“Saya dikejar tsunami dari Aceh hingga Jepang”. Demikian kata salah seorang Mahasiswa Pascasarjana di Universitas Sendai yang berasal dari, Aceh yang selamat dari dua peristiwa tsunami.
Kita tahu, Jum’at siang tanggal 11 Maret 2011, sebuah gempa berkekuatan hampir 9 skala richter mengguncang Negeri Matahari terbit, gempa sangat terasa di Propinsi Miyagi yaitu di kota Sendai, Fukushima dan sekitarnya. Selang beberapa menit sirine peringatan dini Tsunami meraung-raung, penduduk yang masih panik karena gempa terjadi kini bertambah panik karena gelombang besar Tsunami hendak menerjang mereka, mereka berlarian mencari tempat tinggi, namun banyak dari mereka yang terlambat, Tsunami setinggi lebih dari 5 meter dan menerjang daratan sejauh hampir 10 Km, menghancurkan dan menghanyutkan apa saja yang ada, mobil, rumah, manusia, hewan dan tumbuhan hanyut.
Sampai tulisan ini dimuat, sudah lebih dari 10.000 korban yang tewas, dan mungkin akan terus bertambah lagi. Tidak cukup dengan gempa dan tsunami saja, kini rakyat Jepang juga terancam radiasi dari zat-zat radioaktif yang bocor akibat kebocoran PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ) di Fukushima, beberapa reaktor Nuklir bahkan meledak. Dan menurut berita terakhir bahkan radiasi nuklir mengancam Tokyo ibukota Jepang.
Pasokan listrik dan air bersih kini juga terhambat akibat rusaknya beberapa gardu listrik akibat gempa dan tsunami, dan juga tercemarnya air tawar oleh air laut yang meluap. Sehingga para pengungsi Jepang terpaksa hidup tanpa pasokan listrik dan air bersih yang memadai.
Sejumlah negara seperti Rusia, Uni Eropa dan Meksiko sudah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Jepang, begitu juga Indonesia yang juga akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke sana, terutama untuk mengevakuasi warga negara Indonesia.
MAJU TETAPI TIDAK LOGIS
Jepang adalah negeri Majusi, majusi adalah sebutan orang Arab untuk mereka kaum penyembah matahari. Jepang menyembah dewa yang disebut Teno Heika, dan bagi mereka yang masih memegang tradisi Majusi percaya bahwa bangsa Jepang adalah keturunan dewa matahari.
Agama Jepang adalah Shinto, Agama Shinto adalah agama campuraduk antara agama Budha dengan kepercayaan lokal Jepang. Nah dari campuraduk atau gado-gado inilah agama Shinto berasal.
Negeri dengan cerita para Ksatria Samurai dan Ninja yang legendaris ini sangatlah maju dalam bidang ekonomi, teknologi, dan Ilmu Pengetahuan. Orang Jepang sudah mmapu menciptakan robot resepsionis, robot pelayan restoran dan beberapa teknologi robotik canggih lainnya, sistem transportasi umumnya juga canggih, sistem pelayanan kereta api terkomputerisasi dengan sangat akurat, sehingga jarang sekali ada kereta api yang molor dari jadwal kedatangan dan keberangkatan, segala jenis kemajuan iptek dan sains ada di Jepang, tak mengherankan banyak mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di sana, perekonomian Jepang juga sangat maju, nilai ekspor ke luar negerinya sangat tinggi, dan Jepang adalah salah satu macan perekonomian Asia. Namun di sisi lain bangsa Jepang sangat katro dan primitif dalam hal nilai-nilai relijiusitasnya, atau nilai-nilai agamanya.
Sebagai contohnya setiap akhir pekan para penduduk Jepang banyak yang mengunjungi kuil-kuil Sintho di kota-kota besar seperti Tokyo, mereka membeli selembar kertas ramalan seharga 500 Yen atau Rp.50.000,- kemudian setelah ramalan di baca maka mereka membakar kertas ramalan tersebut, mereka sangat percaya pada tulisan yang tertulis pada kertas tersebut.
Selain itu mereka melemparkan uang logam ke arah bawah patung Budha, hal ini dipercaya akan membawa keberuntungan, dan ketika uang logam yang berada di bak penampung di bawah patung Budha itu penuh maka secara otomatis tutup bagian bawahnya membuka, dan tebak saja, beberapa orang yang berpenampilan seperti orang tidak waras telah menunggu di bawahnya untuk memunguti uang recehan itu. Hmm... yang waras mana? Yang tidak waras mana ??.
Menurut Hassan Ko Nakata ( cendekiawan Muslim Jepang ), sebagian orang Jepang menganggap agama sudah out of mind ( dah gak kepikiran lagi ). Paham Sekulerisme telah merusak moral orang Jepang, kini mereka hanyalah bebek-bebek peradaban barat yang sudah terbukti rusak dan menyesatkan. Akibat paham sekulerisme inilah maka lahirlah Maria Ozawa ( Miyabi ),Asia Carera, Sora Aoi, Rin Sakuragi dan sebagainya ( lhooo... kok penulis hafal, jangan-jangan... huss, bukan begitu, penulis tahu karena baca), kita tahu mereka artis-artis porno Jepang, dan cukup terkenal di dunia persilatan eh perpornoan, sampai-sampai Ariel PeterPoren ikut-ikutan...wah-wah, emang monyet semua.
Hasan Ko Nakata ( Cendekiawan Muslim Jepang )
Orang Jepang biasa bergonta-ganti ritual agama, misalnya ketika mereka menikah mereka menggunakan tatacara agama Kristen, namun ketika upacara kematiannya mereka menggunakan tatacara agama Budha atau Shinto. Tingkat bunuh diri di Jepang pun tinggi, selain karena tuntutan hidup dan pekerjaan yang sangat tinggi, juga karena mereka tidak punya pegangan moral berupa nilai-nilai agama.
Yah itulah sekilas tentang Jepang yang maju dan logis dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan, namun sangat katro dan primitif dalam hal agama. Kemajuan teknologi dan Sains Jepang terjadi tanpa ada nilai-nilai reliji yang mengiringi.
KEMAJUAN ISLAM BERBEDA DENGAN KEMAJUAN JEPANG DAN BARAT
Kemajuan Islam yang pernah terjadi di masa lalu dan Insya Allah akan terjadi kembali dengan bangkitnya Negara Khilafah Islamiyah, sangatlah berbeda dengan kemajuan Jepang maupun kemajuan barat lainnya.
Kemajuan Sains dan teknologi yang sering penulis postingkan adalah kemajuan dari taraf berpikir cemerlang kaum muslimin dalam memahami agamanya yaitu Islam. Dalam ayat-ayat Al Quran disebutkan banyak sekali tentang rahasia alam semesta untu manusia gali, dan eksplorasi berdasarka akal yang dikaruniakan Allah Swt kepada mereka. Tentu saja karena surat yang pertama turun saja berbunyi “Iqra’” atau bacalah, yaitu surat Al Alaq.
Berbeda dengan kemajuan Jepang dan kemajuan barat, kemajuan yang mereka capai adalah kemajuan untuk memenuhi hawa nafsunya, kita tahu barat banyak berlajar dari Islam, sebut saja ahli-ahli barat seperti Copernicus, mereka adalah orang-orang barat yang menimba ilmu di negara Khilafah dan membawa ilmunya ke Eropa, dan membawa kemajuan di negerinya.
Namun kemajuan mereka adalah kemajuan yang tanpa iman, mereka maju namun bodoh, mereka maju namun tidak mampu mengetahui siapa pencipta Alam Semesta ini yaitu Allah Swt. Kemajuan mereka hanyalah sebatas meneruskan dari kemajuan sebelumnya, yaitu kemajuan Islam, tanpa mengambil Islam sebagai agama mereka. Sehingga yang terjadi bukanlah berkah, namun kerusakan demi kerusakan di tengah-tengah umatnya.
MURKA ALLAH SWT DATANG
Yah gempa dan tsunami itu adalah wujud murka Allah, dan untuk menunjukkan kekuasaan Allah Swt yang nyata atas bangsa Jepang dan seluruh umat manusia di dunia. Memang Jepang terletak di lempeng Benua, sehingga secara ilmu seismologi sangatlah rawan gempa, namun sekali lagi hanya Allah saja yang mampu menimpakan gempa dan tsunami itu bagi bangsa Jepang. Karena Allah Swt yang menciptakan bumi, tanah dan air, sehingga Dia Maha Kuasa atas semua itu.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN
Sebagai umat Islam, maka sudah selayaknya kita kembali mengambil alih kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari peradaban kapitalis barat yang rusak dan sesat, yaitu dengan menerapkan suatu pendidikan yang berbasis kurikulum Islam yang kaffah dan mendasarkan pada Ideologi Islam.
Namun hal itu tidak akan terwujud jika Syariat Islam tidak diterapkan secara menyeluruh ( kaffah ), dan syariat Islam akan terlaksana secara Kaffah jika ada negara yang bisa menerapkannya, yaitu negara Khilafah Islamiyah.
Jika Ideologi Islam sudah diterapkan maka seluruh literatur sains akan diterjemahkan dan dipelajari secara ideologis oleh umat Islam, layaknya jaman dahulu ketika ilmu pengetahuan Mesir dan Yunani Kuno dipelajari umat Islam. Dan nantinya kemajuan dan kemuliaan Islam akan dapat diraih dan orang-orang kafir akan melihat kejayaan dan kemuliaan Islam secara nyata, sehingga mereka mau masuk Islam secara sukarela dan berbondong-bondong. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat An Nasr :
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
Dan tidak ada Kemuliaan tanpa Islam, tidak akan tegak Islam tanpa Syariat dan tidak akan tegak Syariat tanpa Negara Khilafah Islam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Pegunungan sekitar Tembok Yajuj dan Majuj Danau dekat Tembok Yajuj & Majuj Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis ba...
-
PEMUDA BANI TAMIM SUDAH MUNCUL ? MARI KENALI BANI TAMIM Ucapan Rasulullah SAW tentang Bani Tamim Hadith Nabi SAW : "...
-
Published by Sang karut Amaran - Jika ia di luar akal dan ilmu ..maka anggaplah ia sebagai suatu dongengan ..carilah moral dan pengaj...
-
AMARAN : Artikel ini hanyalah semata-mata hiburan dongeng masa kini ,bersumberkan teropongan khayalan dan angan-angan semata-mata . Jika a...
-
“Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang disebut Dijl...
-
Published by Sang karut Amaran : Ini adalah artikal bersifat dongeng lagi karut ..adalah lebih baik para pembaca mengambil iktibarnya sa...
-
Beberapa tanda-tanda yang menunjukkan awal dari Hari Akhir akan segera Mulai meliputi: 1. Arab Revolutions (Musim Semi Arab) yang dimulai ...
-
Anak Indigo, menjelang akhir jaman kelak mereka akan direkrut untuk bergabung dengan pasukan pendukung Imam Mahdi. Benarkah itu? Sebuah...
-
Innalhamdalillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruh. Wa na’udzubillahiminsyururi anfusina wa min sayyiaati ‘amalina. Mayyahdihilla...
-
PEPERANGAN SETELAH PERANG NUKLIR Setelah mengalami analisa ulang dan melihat fakta yang berkembang, Artikel ini tampaknya harus...
Subhanallah!!! Semoga anda diridlai Allah SWT karena postingan anda ini. :)
ReplyDelete