PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Tuesday, February 3, 2015

Ancaman Perang Sudah Berada di Depan Ka'bah

Selama ini, ketika Arab Saudi dibawah Raja  Abdullah hanya sibuk dengan ancaman ‘teroris’ yang terus menerus di cekokan ke kepala Raja Abdullah oleh Barat. 
Sehingga, Raja Abdullah menghabiskan seluruh kekayaan yang  dimiliki oleh Kerajaan Arab Saudi, digunakan untuk mendukung Amerika Serikat, Eropa dan Zionis, memerangi “teroris”. 
Dampaknya, bukan hanya kehancuran Muslim di berbagai negara Arab, tapi Kerajaan Arab Saudi, sekarang menghadapi ancaman yang benar-benar di depan mata. 
Betapa Arab Saudi di bawah Raja Abdullah, seluruh kekuatannya digunakan membantu Amerika, memerangi Muslim yang sejatinya ingin membebaskan negeri-negeri Muslim yang sekarang ini terjajah oleh kekuatan konspirasi Zionis dan Salibis, menggunakan tangan ‘proxy’ Amerika Serikat dan Eropa. 
Pernahkah di sadari para pemimpin Arab Saudi, sesudah Lebanon jatuh ke tangan Syi’ah, dan sekarang membentuk  kelompok ‘Hezbullah’? Sekarang Hezbullah menjadi kekuatan penentu politik di Lebanon. Menggilas kelompok Sunni.


Hezbullah mengirim milisinya ke Suriah, mempertahankan rezim Syi’ah yang dipimpin Bashar al-Assad. Kekacauan di Suriah sudah menewaskan 350.000 Muslim, dan separuh penduduknya menjadi pengungsi. Di mana tanggung jawab Kerajaan Arab Saudi yang memposisikan dirinya sebagai ‘pemimpin’ dunia Sunni?
Tidak bisa dipandang remeh dengan jatuhnya Yaman ke tangan Syiah Houthie, dan sekarang telah berhasil menguasai Sanaa,  dan bahkan mendepak Presiden dan Perdana Menteri Yaman. Syiah Houthi didukung senjata  dan dana oleh Iran, tanpa batas. Ini sewaktu-waktu bisa berubah menjadi sebuah ‘monster’ bagi Arab Saudi.
Jika Syiah Houthi sudah mapan kekuasaannya, dan menguasai kekuassaan dan perangkat negara, seperti angkatan bersenjata, kepolisian, intelijen, dan kementerian dalam negeri, dan sarana-sarana penting, seperti bandara, pelabuahan, dan sarana-sarana lainnya, maka secara de facto hanya tinggal waktu atau momentum menyerang Arab Saudi.
Selama ini Arab Saudi hanya sibuk memberikan dukungan kepada Amerika Serikat memerangi al-Qaidah di Semenanjung Arabia (Yaman), yang sejatinya bukanlah menjadi ancaman faktual bagi pemerintah Arab Saudi. Karena mereka memiliki prinsip yang sama, yaitu tegaknya sistem dan nilai Islam, yang bersumber pada aqidah para salaf.


Jika Yaman jatuh ke tangan Syiah, ini berarti secara geopolitik, Semenanjung Arabia, perlahan-lahan akan menuju kehidupan baru, dibawah kejayaan rezim Syi’ah yang sekarang membentang dari Lebanon, terus ke Suriah, Irak, Iran,  Bahrain, dan bahkan sekarang Yaman. Ibaratnya, negeri-negeri Arab seperti kartu ‘domino’ yang satu-satu ke tangan Syi’ah.
Raja Salman bin Abdul Aziz yang baru menggantikan Raja Abdullah yang meninggal, ketika usai melantik kabinet nya yang baru, menegaskan kepada seluruh rakyatnya dan para menterinya agar menjaga ‘agama’ (al-Islam).
Ini sebuah penegasan kepada seluruh rakyat Arab dan Jazirah Arab. Jika berbicara ‘agama’ tidak dapat dipisahkan dengan Islam.
Raja Salman bin Abdul Aziz harus menyadari bahwa Amerika, Eropa, dan Zionis telah melakukan kolaborasi dengan Syi’ah Iran, dan bertujuan ingin menghancurkan golongan Sunni yang dinilai menjadi ancaman yang bersifat laten.
Arab Saudi bukan hanya menjadi pusat peradaban Islam, tapi Arab Saudi menjadi ancaman bagi peradaban Barat. 
Ajaran yang dilahirkan ulama terkemuka Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Wahab, yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘Wahabi’, yang hakekatnya pemurnian nilai-nilai tauhid itu, dipandang sebagai ancaman bagi perabadan Barat.
Tak aneh sekarang ini, kafir musyrik (Yahudi,  Nasrani, dan Syiah) berkolaborasi ingin menghancurkan Sunni. Inilah hakekat perang yang sesungguhnya.
Hanya semasa Raja Abdullah,  faktanya Amerika, Eropa, Zionis, dan Iran berhasil  melakukan manipulasi, dan berhasil membujuk penguasa  Arab Saudi masuk dalam koalisi global, yang sesungguhnya bertujuan menghancurkan Arab Saudi, karena negara 'petro dollar' itu menjadi ‘bastion’ (benteng terakhir) peradaban Islam dan ahlus sunnah. Wallahu’alam.

Bagaimana sikap Raja Salman bin Abdul Aziz melihat ancaman yang sudah berada di depan Ka’bah? Adakah ancaman Ini di sadari atau menunggu sampai ancaman itu benar-benar terjadi?
Selama ini, ketika Arab Saudi dibawah Raja  Abdullah hanya sibuk dengan ancaman ‘teroris’ yang terus menerus di cekokan ke kepala Raja Abdullah oleh Barat.
Sehingga, Raja Abdullah menghabiskan seluruh kekayaan yang  dimiliki oleh Kerajaan Arab Saudi, digunakan untuk mendukung Amerika Serikat, Eropa dan Zionis, memerangi “teroris”.
Dampaknya, bukan hanya kehancuran Muslim di berbagai negara Arab, tapi Kerajaan Arab Saudi, sekarang menghadapi ancaman yang benar-benar di depan mata.
Betapa Arab Saudi di bawah Raja Abdullah, seluruh kekuatannya digunakan membantu Amerika, memerangi Muslim yang sejatinya ingin membebaskan negeri-negeri Muslim yang sekarang ini terjajah oleh kekuatan konspirasi Zionis dan Salibis, menggunakan tangan ‘proxy’ Amerika Serikat dan Eropa.
Pernahkah di sadari para pemimpin Arab Saudi, sesudah Lebanon jatuh ke tangan Syi’ah, dan sekarang membentuk  kelompok ‘Hezbullah’? Sekarang Hezbullah menjadi kekuatan penentu politik di Lebanon. Menggilas kelompok Sunni.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/02/02/35423/ancaman-perang-sudah-berada-di-depan-kabah/#sthash.LRNvRrHe.ePkYofpg.dpuf

No comments:

Post a Comment

Popular Posts