PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Wednesday, July 4, 2012

Ya'juj dan Majjuj di Akhir Zaman


Akhir Zaman ...
Kebanyakan pembahasan soal akhir zaman dan huru haranya berkisar pada topik mengenai Fitnah Dajjal dan kemunculan Imam Mahdi, juga tentang kedatangan Isa Almasih yang kedua kalinya. Namun sangat jarang orang membahas mengenai Ya'juj dan Majjuj secara mendalam, kalaupun ada yang membahas hanya sebagai peran figuran saja dalam peristiwa besar akhir zaman. Padahal, huru hara yang ditimbulkan oleh kedua bangsa ini adalah peristiwa puncak yang jauh lebih dahsyat daripada peristiwa perang Armageddon antara Imam Mahdi melawan Dajjal dan pengikutnya. Segala rangkaian peristiwa yang terjadi dalam hadis-hadis mengenai huru hara akhir zaman akan berkerucut pada peristiwa munculnya kedua bangsa ini. Karena itu dalam tulisan ini, kami akan mencoba mengupas mengenai Ya'juj dan Majjuj, latar belakangnya dan huru hara yang akan ditimbulkannya.

Pembahasan ini akan dilakukan dengan berdasarkan Al Qur'an serta Hadits yang akan dibingkai dalam pola pikir kami sebagai penulis dan akan dijabarkan berdasarkan kronologi terjadinya peristiwa. Kami menyadari mungkin saja pembahasan ini akan kontroversi dengan pendapat para ulama. Kalaupun ada yang salah, ini tak lebih merupakan kekurangan kami pribadi sebagai manusia biasa yang penuh ketidak sempurnaan.

Kedatangan Ya'juj dan Majjuj di Masa Silam
Kemunculan Ya'juj dan Majjuj dimasa silam pertama kali dijelaskan dalam Al Qur'an yaitu pada surat Al Kahfi. Diceritakan bahwa dimasa lalu pernah ada seorang penguasa yang bernama Zulkarnain yang sempat berhadapan dengan kedua bangsa ini. Demikan ayat-ayatnya :

93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan
94. Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?"
95. Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding (batas) antara kamu dan mereka,
96. berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata (tinggi) dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu."
97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya.
98. Dzulkarnain berkata: "Ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar."
99. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya
(QS Al Kahfi 93 - 99)

Ketika membaca ayat-ayat diatas kita bisa menyimak bersama, bahwa pada masa lalu kedua bangsa ini yaitu Ya'juj dan Majjuj telah menjadi ancaman bagi sekelompok masyarakat yang berlokasi di antara dua buah gunung. Kemudian datanglah Raja Zulkarnain yang berdasarkan ilham dari Allah SWT, mendirikan sebuah bangunan berkerangka besi yang di cor dengan tembaga, serta tingginya menyamai kedua gunung atau bukit itu. Yang mana Ya'juj dan Majjuj tidak memiliki kemampuan untuk melewatinya (memanjatnya), ataupun melubanginya. Sebagai berita tambahan dari Allah, pada akhir zaman bangunan tersebut akan hancur, sehingga Ya'juj dan Majjuj dapat muncul kembali dan merajalela. Beberapa point dalam ayat-ayat itu hingga kini masih merupakan misteri yang belum dapat dijelaskan dengan pasti, dan terbuka untuk berbagai macam penafsiran. Kami akan membahas penafsiran-penafsiran ini lebih lanjut.

Diantara yang masih diperdebatkan para ulama adalah, siapakah Ya'juj dan Majjuj? Beberapa ulama di masa lalu menafsirkan bahwa mereka adalah bangsa Mongol dan Tartar. Namun teori itu sekarang ini menjadi tidak berdasar, mengapa? Karena bangsa Mongol dan Tartar ini pun telah muncul dan menyebar ke seluruh dunia sebelum terjadinya huru hara akhir zaman. Dan tidak ada satupun tembok tembaga yang membendung mereka. Beberapa ulama lain menafsirkan kedua bangsa ini sebagai perang dingin antara blok barat dan timur. Tetapi seperti yang kita ketahui bersama, perang dingin telah berakhir tanpa terjadinya huru hara besar seperti yang diceritakan dalam hadis. Maka hingga kini siapa dan apa latar belakang kedua bangsa ini masih menjadi misteri.

Perdebatan yang lain adalah mengenai ihwal bangunan yang telah didirikan oleh pasukan Raja Zulkarnain. Bangunan macam apa yang bisa mengurung sebuah bangsa hingga akhir zaman? Sebagian besar ulama menafsirkan bangunan ini sebagai sebuah tembok raksasa yang tingginya menyamai kedua bukit tempat berdiamnya masyarakat yang meminta bantuan Zulkarnain itu. Namun hingga kini, tidak satupun penemuan arkeologi yang pernah membuktikan keberadaan bangunan ini. Dan jikalaupun memang ini adalah sebuah dinding, apakah mungkin dinding ini dapat mengisolasi sebuah bangsa selama ribuan tahun tanpa bisa dilewati? Bisa saja Ya'juj dan Majjuj mengambil jalan memutar dinding itu dan membuat huru hara sejak lama. Jadi bangunan macam apa sebenarnya yang didirikan oleh Raja Zulkarnain? Dan mengapa Allah menjelaskan begitu detil mengenai struktur bangunan ini yang memiliki kerangka besi dibalut oleh cor tembaga? Karena sebagaimana kita ketahui, ketika Allah menjelaskan sesuatu secara detil seperti ini dalam Al Qur'an, pasti ada suatu maksud tersembunyi dalam penafsirannya. Dan hal ini masih menjadi misteri. Secara logika, kalau hanya untuk mengisolir suatu kaum saja, bangunan yang terbuat dari batu seharusnya sudah cukup. Mengapa harus dari tembaga berkerangka besi?



Kemunculan Ya'juj dan Majjuj di Akhir Zaman
Berdasarkan kronologi hadis, dapat diketahui bahwa Ya'juj dan Majjuj muncul membuat huru hara sesudah peristiwa ditumpasnya Dajjal dan Bani Isra'el oleh Imam Mahdi dan Isa Almasih, melalui suatu peperangan dahsyat yang memakan banyak korban baik jiwa maupun materiil. Dahsyatnya peperangan itu digambarkan dalam hadits sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: Maka ketika telah sampai hari yang keempat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah SWT menimpakan bencana terhadap mereka (Dajjal dan pengikutnya) dan terbunuhlah mereka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah terlihat oleh orang sebelumnya. Sehingga apabila burung melewati kawasan pertempuran mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka. Maka bertambahlah ‘turunan bapak’ yang mati, sehingga tidak ditemukan yang tersisa dari mereka kecuali seorang laki-laki.(HR. Muslim)

Namun kemenangan besar umat Islam dalam peperangan melawan Dajjal dan pengikutnya bukanlah merupakan akhir perjuangan. Peperangan ini mungkin telah berakibat pada suatu peristiwa yang lebih besar lagi yang harus di hadapi oleh umat muslim. Bangunan yang menghalangi Ya'juj dan Majjuj hancur, entah oleh sebab apa. Kemungkinan akibat dahsyatnya peperangan yang terjadi di berbagai belahan dunia sehingga secara tak sengaja menghancurkan bangunan ini (ini hanyalah asumsi penulis). Huru hara akhir zaman yang sesungguhnya segera akan dimulai. Dalam Al Qur'an dijelaskan awal kejadiannya sebagai berikut :

96. Hingga apabila dibukakan (pembatas) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
97. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (akhir zaman), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim."
(QS: Al Anbiya 96-97)

Berikutnya akan kami kutipkan berbagai hadis yang menjelaskan tentang huru hara Ya'juj dan Majjuj. Kami edit sedikit tanpa mengurangi maknanya. Demikian bunyinya :

Rasulullah bersabda : "
Dinding pembatas Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi" (QS . Al Anbiyaa' : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, sambil membawa binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Majjuj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebagian dari mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air".
Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka (Ya'juj dan Ma'juj): "
Penduduk bumi sudah kita habisi, maka berikutnya yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bencana dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang berani mati untuk melihat, apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan tak takut mati, kemudian dia menemukan bahwa mereka semua (Yajuj dan Majjuj) telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (bertumpukan), maka laki-laki tersebut berseru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kalian, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong." (Hadits diriwayatkan oleh. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)

Pada hadis lain digambarkan mengenai apa yang terjadi pada Nabi Isa Almasih dalam huru hara itu :

Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Majjuj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)

Rasulullah Muhammad saw bersabda :
Maka saat mereka telah keluar (dari dinding yang menghalangi mereka), Allah SWT berfirman kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba yang tidak akan mampu diperangi oleh siapapun (Ya’juj dan Majjuj), maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu (manusia) ke Gunung Thur (Thursina)”.
Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya menginginkan itu, namun mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya memohon kelapangan (kemudahan) pada Allah SWT. Maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah, kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad, Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)

Dan hadis berikut ini adalah sebuah penggambaran mengenai akhir dari semua huru hara akhir zaman.
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda:
"Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan, dia akan memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk langit dan bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (merata)."

Hadis-hadis yang telah kami paparkan diatas adalah salah satu tanda kiamat yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad saw ribuan tahun yang lalu. Perlu diketahui, hadis-hadis tersebut disampaikan sesuai dengan pola pikir masyarakat arab yang pada masa itu belum mengenal tekhnologi modern. Pemaparan hadis-hadis diatas cukup gamblang menggambarkan betapa parahnya situasi pada masa kemunculan Ya'juj dan majjuj. Namun banyak hal yang mengundang pertanyaan mengenai apa yang dipaparkan dalam hadis itu.
Pertanyaannya :
1. Siapakah sebenarnya Yajuj dan Majujj itu,
2. Apa maksudnya mereka turun dengan cepat dari tempat-tempat yang tinggi?
3. Siapa yang dimaksud dengan penduduk langit dalam hadis-hadis diatas?
4. Apa yang dimaksud dengan "Dinding Pembatas" Yajuj dan Majjuj?
5. Tombak macam apa pula yang bisa dilemparkan ke langit dan mengenai sasaran?
6. Mengapa Yajuj dan Majjuj menyedot air dimana2 sampai mengeringkan sungai? Dan bagaimana caranya?
7. Ulat macam apa yg bisa memusnahkan mereka?

Akhir Kata
kami hanya ingin membukakan wawasan para pembaca bahwa tugas besar Nabi Isa as itu sesungguhnya lebih besar dari yang kita bayangkan. Bukan sekedar menyampaikan syari'at kepada bani Israel di masa lalu, bukan juga sekedar membunuh Dajjal. Namun berdasarkan hadis itu, Isa Almasih benar-benar ditugaskan Allah untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana yang lebih besar lagi, yaitu Ya'juj dan Majjuj.

Hanya Allah yang mengetahui ihwal kejadian yang sebenarnya mengenai misteri Ya'juj dan Majjuj. Dan tidak menutup kemungkinan, bahwa mereka bukanlah termasuk penduduk bumi (berdasarkan cara munculnya yaitu turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi). Dan tidak menutup kemungkinan pula dinding yang dibuat oleh raja Zulkarnain itu sebenarnya adalah suatu bangunan yang menghalangi mereka mencapai bumi atau minimal mengetahui lokasi bumi.. Yang jelas, apapun yang terjadi hendaklah kita tetap berpegang pada Al Qur'an dan hadis, karena apabila kejadian seperti yang digambarkan dalam hadis diatas benar-benar terjadi, yang membuat kita mampu bertahan hanyalah ketaqwaan yang teguh kepada Allah. Dan percayalah, Allah akan menolong hamba-hamba yang selalu berusaha menolong agamaNya.

Wallahu'alam ...


No comments:

Post a Comment

Popular Posts