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Adapun orang-orang
yang dimuliakan Allah, Dia menjadikan mereka sebagai pemeluk Islam, bila tidak
Allah menghinakan mereka, sehingga mereka taat kepada aturan Islam (membayar
jizyah).” (Ahmad; Shahih).
Mereka berkata, “ungkapan ‘sehingga
mereka menaati aturan Islam’ menunjukkan bahwa itu adalah membayar jizyah. Ini
menunjukkan bahwa ini terjadi sebelum turunnya Isa bin Maryam, sebab beliau
tidak mau menerima jizyah dari seorang pun.”
Komentar kami: sebelum turunnya Isa
As adalah periode khilafah Al-Mahdi. Tidak ada khilafah rasyidah sebelum isa
kecuali al-Mahdi. Khilafah waktu itu adalah khilafah yang satu dan bersambung. Khilafah
ala minhaji nubuwwah dengan 2 khalifah itu (al-Mahdi dan Nabi Isa As) ,
perumpamaannya adalah seperti di zaman Khulafaurrasyidin Al-Mahdiyin. Satu
periode dengan 4 khilafah yang bersambung.
Memang, Al-Mahdi yang memerintah
sebelum Isya menggunakan syariat Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam, yang
memintas tebusan jizyah kepada orang-orang yang tidak mau masuk Islam, namun
tidak dengan masa pemerintahan pemimpin selanjutnya –Isa As-, maka ia telah
diperintah Allah untuk menghapus jizyah, sebabnya, karena Isa sudah menampakkan
dirinya dihadapan kaum nasrani, dengan bukti yang sangat jelas bahwa ia
bukanlah tuhan yang disangkakan oleh mereka. Tentu hukumannya lain, hukuman
mati. Karena itulah maka di zaman Isa semua orang Yahudi dan Nasrani masuk
Islam. Pilihannya hanya dua: Islam atau diperangi.
Sementara itu, pendapat yang
menyatakan tidak ada Khilafah Rasyidah sebelum Al-Mahdi beralasan dengan dalil
di antaranya sebagai berikut:
Pertama: Sesuai hadis-hadis tentang kemunculannya, Al-Mahdi muncul
setelah periode mulkan jabbariyan dan perselisihan antara tiga putra
khalifah (lihat hadis selanjutnya). Apakah mungkin terjadi peperangan tiga anak
khalifah bila khalifah saat itu adalah khalifah rasyidah? Ini tentu saja bukan
ciri khilafah rasyidah.
Komentar kami: kata khalifah disini
adalah bermakna lughoh, bukan istilahi. Sebab harus dipahami menurut
konteksnya. Alasan-alasannya adalah:
- Lafaz yang digunakan adalah lafaz khalifah, tanpa alif laam ma’rifah, sehingga ma’nanya umum, pemimpin. Sebagian raja-raja Islam di tanah Jawa pun memakai gelar khalifah atau sultan pada zaman kekuasaan mereka. Bukan berarti nama tersebut menunjukkan bahwa mereka khalifah bagi seluruh kaum muslimin. Sama seperti Qs. Al-Baqoroh: 30; Apa makna khalifah disana (lafaznya nakiroh). Al-Ustadz Muhammad Thalib, pengarang Al-Qur’an Tarjamah Tafsiriah, mengartikan lafaz Khalifah disana sebagai “pengelola dimuka bumi” setelah merujuk kebeberapa kitab tafsir mu’tabar.
- Menurut hadis hasan riwayat Ahmad, Baihaqi dll. Sebelum masa khilafah al-mahdi/khilafah ala minhaji nubuwah, adalah masa mulkan jabbriyah dengan taqdir Allah, maka tidak mungkin muncul khilafah rasyidah dimasa mulkan jabriah tersebut. Dan kemudian khilafah dimasa akhir zaman hanyalah satu, al-Mahdi. Berarti selainnya tidak ada lagi, kecuali nabi Isa sebagai pengganti dan penerus Imam Mahdi.
- Kelihatannya Daulah Al-Baghdadi ini hendak memaksakan atau memperkosa dalil agar sesuai dengan keberadaan daulah mereka yang diklaim sebagai khilafah rasyidah. Diantaranya berusaha menakwilkan beberapa hadits di atas bahwa ada khalifah sebelum al-Mahdi. Kami telas jelaskan kebatilan khilafah albaghdadi ditulisan kami sebelumnya.
- Ketahuilah bahwa ciri munculnya Al-Mahdi sejati adalah meratanya kezaliman di bumi. Berarti sebelum itu tidak akan muncul khilafah sejati.
- Bagaimana mungkin dalam keadaan perpecahan di negri-negri Islam , tanpa kekuasaan, lalu ada sekelompok orang yang mengangkat dirinya sebagai khalifah rasyidah, dan mengklaim daulah bentukannya sebagai daulah khilafah. Sekh Syahid Hassan Al-Banna, Abdullah Azzam yang faqih, Mullah Umar Thaliban, dan sekh Usama sama sekali tidak terfikir untuk memproklamirkan khilafah dalam sikon seperti ini. Dan memang kitab-kitab fikih, dengan banyak keterangannya, memberikan kesimpulan tidak bisa mewujudkan khilafah dalam keadaanspt ini. Hanya orang-orang ghuluw dan jahil saja yang nekad mendirikan khilafah. Dan memang terbukti kemunculan khilafah yang dipaksakan ini menunai badai fitnah dan bencana dikalangan kaum muslimin, mujahin dan ulamanya, dan fitnah di dunia internasional.wallahul mustaan. Berarti tujuan dan hikmah dari penegakkan khilafah tidaklah tercapai. Yang ada hanyalah fitnah perpecahan dan pembunuhan dan semakin berkobarnya malapetaka akibat fitnah yang mereka timbulkan..
- Khalifah dengan makna Imam Jamaah muslimin , didalam kitab-kitab Fiqih, telah dijelaskan secara khusus dan panjang lebar. Dan kenyataannya memang tidak bisa diterapkan dimasa mulkan Jabbariah masa kini. Oleh karena itulah cara kemunculan khilafah ala minhaji nubuwah dimasa mendatang sangat berbeda dengan umumnya pengangkatan khalifah disepanjang sejarah islam. Pengangkatam Imam Mahdi nanti tidak seperti corak pengangkatan seluruh khalifah yang ada. Ia ditunjuk langsung oleh Allah melalui lisan Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam. Dan diterangkan ciri-ciri dengan detail. Sehingga jika ia datang di akhir zaman. Umat Islam yang mengenal dengan yakin akan ciri-cirinya, tinggal membaiatnya. Ini adalah pengecualian, dan hadits-hadits tentang pengangkatan imam mahdi menunjukkan pengecualian dari kitab-kitab fiqh yang membahas tentang pengangkatan khalifah secara umum.Wallahu a’lam.
- Ketahuilah bahwa banyak hadits-hadits tentang pasukan berbendera hitam. Semuanya dapat dikelompokkan kepada 3 golongan.
- Kelompok panji hitam dari Bani Abbas (Abul Abbas Assafah) yang menurut nabi Shallalahu alaihi wa sallam kan berkuasa selama rentang waktu yang dikehendaki Allah. Dan itu sudah terjadi.
- Kelompok kecil panji hitam dari Khurosan di akhir zaman yang akan menolong Imam Mahdi, mengokohkan kekuasaannya, mereka ini dari Bani Ishak. Mereka belum muncul.
- Kelompok pasukan panji hitam yang jika ia muncul maka mempunyai 8 ciri. Maka nabi melarang kaum muslimin utk. Bergabung bersama mereka. Karena mereka bukan ahlul haq.itulah pasukan daulah IS al-baghdadi yg muncul hari ini. wallahu a’lam. (sudah dibahas pada tulisan kami sebelumnya)
Oleh karena itu apabila sesuatu
dalil yang masih samar maknanya seperti lafaz khalifah dalam hadits
diatas maka harus dirinci dengan melihat qorinah dari hadits tersebut atau dari
hadits-hadits lain dan fakta sejarahnya. Ini sangat membantu dalam menentukan
mau dibawa ke mana makna lafaz tersebut?
Kedua: Mereka berkata,” Bila khilafah saat itu adalah khilafah
rasyidah, maka bagaimana kekhilafahannya banyak terjadi kezaliman dan
kejahatan? Sebab, Al-Mahdi keluar setelah bumi ini dipenuhi dengan kezaliman
dan kejahatan.”
Rasulullah saw bersabda:
Rasulullah saw bersabda:
لَتُمْلأَنَّ الأَرْضُ جَوْراً
وَظُلْماً ، فَإِذَا مُلِئَتْ جَوْراً وَظُلْماً يَبْعَثُ الله رَجُلاً مِنِّي
اسْمُهُ اسْمِي ، وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي فَيَمْلَؤُهَا عَدْلاً وَقِسْطاً
كما مُلِئَتْ جَوْراً وَظُلْماً
“Sungguh bumi ini akan dipenuhi oleh
kezaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezaliman dan kesemena-menaan telah
penuh, maka Allah akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku
(dalam hadis lain keturunanku), namanya seperti namaku, dan nama bapaknya
seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana telah dipenuhi sebelum itu oleh kezaliman dan
kesemena-menaan.” (Shahih Al-Jami: hadis on 5073;
Shahih).
Komentar kami: Justru dari konteks hadits di atas, Almahdi muncul dalam
keadaan situasi di dunia Islam kacau. Maka ia membangun khilafah dari embrio.
Namun kekhilafahannya adalah sah, karena terjadinya adalah dengan dukungan
nash-nash. Berbeda dengan khilafah dalam kitab-kitab fiqh yang membahas
bagaimana tata cara pengangkatan khilafah yang syar’i. Dan menurut banyak dalil
, kemunculan Al-mahdi adalah pada masa meratanya kezaliman dan kesemena-menaan.
Ketahuilah bahwa jika kita membaca dengan seksama kemunculan imam Mahdi didunia
ini, menurut hadits-hadits: Ia akan muncul di puncak-puncak kejahatan mulkan
jabbriyah. Dan selanjutnya beliau beserta pasukan muslim disibukkan dengan
peperangan untuk menaklukkan para raja/pemimpin jabriyah dan mendakwahkan
islam. Ini adalah masa ‘Duhaima dimana kaum muslimin terpecah dengan seruan
almahdi ini-akhirnya- menjadi 2 kubu. Kubu keimanan sejati dan mukmin sejati.
Saat itulah dajjal akan keluar. Artinya jika dajjal keluar maka fitnah di dunia
islam semakin bertambah besar; Padahal al-Mahdi dan khilafah rasyidahnya sudah
muncul. Kesimpulannya : Perjalanan al-mahdi dalam membangun khilafah adalah
sangat sulit. Itu logis sekali. Jangan dibayangkan ketika almahdi muncul maka
tiba-tiba dunia berubah sekejap, menjadi adil dan makmur. Wallahu a’lam. (baca
buku saya tentang Perang Akhir Zaman , edisi Revisi)
Mereka mengungkapkan dalil lainnya:
Adapun dalil-dalil mereka yang menunjukkan kemungkinan khilafah sebelum
Al-Mahdi, tetapi bukan khilafah rasyidah adalah di antaranya:
يُقْتَلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ هذَا
ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ
ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ المَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ
قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ
حَبْواً عَلَى الثّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ الله المَهْدِيُّ
“Akan berperang tiga orang di sisi
perbendaharaan kalian. Mereka
semua adalah putra khalifah. Tetapi, tak seorang pun di antara mereka
yang berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah
Timur, lantas mereka memerangi kamu (orang Arab) dengan suatu peperangan yang
belum pernah dialami oleh kaum sebelum kalian. Maka jika kamu melihatnya,
berbaiatlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah
Allah Al-Mahdi.” (Riwayat Tsauban. Al-Ahkam Asy-Syar’iyyah Al-Kubra,
IV/527; Hasan. Syaikh Al-Albani memberikan catatan bahwa kalimat “Khalifah Allah
Al-Mahdi” adalah dhaif)
Hadis ini menunjukkan adanya
khalifah sebelum Al-Mahdi, tetapi bukan khalifah rasyidah sesuai manhaj
nubuwwah. Ya, yang akan terjadi sebelum kemunculan Al-Mahdi—wallahu
a’lam—adalah imarah-imarah (pemerintahan) Islam, bukan khilafah rasyidah di
bawah satu amirul mukminin.
Komentar: sebagaimana kami katakan
diatas bahwa kata khalifah dalam hadits ini bermakna bahasa, pemimpin, namun
bukan pemimpin/khalifah umat Islam. Bisa saja yang dimaksud adalah para
raja-raja di Timur Tengah pada hari ini, termasuk Saudi Arabia. Karena
kerajaan-kerajaan tersebut telah lama ada dan mempunyai wilayah dan kekuasaan.
Dan kalau menelisik hadits diatas dan memperhatikan komentar ulama salaf, maka
sang pemimpin di dalam hadits itu –insya Allah-ada di Saudi Arabia karena kata kanzukum
(perbendaharaan kalian), menurut sebagian ulama bermakna perbendaharan Ka’bah.
Dan Ka’bah hanya satu tempat dimuka bumi ini. Adapun imarah-imarah Islam hari
ini belumlah eksis, untuk disebut imarah yang berkuasa mengurus urusan kaum
Muslimin. Wallahu a’lam.
Mereka mengemukakan dalil lainnya
lagi: Dalilnya adalah:
سَيصِيرُ الأَمْرُ إلَى أَنْ
تَكُونُوا جُنُوداً مُجَنَّدَةً جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ
بِالعِرَاقِ ، عَلَيْكَ بِالشَّام فَإِنَّهَا خيرَةُ الله مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي
إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فإِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ يَمَنَكُمْ
وَاسْقُوا مَنْ غُدْرِكُمْ فَإِنَّ الله قَدْ تَوَكَّلَ بِي بَالشَّامِ وَأَهْلِهِ
“Pada akhirnya umat Islam akan
menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu
pasukan lagi di Irak. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku
jika aku mengalaminya. Nabi shallalahu alaihi wa sallam menjawab, “Hendaklah
kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah
kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa hendaklah kalian
memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya),
karena Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad; Shahih). Hadits ini menunjukkan
bahwa akan ada tiga imarah Islam. Di hadis lain, Rasulullah shallalahu
alaihi wa sallam aw bersabda:
يَخْرُجُ مِنْ عَدَنِ أَبْيَنَ اثْنَا
عَشَرَ أَلْفًا , يَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ هُمْ خَيْرُ مَنْ بَيْنِى
وَبَيْنَهُمْ
“Akan muncul dari Aden Abyan
(Yaman), 12000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.”
(Ahmad; Shahih).
Hadis ini juga menunjukkan bahwa
akan ada imarah Islam yang kuat dan mengerahkan pasukan sebanyak 12 ribu
personel, dengan izin Allah. Hadis panji hitam dari Khurasan juga menunjukkan
bahwa ada imarah Islam yang akan mengerahkan pasukan untuk mendukung Al-Mahdi
atau Al-Mahdi bersama mereka.
Komentar kami: Memahami fakta hadits
ini tentu sulit: kapankan terjadinya, dan siapakah mereka itu. Kalau
berdasarkan zhon saja (dugaan), maka tiap orang punya analisa yang berbeda.
Bisa jadi yang dimaksud dalam konteks hadits:
- Pasukan Islam akan terjadi di Syam, sebagian lagi di Iraq, dan di Yaman. Dan Nabi shallalahu alaihi wa sallam berpesan kepada ibnu hiwalah jika mau memilih maka pilihlah Syam atau Yaman. Dan dalam riwayat lain Muawiyah memindahkan ibu kota pemerintahannya ke Syam karena mengetahui keutamaan negri Syam sebagaiman riwayat yang membicarakan tentang thiifah al-manshurah yang berada di syam. Adapun di Iraq maka khalifah ali memindahkan pasukannya ke sana, ke Kufah. Kelak bani Abbas akan berkuasa lama di Iraq dan dunia Islam. Demikian juga Yaman, bisa jadi dimasa lalu hadits ini telah menjadi kenyataan. Adapun di zaman sekarang, pasukan jihad kaum muslimin berada di banyak tempat; Di Iraq, Syam, Yaman, Moro, Kashmir, Chechnya, Afghanistan dan tempat-tempat lainnya, bukan hanya di 3 tempat itu saja.
- Adapun di akhir zaman nanti, di zaman al-Mahdi dan Isa As. maka kekhilafahan akan bermula dari Hejaz, kemudian pindah ke Syam, di Baitul Maqdis Palestina, tempat tanah tumpah darah Nabi Isa As. Maka tidak ada pengelompokan pasukan seperti yang terjadi di dalam hadits itu. Semuanya akan berkumpul di syam.
- Adapun Iraq, kenapa nabi shallalahu alaihi wa sallam tidak memerintahkan dan menganjurkan? Karena disana tempat keluarnya fitnah. Dan kaum khawarij muncul dari sana, baik generasi awal atau akhirnya. Dan kini IS yang bermula dari Iraq adalah bukti kebenaran sabda nabi shallalahu alaihi wa sallam. tapi daulah Khawarij ISI pintar dan licik dalam mengelabui umt Islam. Mereka memaksa Mujahidin Syam untuk bergabung dengan wilayah daulah ISI(Islamic state of Iraq). Jadi khalifah ambisius ini telah berkhianat kepada Syekh Aiman Azzawahiri, dengan memisahkan daulah Islam Iraq, dengan komando pusat dari Syekh Aiman dan al-Qaida, dan memusuhi al-Qaida dan para pejuang-pejuang yang ada di bumi Syam. Insya Allah kelak Abu Bakar al-Baghdadi ini dan khilafahnya akan dihancurkan, juga karena sebab pengkhianatan, insya Allah!
Akhirnya ia memproklamirkan khilafah
sekaligus. Agar tidak ada kesan khawarij tulen lagi jika hanya di Iraq saja.
Tapi kalau diperluas ke Syam, suatu negeri terbaik, apalagi diperluas lagi ke
seluruh dunia –dengan proklamasi khilafah- maka hilanglah kesan khawarij, tapi
yang muncul adalah khilafah al-Baghdadi dari ahlul bait, hafal alquran dan
faqih serta muwahidin.
- Tidak ada keterangan jika ada penyebutan 12.000 pasukan maka yang dimaksud adalah sebuah imarah;belum tentu. Juga tidak bisa dipahami jika ada pengelompokan pasukan di Syam, Yaman dan Iraq menunjukkan adanya 3 imarah. Belum tentu. Karena dalam hadits tersebut hanya disebutkan tentara (junudan), dan tidak diketahui kapan terjadi peristiwa itu; di zaman dulu, atau zaman al-Mahdi, atau zaman sekarang.
Rasulullah shallalahu alaihi wa
sallam berdoa: Ya Allah berkahilah kami di negeri Syam dan negeri Yaman.
Para sahabat berkata,”Berkahi juga negeri nejd (iraq) (namun nabi shallalahu
alaihi wa sallam tidak mendoakan untuk negeri nejd). Beliau mengatakan,” Di
sanalah akan terjadi bencana dan fitnah, dan di sana akan muncul tanduk setan.”
(HR Bukhori dan Ahmad).
Pantaslah Nabi shallalahu alaihi
wa sallam tidak memerintahkan ibnu hiwalah berada bersama pasukan di Iraq,
karena negeri itu adalah negeri fitnah, dan khawarij keluar dari sana.
- Telah berlalu penjelasan kami bahwa albaghdadi adalah pendusta, ambisius, bodoh dan gembong khawarij, serta melaini/menyimpang dari jalan Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam, jika memang ia dari ahlul bait”. Dan daulahnya adalah palsu sebab kalau asli maka ia tidak mau memproklamasikan khilafah karena ia adalah hak dari imam Mahdi, sebagaimana yang telah kami kemukakan haditsnya. Wallahu a’lam.
- Dengan asumsi dari hadits diatas (bahwa khilafah al-Mahdi sudah dekat sekali kedatangannya), maka, seandainya Al-Mahdi muncul di saat ISIS ini mengklaim sebagai khilafah rasyidah yang sah, maka pertanyaannya:
- Jika Imam Mahdi muncul disaat khilafah isis sudah ada, maka apakah khalifah ISIS akan berbaiat kepada al-Mahdi atau memilih untuk memerangi al-Mahdi. Jika mereka berbaiat kepada al-Mahdi maka mereka telah durhaka,menyimpang dari petunjuk Nabi shallalahu alaihi wa sallam, karena nabi bersabda jika dibaiat 2 khalifah dalam satu masa maka bunuhlah yang terakhir. Ini adalah sabda dan sunnah nabi. Namun kalau dia memerangi al-Mahdi maka pasti ia akan dikalahkan dan menjadi kelompok durhaka. Sungguh satu pilihan yang sulit.
- Kalau mereka memilih pilihan yang ketiga, menyerahkan kekhalifahan kepada al-Mahdi, seperti yang dilakukan oleh Hasan Ra, cucu nabi shallalahu alaihi wa sallam, maka tidak ada contohnya dalam sejarah sunnah dan kepemimpinan “Rasyidah”; yaitu Hasan menyerahkan kekhalifahannya kepada Muawiyah untuk menyatukan jamaah dan menutup pintu perpecahan dan fitnah, diawal-awal kekhalifahannya, sebelum darah tertumpah, sebelum umat terpecah belah lebih banyak lagi. Sedangkan jika albaghdadi menyerahkan kekhalifahan kepada al-mahdi, apakah ia akan menyerahkan kekuasaannya setelah darah mujahidin dan umat banyak tertumpah, dan barisan mujahidin telah terkoyak-koyak. Dan keras kepala, dan congkak tidak mau menerima nasehat para ulama ahlutstsughur. Jauh nian perumpamaan yg mereka buat dengan mencontoh Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Wallahul musta’an.
- Yang nampak dari khabar Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam adalah : diakhir zaman muncul pasukan panji hitam yang berhasil menaklukkan Saudi dan menyerahkan kekuasaan atas Saudi itu kepada al-Mahdi. Ciri pasukan tersebut tidak menginginkan jabatan khalifah, karena al-mahdi sudah muncul. Justru mereka akan mengokohkan kekuasaan al-mahdi tersebut. Perhatikan beberapa hadits yang saling berhubungan maknanya ini:
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata: “Tatkala kami berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, tiba-tiba datang sekumpulan pemuda dari Bani Hasyim. Ketika Nabi
melihat mereka, kedua mata beliau berlinang air mata dan berubahlah roman
mukanya. Maka aku katakan: ‘Kami masih tetap melihat pada wajahmu sesuatu yang
tidak kami sukai.’ Lalu beliau menjawab: ‘Kami Ahlul bait. Allah telah
pilihkan akhirat untuk kami daripada dunia.Dan sesungguhnya sesudah aku
mati, keluargaku akan menemui bencana-bencana dan pengusiran. Hingga datang
sebuah kaum dari arah Timur, bersama mereka ada bendera berwarna hitam.Mereka
meminta kebaikan namun mereka tidak diberi, lalu mereka memerangi dan mendapat
pertolongan sehingga mereka diberi apa yang mereka minta, tetapi mereka tidak
menerimanya. Sehingga mereka menyerahkan kepemimpinan kepada seseorang dari
keluargaku. Lalu ia memenuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana
orang-orang memuaskan dengan kezaliman. Barangsiapa di antara kalian
mendapatinya maka datangilah mereka, walaupun dengan merangkak di atas es,”
(HR. Ibnu Majah no. 4082, sanadnya hasan lighairihi menurut Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu dalam Adh-Dha’ifah, 1/197, pada pembahasan hadits no.
85) As-Sindi berkata: “Yang nampak, kisah itu merupakan isyarat keadaan
Al-Mahdi yang dijanjikan. Oleh kerana itu, penulis (Ibnu Majah) menyebutkan hadis
ini dalam bab ini (bab keluarnya Al-Mahdi). ” Ibnu Katsir rahimahullahu
mengatakan: “Dan orang-orang dari Timur menyokong (Al-Mahdi), menolongnya dan
menegakkan agamanya, serta mengukuhkannya. Bendera mereka berwarna hitam, dan
itu merupakan pakaian yang mempunyai kewibawaan, karena bendera Rasulullah
berwarna hitam yang dinamakan Al-Iqab.”(An-Nihayah fil Malahim, 1/17, Program
Maktabah Syamilah).
“Akan berperang tiga orang di sisi
perbendaharaan kalian.Mereka semua adalah putra khalifah.Tetapi, tak seorang
pun di antara mereka yang berhasil menguasainya.Kemudian muncullah
bendera-bendera hitam dari arah Timur, lantas mereka memerangi kamu (orang
Arab) dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelum
kalian. Maka jika kamu melihatnya, berbaiatlah
walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah
Al-Mahdi.” (Riwayat Tsauban. Al-Ahkam Asy-Syar’iyyah Al-Kubra, IV/527;
Hasan. Syaikh Al-Albani memberikan catatan bahwa kalimat “Khalifah Allah
Al-Mahdi” adalah dhaif)
Ketahuilah bahwa dari sejumlah
pemahaman hadits tentang pasukan panji hitam, maka pasukan panji hitam dalam
hadits 2 hadits di atas bukanlah pasukan ISIS seperti yang diklaim oleh
sebagian mereka, karena pasukan ISIS telah dikhabarkan Rasulullah tentang keberadaan
mereka, dan mereka harus diperangi; Apalagi mereka telah mengaku sebagai
Khalifah.Adapun pasukan panji hitam yang lainnya yg akan mendukung al-mahdi
adalah yang datang dari khurosan, keturunan dari Aisy bin Ishak bin Ibrahim,
alias bani Ishak”nyatanya bani Ishak yang kini sebagiannya mewujud menjadi
sosok mujahidin Thaliban, tidak ada yang bergabung bersama khalifah maz’um al
Baghdadi, kecuali segelintir saja, yang terkena syubhat khawarij. Dan pasukan
panji hitam IS adalah dari orang-orang Arab Iraq dan kaum pendatang. Inilah
pembeda yang jelas siapa sebenarnya jati diri pasukan panji hitam yang akan
mengokohkan kekuasaan Al-mahdi. Dalam buku Petaka akhir Zaman (Abu Fatiah
Al-Adnani), dikutip pendapat ulama bahwa pasukan panji hitam yang akan mengokohkan
kekuasaan Al-mahdi adalah dari khurosan, keturunan Bani Ishak.
Berdasarkan hadits-hadits di atas
maka saat ini hanya ada 2 pasukan panji hitam saja yang terkenal dan eksis:
pasukan panji hitam al-Baghdadi yang berakidah khawarij, dan pasukan panji hitam
thaliban. Keduanya tidak bergabung. Ada rahasia besar kenapa mereka tidak
bergabung. Mungkin ini adalah taqdir Allah: panji hitam ISIS adalah merupakan
pasukan yang disebut rasulullah saw sebagai khilafah khawarij, seburuk-buruk
khilafah yang harus diperangi.Mereka muncul dari Iraq, negeri Fitnah. Dan
pasukan panji hitam dari thaliban yang mempunyai nasab sampai ke bani ishak.
Mereka berada di sebagian khurosan. Apaka mereka ini yang ditaqdirkan menjadi
pembawa panji hitam yang akan merebut Saudi dan menyerahkan kunci kekuasaannya
kepada yang berhak, kepada Muhammad bin Abdullah al-Mahdi, al Hujjah?!nampaknya
memang mereka yang akan memenuhi taqdir Ilahi. Insya Allah Ta’ala.
Dibawah ini kami bawakan hadits yang
mengarah kepada ISIS,”Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda: “Nanti
pada akhir zaman akan muncul kaum yang merekamembaca Al-Qur’an tapi tidak
melebihi kerongkongan, mereka keluar dari Islam sebagai keluarnya anak panah
dari busurnya, dan mereka akan terus bermunculan sehingga keluar yang terakhir
dari pada mereka bersama dajjal, maka jika kamu berjumpa dengan mereka
perangilah mereka, sebab mereka itu seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk
khalifah.” (Sunan An-Nasai 4108, Sunan Ahmad 19783). Ya mereka
inilah (khalifah al-Baghdadi) insya Allah merupakan khawarij generasi terakhir,
dimana mereka akan berjumpa dengan Dajjal dan menjadi pengikutnya. Nabi
menyebut mereka sebagai “seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk Khalifah’
Masya Allah, ada isyarat tentang
khalifah yang beraqidah khawarij. Itulah khilafah al-baghdadi. Kenapa mereka
akan bergabung dengan Dajjal.
Alasannya:
1. Sedangkan ulama sepakat bahwa
Dajjal akan muncul setelah al-mahdi. Ada info lain bahwa dajjal akan muncul dalam
beberapa fase; Bisa jadi sebagian pada masa sebelum al-mahdi atau bersamaan
dengan kemunculan al-mahdi, dan sebagiannya setelah al-mahdi. Allahu a’lam.
Nah… dalam fase tertentu ia akan bertemu dengan kaum khawarij ini dan
mengelabui mereka dan mempengaruhi mereka sehingga mereka menjadi para
pengikutnya. Inilah dalilnya:
Sulaiman bin Syihab berkata, suatu
ketika Abdullah bin Maghnam datang kerumah, ia sebagai sahabat Nabi Saw.
kemudian ia menceritakan tentang Nabi, bahwa beliau pernah bersabda:”Tidak
lagi ada kesamaran tentang Dajjal. Sesungguhnya ia akan muncul dari arah timur
(antara iraq dan Syam). Kemudian ia berdakwah atas namaku, sehingga ia diikuti
banyak orang. Kemudian ia memerangi mereka dan dapat menguasai mereka, dan ia
masih berbuat seperti itu hingga ia datang kekufah (daerah di Irak). Lalu ia
menampakkan agama Allah,dan mengamalkannya sehingga diikuti dan disenangi
karena itu.Kemudian Dajjal setelah itu berkata,” Sesungguhnya aku adalah Nabi.
Dengan ucapannya itu maka takutlah orang-orang yang masih memiliki hati dan
akal yang lurus, yang mana mereka kemudian meninggalkan dajjal. Dajjal masih
terus hidup hingga ia mengatakan Aku adalah Allah. Dengan ucapannya itu maka
matanya akhirnya tertutup. Telinganya terpotong, dan tertulis kata kafir diantara
kedua matanya.” (Attabrani. Imam Ibnu Asakir meriwayatkan hadits ini).
2. Maka hubungkanlah semua
hadits-hadits di atas sejak awal dari bagian tulisan ini, niscaya kita akan
menemukan alur cerita dari hadits ini bahwa:
- Kedatangan Dajjal juga sudah dekat, bersamaan dengan al-Mahdi, sebelum atau sesudah al-mahdi.
- Kaum Khawarij yang terakhir berwujud sebagai khilafah( al-baghdadi), akan bertemu dengan Dajjal.
- Dajjal bertemu dg kaum khawarij itu di antara syam dan iraq (ISIS?), dan berdakwah serta berjihad bersama khilafah khawarij itu, seburuk-buruk khilafah. Kenapa dajjal masuk kedalam barisan khawarij, adalah untuk membunuh kaum ahlussunnah waljamaah dan mujahidinnya, karena ia tahu bahwa mujahidin ahlussunnah akan berpihak kpd al-Mahdi dan akan mengalami kemenangan terus sampai akhir zaman ,dan akan bersama nabi Isa kelak akan memerangi Dajjal. Maka Dajjal memakai khawarij ini sebagai kendaraannya untuk memerangi mujahidin al-Mahdi dan nabi Isa As. Wallahu a’lam.
- Kabar baik dari rasulullah Saw tentang Khawarij bahwa ia akan ditumpas kapanpun mereka muncul.termasuk khilafah ISIS sebagai penjelmaan khawarij di akhir zaman.
- Khalifah yang muncul sebelum al-mahdi adalah raja saudi Abdullah yg saat ini tengah sakit menunggu ajalnya, bukan kalifah-kalifah dg makna imam kaum muslimin di seluruh dunia, bukan pula khalifah al-baghdadi. Wallahu A’lam.
- Adapun Al-Baghdadi maka ia adalah khalifah yang paling buruk , termasuk dari anjing-anjing neraka yang diperintahkan kepada umat ini untuk menjauhinya , dan bahkan memeranginya karena ia dan kaumnya sebagai seburuk-buruk makhluk. Tidak ada sedikitpun pada mereka bagian dari umat ini, kecuali mereka mau bertaubat dan memperbaiki amal mereka. Wallahu a’lam.
- Adapun Khilafah sejati akan datang setelah kematian raja abdullah di hejaz, dan setelah kemunculan khalifah khawarij, khalifah maz’um. Hikmahnya adalah sebagai ujian keimanan bagi kaum mukmin, penguji apakah mereka mengikuti syubhat dari kaum khawarij gaya baru ini (ISIS) atau mau bersabar di atas Sunnah nabi Saw. Sebab akhir zaman penuh dengan ujian keimanan; Dan itu penentu apakah kita selamat atau tidak. Setelah itu akan muncul khilafah sejati dan kemenangan. Itulah khilafah ala minhaji Nubuwwah, Wallhu a’lam.
Harapan kami dengan menulis beberapa
penjelasan sederhana ini, akan membuka pintu kesadaran kepada para saudara kami
yang tulus untuk kembali kepada kebenaran, serta menyatukan barisan kaum
muslimin, berdakwah menyeruislam dengan cara yg penuh hikmah, dg. kasih sayang.
Karena umat ini masih perlu diajari dg caraseperti itu.karena minimnya mereka
dalam mengenal Tuhan mereka dan Nabi mereka, serta agama yg mulia ini, dengan
segala seluk beluknya.
Dengan menelusuri sejarah Islam,
akan tampak dengan jelas bahwa banyak khilafah khayalan yang dideklarasikan
dalam sepanjang sejarahnya, baik melalui klaim kedatangan Mahdi atau melalui
jalur sekte-sekte khawarij yang sesat; dan mereka adalah orang-orang yang
sangat terobsesi dengan khilafah, akan tetapi tanpa petunjuk dan al Qur’an.
Nampaknya –wallahu a’lam- ini telah menjadi karakter mereka. Adapun ahli sunnah
wal jamaah, mereka tidak menetapkan nama khilafah atau imamah ‘udzma melainkan
bagi orang yang benar-benar memiliki kekuasaan atas mayoritas mereka (kaum
muslimin –pent) baik dengan kerelaan atau dengan penaklukan di berbagai daerah
kaum muslimin. Adapun seorang yang dibaiat oleh suatu penduduk daerah tertentu
saja, atau berhasil menaklukan daerah itu saja, maka kekuasaannya hanya
bersifat lokal atas mereka, tidak mencakup orang-orang yang tidak berbaiat
kepadanya atau ditaklukkan olehnya.
Diantara sepak terjang Khawarij
Seorang pemuda khawarij mengklaim
tegaknya khilafah di masa Abdulmalik, namun ia tidak berhasil meraihnya
(Wafayatu al A’yaan: 2/455).
Pada tahun 140 H, khilafah diklaim
untuk pemimpin Ibadhiyyah (salah satu sekte khawarij –pent) bernama Abdul A’la
bin Samah al Ma’aafiry. Berjalan selama empat tahun, hingga akhirnya ia dibunuh
oleh al Manshur para rahun 144 H (Tarikh Ibnu Khaldun: 4/241).
Di Thanja, khilafah diklaim untuk
seorang amir khawarij, orang-orang menyebutnya dengan gelar amirul mukminin,
kemudian ia dibunuh oleh Khalid bin Habib al Fihry (Tarikh Ibnu Khaldun: 6/145)
Diantara mereka juga adalah raja al
Mu’iz Ismail asal Kurdi, ia mengaku dirinya berasal dari Quraisy dari Bani
Umayyah, ia pun menyatakan dirinya sebagai khalifah dan diberi gelar al Haady.
Ia pun akhirnya mati pada tahun 598 H (Mukhtashar Tarikh Dimasyq: 26/390)
Bahkan terkadang lebih dari satu
orang mengumumkan khilafah dalam satu waktu. Ini yang terjadi di Andalusia.
Sehingga pada abad kelima, di Andalusia saja, ada lima orang mendeklarasikan
khilafah. (Al Waafi bil Wafayaat: 18/5).
Jadilah kita sebagai para da’i yang
menyatukan, bukan memecah belah; merekatkan, bukan menjadi penyekat;
menyayangi, bukan membenci; memaafkan, bukan menghujat dan memvonis;
mencerahkan, bukan membuat keraguan; menerangi, bukan membuat kegelapan.
Aamiin.washallalahu alamuhammadin nabiyyil umiyyi. Walhamdulillahi Rabbil
‘alamin.
Catatan:
Menanggapi tulisan kami oleh para
ISISer masih dengan gaya yang sama, caci maki! Memang begitulah ciri khawarij
sepanjang masa, Sombong, menganggap merekalah yang paling pintar dan paling
bertauhid. Mereka tidak paham bagaimana memahami dalil tentang tidak ada
khalifah sampai akhir zaman sampai akhir zaman (dari Ahlul bait) kecuali
Muhammad bin Abdullah. Artinya: Siapa saja yang berasal dari ahlul bait setelah
Hasan Ra bakal tidak ada yg menjadi khalifah sampai kiamat kecuali ahlul bait
yang bernama Muhammad bin Abdullah. Ini adalah hadits Mukjizat: Maka siapa saja
dari ahlul bait yang berusaha mendapatkan kekhalifahan maka ia tidak akan
mampu. Dan abu bakar al-Baghdadi telah mengklaim bahwa dirinya ahlul bait!
Kalau ia dari ahlul bait sejati, maka ia pasti tidak akan mampu menjadi
khalifah, karena tersaring oleh hadits mukjizat ini. Nyatanya ia jadi khalifah,
berarti ia bukan dari ahlul bait. Khalifah sejati dari ahlul bait di akhir
zaman hanya mempunyai satu sosok, yang bernama Muhammad bin Abdullah; bukan
khalifah Abu Bakar Al-Baghdadi.
Adapun Al-Hasan dan Ali bin abu
Thalib adalah termasuk pengecualian dari ahlul bait dimasa awal, karena mereka
berdua telah disebut oleh sabda Rasulullah secara khusus. (lihat kembali
artikel yang lalu).
Untuk memahami istimbath pemahaman
dalil di atas, Saya akan mengutip sebuah kisah sejarah masa kecil Nabi Muhammad
shallalahu alaihi wa sallam ketika ia bersama pamannya, abu Thalib, bertemu
dengan Pendeta nasrani, Buhairo. Dikutip dari buku The Great prophet Muhammad shallalahu
alaihi wa sallam. (penerbit pustaka lebah, hal. 19)….” Seusai
bercakap-cakap dengan Muhammad kecil dan menemukan tanda kenabian ditubuhnya,
Buhairo menemui Abu Thalib, sang paman yang mengajak Muhammad berdagang. Sang
pendeta bertanya, Anak siapakah Muhammad ini?. Diakui oleh Abu Thalib bahwa Muhammad
sebagai anaknya. Namun pendeta Buhairo sangsi, ” Tidak, dia bukan anakmu!
Dia tak pantas mempunyai ayah yang masih hidup! Abu Thalib kemudian
meralatnya dengan mengatakan bahwa Muhammad sebenarnya anak dari saudara
laki-lakinya. Diberitahukannya pula, bahwa Abdullah, ayahnya Muhammad telah
meninggal saat keponakannya itu masih di kandungan. Mendengar itu Pendeta
Buhaira membenarkan apa yang disampaikan Abu Thalib.
Wahai kaum! Lihatlah bagaimana
pendeta Buhaira telah tahu dari al-Kitab bahwa salah satu ciri dari Nabi akhir
zaman, adalah bahwa ia adalah anak yatim piatu. Dia mengetahui kebohongan
pamannya yang mengatakan bahwa Muhammad adalah anaknya. Begitulah cara melihat
kepalsuan Al-Baghdadi yang mengaku sebagai khalifah dari kalangan Ahlul Bait.
Padahal khalifah dari Ahlul Bait di akhir zaman hanya satu, Muhammad bin
Abdullah. Walhamdulillah.
Oleh Abu Rabbani Abdullah,SS
Oleh Abu Rabbani Abdullah,SS
makasih atas penjelasanyan. menambah pengetahuan aku.semoga ALLAH SWT selalu memberikan keselamatan untuk sang penulis artikel ini,,....amin
ReplyDeleteSemoga yang dituduhkan berdasarkan penafsiran hadis yang shohih yang ditujukan kepada kelompok lain tidak benar. Aamiin. Hanya Alloh saja yang maha mengetahui.
ReplyDeleteSemoga mereka adalah orang2 yang telah menyiapkan pemerintahan untuk imam mahdi karena tahun 1439 hampir sampai dan perebutan kekuasaan diarab saudi insya Alloh sdh semakin dekat. Kalau mereka ada salah semoga akan diluruskan oleh imam mahdi. Jadi ingat mimpi osama bin laden waktu kecil.
Delete