PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Wednesday, July 25, 2012

Tanda-tanda AS Segera Beraksi di Suriah Semakin Nyata

Sejauh apa peranan AS dan sekutunya dalam pergolakan di Suriah akhirnya mulai terjawab. Dari beberapa tanda-tanda yang  telah terjadi secara sistematis memperlihatkan bahwa AS dan sekutunya atas nama NATO  tinggal selangkah lagi tampil secara terbuka mencongkel -satu lagi- pemimpin dunia yang dianggap tidak pro demokrasi.
Dari sejumlah peristiwa eskalasi di Suriah kita dapat melihat kelanjutannya tentang betapa Suriah akan “tercabik-cabik” paling tidak untuk sementara waktu seperti gerombolan singa lapar dan anjing-anjing liar di padang Sarangeti Tanzania merobek mangsanya hingga yang tersisia adalah tulang belulangnya.
Metafora analogis tentang nasib ke depan bangsa dan negara Suriah yang disebutkan di atas bisa jadi sepeti itu. Lihatlah apa yang terjadi secara umum selama Suriah tersapu oleh badai “The Arab Sprigs” sejak Maret 2011 lalu hingga hari ini dalam beberapa sekuel berikut 
  1. AS dan sekutu tidak ingin langsung terlibat di Suriah setelah membereskan Khadafi dan Libya. Jika AS dan sekutunya dalam NATO terlibat langsung di Suriah setelah beraksi di Libya kesannya akan sangat vulgar, justru sama dengan memperlihat AS memindahkan mesin perangnya untuk membantai ummat manusia di negara lain dan kontra produktif dengan issue penegakan ham dan demokrasi di seluruh dunia.

  2. AS dan sekutu menghargai peranan Rusia dan China di Suriah sehingga memberikan hak kepada Rusia memainkan kartu-kartu pentingnya dan bermanufer seolah tiada celah kompromi sedikitpun diantara AS dan Rusia dalam issue Suriah.

  3. Pertengahan Juni 2012 lalu, presiden Barack Obama telah bertemu dengan Vladimir Putin di sela-sela pertemuan G20 di Meksiko. Dalam pertemuan secara rahasia empat mata tersebut para analis yakin bahwa Obama telah memberi signal penting kepada Putin agar Rusia sudah saatnya bersikap realistis saja dan meyakinkan Rusia bahwa  AS dan NATO bertindak di Suriah semakin dekat dan semakin nyata.

  4. Konvoi dua belas kapal perang Rusia dalam berbagai tipe dan jenis bergerak ke laut Hitam seterusnya masuk ke laut Mediterania dan berlabuh di pelabuhan Tartus. Para analis militer dalam media massa barat menilai bahwa tindakan itu adalah langkah penyelamatan asset penting milik Rusia di pangkalan laut mereka sejak era Uni Soviet dahulu.

  5. Diberitakan bahwa negara-negara NATO telah membagikan persenjataan dan melatih pasukan pembebasan suriah (FSA) yang terdiri dari berbagai satuan desertir militer Suriah dan milisi serta pasukan asing termasuk milisi dari Kuwait dan tentara bayaran asing yang dikelola oleh NATO memberi perbekalan, latihan dan sistim operasional yang lebih terkoordinir.

  6. Pembunuhan massal terhadap sejumlah pemimpin tinggi militer Suriah yang terjadi di markas Komando Biro Keamanan Nasional Partai Baath (NSB) di Rawda pusat kota Damaskus (18/7) akan sangat sulit terjadi jika tidak melibatkan intelijen yang memiliki jaringan yang amat luar biasa. Ini menandakan bahwa intelijen asing yang memiliki superioritas dan keunggulan dalam berbagai hal dibanding pemerintah Suriah telah punya jaringan hebat di Suriah.

  7. Informasi terkini marak diberitakan di media massa menyebutkan bahwa pemerintah Suriah sedang dikondisikan menggunakan senjata Kimia untuk membunuh rakyatnya yang melakukan perlawanan terhadap rezim diktator anti demokrasi. Jika ini dapat dibuktikan secara nyata bahkan dikondisikan seperti nyata maka inilah saat yang tepat Israel merangsek dari perbatasan Lebanon menuju ke Suriah karena alasan kekuatiran yang amat sangat berlebihan jika senjata Kimia tersebut dikelola oleh Hezbollah bahkan dikuatirkan dipergunakan Al-Qaeda.

  8. Diberitakan dalam berbagai media massa barat bahwa pasukan khusus AS yang disebutkan sebagai CIA telah menyeberang dari Jordania melatih FSA. . Kondisi ini mrip ketika Perancis”membedah” kota Tripoli setelah sekian lama memantau dari  Nalut di dataran tinggi Nafusa. Di sisi lain, pasukan khusus Inggris juga diberitakan telah menyebar di Damaskus setelah bulan lalu masih berada di pengunungan Quaison.

  9. Turki telah memindahkan peralatan perangnya ke perbatasan Suriah dan tinggal membuka jalan selebar-lebarnya untuk NATO agar dapat berperan lebih efektif untuk kepentingan intelijen Nato atau AS.

  10. Dalam pertempuran terberat di kota terbesar ke dua di Suriah (Aleppo) ditemukan bukti bahwa pemerintah Suriah bukan saja menggunakan Helikopter tempur tapi juga menggunakan pesawat tempur MIG Rusia. Inilah momentum yang ditunggu-tunggu oleh barat khususnya AS dan NATO untuk memperlihatkan kepada dunia (PBB) bahwa rezim Suriah sudah kalap dan menggunakan berbagai cara untuk meredam perlawanan rakyatnya sehingga membuka mata dunia dan memberi izin atau legalitas bagi dewan keamanan PBB menerjukan AS dan NATO untuk menegakkan issu demokrasi dan penegakan HAM di Suriah.
Melihat sejumlah tanda-tanda di atas apakah lantas membuat penguasa Suriah saat ini Bashar al-Assad mati kutu dan tidak berdaya?
Suriah sama dengan negara Arab seperti Libya dan sejumlah negara di kawasan Afrika yang telah terbukti sebagai negara-negara yang tak takut perang. Negara-negara tersebut terbukti punya nyali yang kuat dan kemampuan menghadapi apapun rintangan yang mengancam keutuhan negaranya.
Suriah adalah bentuk negara dan pemerintah yang punya jati diri dan harga diri. Mereka sadar betul untuk menjadi negara dan bangsa yang besar haruslah tegas dalam menerapkan konsep aturan dan peraturan.
Konsekwensi dari sikap tegas pemerintah Suriah dalam   mencari jati diri itu berimplikasi kemana-mana termasuk dianggap sebagai rezim anti demokrasi dan tokoh pelanggar HAM berat, bahkan mungkin juga masuk dalam tokoh bandit dunia.
Itulah harga mahal yang harus “dibayar” oleh seorang negarawan sejati meskipun tulang belulang yang harus tersisa. Itulah yang harus ditempuh seorang tokoh yang punya nyali dalam menghadapi gertakan lawan  karena dalam peperangan ia punya sebuah filsafat : yang menang jadi arang dan yang kalah jadi debu.
Meskipun demikian sangat disayangkan sekali pemahaman filsafat yang terakhir akan semakin indah jika pemimpin itu mampu membaca tanda-tanda pada awal musim The Arab Springs. Jika presiden Assad mampu membaca tanda-tanda dengan pasti di awal revolusi Arab, tentu kejadiannya tak akan memerkukan pembayaran terlalu mahal.
Akankah Suriah akan tercabik-cabik oleh amukan para predator bak hewan-hewan ganas seperti dalam analogi di atas?
Mari kita nantikan perkembangan selanjutnya sambil berharap ada keajaiban yang mampu mengutamakan keselamatan warga Suriah yang tidak berdosa dan tak mengerti apa-apa tentang pertarungan politik.

abanggeutanyo

No comments:

Post a Comment

Popular Posts