Romo
Professor Christian W Troll SJ gusar menghadapi banyaknya pertanyaan
kritis dari umat Islam seputar teologi kristiani. Guru Besar pada
Pontifical Oriental Institute Vatican dan Guru Besar Filsafat dan
Teologi pada the College of St Georgen Frankfurt ini menganggap
pertanyaan-pertanyaan ilmiah umat Islam itu dianggap sebagai tantangan
iman. Untuk membekali umat Kristen dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
itu, Troll menyuguhkan buku apologetika “Christian Responses to Muslim Questions” yang diterbitkan dalam edisi Indonesia “Muslim Bertanya Kristen Menjawab” oleh Gramedia.
Dalam
Bab 5 “God the Three in One” (Allah Tritunggal), Troll jungkir-balik
menjawab sejumlah pertanyaan kritis seputar doktrin Tuhan Tritunggal
(Trinitas). Beberapa pertanyaan di antaranya: Apakah orang Kristen
menganut monoteisme (muwahhidun)? Apakah umat Kristen mengimani tiga tuhan? Mengapa Tuhan diberi nama Tuhan Bapak dan Tuhan Anak?
Sebelum
menjawab pertanyaan umat Islam ini, Christian Troll mengakui dengan
jujur bahwa ajaran Islam sangat menekankan dan menjunjung tinggi akidah
tauhid (monoteisme) dengan meyakini Allah yang Esa.
“At
the centre of the Islamic faith stands thoroughgoing monotheism: ‘Say:
He is Allah, the One and Only; Allah, the Eternal, Absolute; he begets
not, nor is he begotten; and there is none like him.”’ (Quran 112)” [p. 25]
Troll juga mengakui bahwa Al-Qur'an secara tegas menyatakan kekafiran umat Kristen karena meyakini akidah Trinitas/Tritunggal:
“The Qur’an reproaches Christians for saying ‘three’ (thalātha)
with reference to God (4:171). They say that God is ‘the third of
three’ (5:73), which would seem to include Jesus and Mary (5:116). They
say that Jesus is God (5:72,116), or the Son of God (9:30, using the
Arabic word ibn for ‘son’; 19:34-35, using the word walad), although in
truth the one and only God ‘begets not, nor is he begotten’ (lam yalid
wa lam yūlad, 112:3)” [p. 25].
Dalam
pembelaan imannya, Troll mengklaim bahwa umat Kristen adalah penganut
monoteisme, meski meyakini Ketuhanan Trinitas, dengan formula sebagai
berikut:
1. Allah
itu Esa yang hadir dan transparan dalam diri Yesus tanpa mengalami
peleburan diri. Dalam diri kemanusiaan Yesus tidak menyerap
(mengabsorbsi) keilahian Allah, dan dalam diri keilahian Yesus sama
sekali tidak membatalkan dimensi kemanusiaannya.
2. Allah
adalah Sabda/Firman yang menjelma menjadi daging manusia Yesus yang
diutus sebagai manusia kepada manusia untuk menyampaikan sabda Allah dan
menyelesaikan karya penyelamatan yang diserahkan oleh Bapa kepada-Nya.
3. Allah dalam doktrin Trinitas adalah Allah yang hadir dalam tiga jenis keberadaan (ahwal). Ini berkaitan dengan relasi-Nya dengan manusia dan dengan hubungan internal di antara ketiga Pribadi itu.
...Rumusan pastor ini sama sekali tidak bisa mengurai kemuskilan doktrin Trinitas, justru semakin menambah keruwetan teologi, karena terdapat kontradiksi dan inkonsistensi...
Pastor Troll mendasarkan formula Tuhan Three in One ini pada ayat-ayat Bibel: Yohanes 1:1-18, 3:34, 5:36, 17:4, dan 14:9).
Rumusan
buatan pastor ini sama sekali tidak bisa mengurai kemuskilan doktrin
Trinitas, justru semakin menambah keruwetan teologi. Karena dalam
penjelasan ini terdapat kontradiksi dan inkonsistensi.
Penjelasan
bahwa Tuhan Bapa tidak melebur dalam diri Yesus, yang diiringi dengan
penjelasan bahwa Tuhan adalah Sabda/Firman yang menjelma menjadi Yesus,
adalah dua hal yang kontradiktif. Sebab jika Tuhan menjelma menjadi
Yesus, otomatis Tuhan melebur dalam diri Yesus.
Selain
itu, rumusan bahwa Allah adalah Firman dan Firman itu kemudian menjelma
menjadi Yesus berdasarkan Injil Yohanes, semakin menambah kasus
kemuskilan baru.
Jika
Allah diyakini identik dengan Firman, lalu Firman tersebut menjelma
menjadi Yesus, maka seharusnya Tuhan sudah tidak perlu lagi berfirman
kepada Yesus. Sebab Firman itu sudah ada dan menjelma dalam tubuh Yesus.
Tapi ternyata Allah masih sering berfirman (bersabda, bersuara,
berbicara) kepada Yesus dengan firman-Nya:
“Kata Yesus: Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepadaku
telah kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka
tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya,
bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku” (Yohanes 17: 8).
“Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit
terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah
anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyah Aku berkenan” (Matius 3:16-17)
Kedua ayat tersebut jelas membuktikan bahwa Firman/Sabda/Kalam Allah tidak menjelma menjadi Yesus.
Setelah
menjelaskan panjang lebar sepanjang 16 halaman dengan berbagai trik dan
ayat-ayat Bibel, Troll menutup penjelasannya dengan apologi akal-akalan.
Troll menegaskan bahwa apologi terbaik untuk menjelaskan kemuskilan
Ketuhanan Trinitas adalah dengan perumpamaan-perumpamaan. Troll menulis:
“Penjelasan-penjelasan
dengan menggunakan perumpamaan bisa merupakan sebuah metode yang baik.
Perumpamaan atau metafora bisa menjelaskan bahwa sebuah istilah yang
satu dan sama bisa juga menggunakan beberapa realitas. Misalnya “api”
adalah sebuah kata yang sering digunakan untuk sekaligus mengatakan
bahwa dalam satu kata ini terdapat juga “nyala,” “bara” dan “cahaya.”
Contoh lain adalah “es,” “air” dan “uap” yang merupakan tiga unsur
berbeda dari satu elemen saja” (hlm. 79).
Ini
adalah apologi orang bingung. Mempersamakan Tuhan Trinitas dengan es dan
api bukanlah tindakan untuk meninggikan kemuliaan Tuhan.
...Ini adalah apologi orang bingung. Mempersamakan Tuhan Trinitas dengan es dan api bukanlah tindakan untuk meninggikan kemuliaan Tuhan...
Maksud hati, pastor ingin menganalogikan Tuhan dengan es dan api yang sama-sama memiliki unsur three in one.
Tuhan Trinitas memiliki tiga oknum: Allah Bapak, Allah Anak dan Allah
Roh Kudus. Sementara api juga memiliki tiga oknum: nyala, bara dan
cahaya. Padahal jika konsisten dengan metafora ini, seharusnya ketuhanan
kristiani tidak hanya tiga oknum, tapi tujuh oknum. Karena di samping
nyala, bara dan cahaya, api masih memiliki banyak unsur lainnya,
misalnya: asap, panas, bau gosong, bayangan, dan seterusnya.
Dengan
apologi bingung seperti ini, seharusnya buku “Muslim Bertanya Kristen
Menjawab” karya Pastor Christian Troll diganti judulnya menjadi “Muslim
Bertanya Pastur Kebingungan.”
BIBEL MEMBANTAH KERAS DOKTRIN TRINITAS
Untuk
mempermudah penjelasan agar umat Islam bisa memahami doktrin Ketuhanan
Trinitas dengan baik, Christian Troll menguraikan pengertian Trinitas
sebagai berikut:
“Orang
Kristen mengakui secara bulat bahwa Allah adalah satu dan esa. Teologi
Kristen klasik memegang teguh pernyataan ini: di dalam relasi dengan
penciptaan-Nya, Allah berkarya sebagai yang satu dan esa. Ketiga pribadi
ini berkaitan erat, baik dengan karya keselamatan Allah di dalam
sejarah maupun dengan hidup internalnya tetapi tidak berpengaruh sedikit
pun terhadap keesaan-Nya. Kategori matematika manapun tidak bisa
menjelaskan realitas Allah.
Allah
yang sama adalah Bapa, Allah yang sama adalah Putra, dan Allah yang
sama pula adalah Roh Kudus. Di dalam Yesus Kristus, Allah sungguh
menjadi manusia. Allah turut mengambil bagian di dalam realitas
penderitaan dan kematian. Nama-nama Allah di atas termasuk di dalam
wilayah inti eksistensi iman Kristen dan menampakkan separuh warisan
iman yang sudah diturunkan sejak masa-masa awal kekristenan” (hlm. 77)
Dengan
pernyataan ini, pastor mengklaim doktrin Trinitas sebagai Ketuhanan Yang
Esa (monoteisme) karena hanya mengimani tiga hubungan/relasi pribadi
antara Allah Bapak, Allah Anak (Yesus) dan Allah Roh Kudus. Apologi ini
semakin mementahkan doktrin penjelmaan Tuhan menjadi Yesus.
Kalau
istilah Bapa, Anak dan Roh Kudus hanya sekedar menunjukkan hubungan
ketiga oknum tanpa ada penjelmaan, maka seharusnya Tuhan yang berhak
disembah dan diibadahi hanyalah Allah saja. Sedangkan Yesus dan Roh
Kudus tak pantas disembah, diibadahi dan dipertuhankan.
Faktanya,
dalam banyak ayat Bibel sendiri mengakui bahwa ketiganya adalah oknum
yang berbeda, misalnya: Yesus lebih kecil daripada Allah (Yohanes
10:29); Allah lebih besar daripada Yesus (Yohanes 14:28); Yesus
berteriak memanggil Allah (Matius 27:46, Markus 15:34); Yesus
menyerahkan nyawanya kepada Allah (Lukas 23:44-46, Yohanes 19:30); Yesus
bersyukur, berdoa dan minta ampun atas kesalahan kepada Tuhan (Matius
11:25, Lukas 10:21, Lukas 6:12, Matius 6:12, Lukas 11:4).
...patut dipertanyakan curriculum vitae Pastor Christian Troll yang konon pernah memperdalam bahasa Arab di Universitas St. Joseph, Beirut tahun 1961-1963...
Tapi
jika pastor juga meyakini bahwa “Allah yang sama adalah Bapa, Allah yang
sama adalah Putra, dan Allah yang sama pula adalah Roh Kudus,” maka
rumusan ini sulit untuk diterapkan. Sebab jika Allah, Yesus dan Roh
Kudus diyakini sebagai Tuhan yang sama, maka seharusnya semua nama Yesus
dalam Alkitab bisa diganti dengan nama Allah. Misalnya:
“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis” (Matius 4:1).
“Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan dia di bubungan” (Matius 4:5).
“Dan Yesus akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh” (Markus 10:34).
Jika Allah sama dengan Yesus, gantilah nama “Yesus” pada ayat tersebut dengan nama “Allah.”
“Maka Allah dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis” (Matius 4:1).
“Kemudian Iblis membawa Allah ke Kota Suci dan menempatkan dia di bubungan” (Matius 4:5).
“Dan Allah akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh” (Markus 10:34).
Jika
masih ngotot menyatakan bahwa Allah sama dengan Yesus setelah membaca
ayat-ayat tersebut, maka patut dipertanyakan curriculum vitae Pastor
Christian Troll yang konon pernah memperdalam bahasa Arab di Universitas
St. Joseph, Beirut tahun 1961-1963. [A. Ahmad Hizbullah
MAG/suara-islam]
No comments:
Post a Comment