PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Sunday, July 3, 2011

Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?????


"Kalau seluruh alam raya ini diciptakan Tuhan,... lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?" Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas god religion Benarkah demikian? Tentu tidak samasekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang. Hanya saja ketika banyak orang beriman telah menemukan jawabannyaateis baru bertanya tanya. Alih alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya? ternyata
Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, dia salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan:
1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya)
2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:

 "Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"

premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah  akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan "awal" bukanlah "kemudian"  atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi"




Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst

Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas

creator bukanlah creature  diganti menjadi
Tuhan bukanlah creature  atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan"

sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah

"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan

pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut

"Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal

Nah jelaskan bahwa pertanyaan yang diagul agulkan oleh ateis yang katanya tak ada jawabannya ternyata mudah banget ngejawabnya?

2 comments:

  1. Menurut saya tergantung dari sudut mana kita memandang. Kalau dari sudut agama, segalanya sudah selesai. Tuhan sudah dijabarkan sedemikian rupa, walaupun kita tetap tidak spenuhnya berhasil memahaminya. Karena Tuhan itu melampaui dimensi kemanusiaan kita. Apa yang kita pahami baru imginasi kita yg terbatas, blm Tuhan itu sendiri. Tapi itu sudah lumayan karena sudah ada ayat-ayat yg membantu agar kita membayangkannya.

    Tapi kalau murni dari sudut filsafat (berpikir), apa yang kita katakan sbg Tuhan hanya spekulasi pikiran. Atau permainan bahasa.

    Yang tidak boleh, menurut saya, saling menghakimi apa yang diyakini orang. Baik yang atheis maupun yang berketuhanan. Cukup yakini apa yang kita yakini dan hargai apa yang diyakini oleh orang lain.

    Dan keyakinan saya?
    Islam!

    ReplyDelete
  2. Yohanes 20:24-31
    "Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya"

    itu mirip sekali dengan seloka 21:33-34 kitab vredhana apusha, yang artinya:
    "Beruntunglah orang yang tidak mengerti. beruntunglah orang yang tidak berpengetahuan, beruntunglah orang yang tidak suka mempergunakan akalnya karena orang orang tersebut menjadi orang yang mudah percaya meskipun tidak melihat"

    sangat berlawanan dengan kitab Allah AlQuran. Allah berfirman dalam Quran,
    "Janganlah kalian mengikuti apa apa yang kalian tidak memiliki pengetahuan atasnya"

    "Janganlah kalian memepercayai berita yang dibawa orang munafik, sebelum kalian meneliti kebenaran berita tersebut"

    "Sungguh telah kami mudahkan Quran bagi orang yang mau belajar. Maka adakah orang yang mau belajar?"

    NAH LHO,...
    mau jadi orang yang kritis seperti saran quran,... atau mau ikut saran yohanes untuk mudah percaya tanpa berpikir?

    ReplyDelete

Popular Posts