Suriah telah menjadi medan perang terbuka pasca revolusi bagi organisasi sektarian Syi’ah dari seluruh dunia, yang datang untuk membela rezim Assad dari kehancuran, dan untuk melindungi tempat suci yang mereka klaim disana. Sebagaimana kaum muslimin bersimpati dan datang menolong saudara mereka muslimin sunni Suriah, maka kaum Syi’ah dari berbagai Negara juga bersimpati pada saudara Syi’ah mereka di Suriah.
Gambar: Milisi Syi'ah asing sedang berpose di atas mayat-mayat kaum muslimin Suriah yang mereka bantai.
Wakil Komandan Pengawal Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami telah mengisyaratkan bahwa kehadiran tentara syi’ah Iran di Suriah terkait dengan kepentingan revolusi Iran disana. Adapun Hizbullat di Lebanon menampakkan keterlibatan diri mereka secara terang-terangan, mereka turut berperang di medan nyata. Jumlah kelompok Syi’ah bersenjata yang berjuang bersama rezim Assad di Suriah tercatat lebih dari 20 organisasi yang memiliki kapasitas puluhan ribu pejuang.
Muqawamah Media menyuguhkan Catatan Redaksi ini kepada pembaca yang kami muliakan, agar kita bisa mengetahui fakta lapangan tentang jihad yang terjadi di Suriah saat ini. Apa yang sedang terjadi di Suriah adalah perang antara hak dan bathil, antara Sunnah dan syi’ah. Ini bukanlah perang saudara atau pemberontakan oposisi atas pemerintahnya sebagaimana yang diberitakan oleh media massa sekuler yang menjadi konsumsi utama kaum muslimin hari ini. Syi’ah dari berbagai belahan dunia datang berkumpul ke Suriah untuk menjaga eksistensi salah satu rezim syi’ah di muka bumi saat ini dan ikut andil dalam salah satu pembantaian tersadis selama sejarah kaum muslimin.
Apa saja kelompok bersenjata Syi’ah yang berperang di Suriah?
Kami mencatat lebih dari 20 kelompok Syi’ah bersenjata sekarang berada di Suriah, yang total keseluruhan pejuang syi’ah asing ini melebihi angka 100.000 tentara Syi’ah yang datang dari berbagai Negara. Dan ini belum termasuk jumlah pasukan Rusia, China dan Negara-negara Amerika latin yang menjadi sekutu Bashar Assad yang sekarang juga berada di Suriah.
Berikut ini adalah data kelompok-kelompok militan Syi’ah yang telah berhasil Redaksi rangkum, selamat membaca:
- Pengawal Revolusi Iran
Iran berdiri di samping rezim Assad dengan kekuatan penuh sejak awal
revolusi Suriah. Mereka terpaksa turut campur setelah melihat tekanan
dari para pemberontak dan khawatir runtuhnya sistem Syi’ah yang
berkuasa, sebab itulah mereka mengirim pasukan milik Garda Revolusi ke
Suriah secara besar-besaran berkisar antara angka 60-70.000 tentara,
begitulah menurut pernyataan yang dibuat oleh seorang Jendral pensiunan
di Garda Revolusi pada majalah Reuters. Di mata banyak analis saat ini,
Garda Revolusi Iran lah yang mengelola Suriah hari ini.
Segala puji bagi Allah, Republik Syi’ah Iran telah melihat untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka kematian Pengawal Revolusi Iran di tangan mujahidin sunni. Sebagaimana media massa Iran melaporkan bahwa seorang perwira senior di Garda Revolusi Iran Jabbar Drisawi tewas dalam pertempuran dengan mujahidin di pinggiran Damaskus.
Segala puji bagi Allah, Republik Syi’ah Iran telah melihat untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka kematian Pengawal Revolusi Iran di tangan mujahidin sunni. Sebagaimana media massa Iran melaporkan bahwa seorang perwira senior di Garda Revolusi Iran Jabbar Drisawi tewas dalam pertempuran dengan mujahidin di pinggiran Damaskus.
- Hizbullat Lebanon
Faksi politik sekaligus perpanjangan tangan militer Iran di Lebanon
“Hizbullat” terlihat lebih terang-terangan dalam membantu rezim Assad
secara militer. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yang pertama adalah
karena kesamaan ideologi dan aqidah syi’ah dan kedua adalah faktor
geografis dimana letak kedua Negara yang bersebelahan. Hizbullat dapat
mengakses dengan cepat dan mudah dalam menyuplai tentara dan senjata
kedalam Suriah. Sampai saat ini jumlah tentara Hizbullat diperkirakan
lebih dari 10.000 di dalam Suriah.
Aksi militer pertama Hizbullat di Suriah secara terang-terangan terjadi
pertama sekali pada April 2013. Dimana Hizbullat menginvansi kota
Qushair di provinsi Homs, tatkala mereka mampu merebut kota tersebut
dari tangan ahlus Sunnah, maka simpatisan mereka di Beirut (Ibukota
Lebanon) membagi-bagikan manisan sebagai pesta atas “kemenangan” syi’ah
atas sunni. Dan saat ini Hizbullat masih berjibaku dan semakin terdesak
kalah di Qalamoun bahkan di dalam Lebanon sendiri, setelah Jabhah
Nushrah mengumumkan perang terbuka atas Hizbullat baik di dalam Suriah
atau di dalam Lebanon.
- Liwa’ Abul Fadhl Al-Abbas (Irak)
Mereka adalah elemen Syi’ah Irak dipimpin oleh Jendral Abul Fadhl, yang
mana mereka merupakan pengikut fanatik “Gerakan Al-Sadr Irak” yang
dicetuskan oleh si mahluk laknat Muqtada Al-Sadr, sisanya adalah
pelarian syi’ah Irak yang telah menetap di Damaskus pasca perang yang
melanda Irak setelah invansi Amerika disana. Bahkan tercatat sebagian
anggota mereka juga datang dari Negara-negara Asia Timur, Yaman dan
Amerika.
Brigade Syi’ah ini didirikan pada 2012, dengan tujuan utamanya adalah untuk melindungi kuil Zainab di Damaskus. Kemudian nama mereka mulai muncul kepermukaan pada 2013 setelah terlibat dalam banyak peperangan untuk mempertahankan wilayah Sayyida Zainab, pinggiran Damaskus dan Bandara Qalamoun dari gempuran Mujahidin.
Brigade Syi’ah ini didirikan pada 2012, dengan tujuan utamanya adalah untuk melindungi kuil Zainab di Damaskus. Kemudian nama mereka mulai muncul kepermukaan pada 2013 setelah terlibat dalam banyak peperangan untuk mempertahankan wilayah Sayyida Zainab, pinggiran Damaskus dan Bandara Qalamoun dari gempuran Mujahidin.
- Brigade Dzul Fiqar
Didirikan pada Juni 2013, mereka adalah pecahan dari Liwa’ Abul Fadhl,
yang mengklaim beranggotakan para tentara Mahdi dan Ahlul Haq. Mereka
banyak terlibat dalam peperangan di jalan utama Bandara Damaskus, serta
di desa Adra pinggiran Damaskus.
- Katibah Hizbullat Irak
Hizbullat versi Irak ini ditengarai sebagai kelompok militan Syi’ah
terbesar ke-4 di Irak. Didirikan pada akhir 2012 oleh pemimpin tertinggi
mereka Wasiq Al-Battat awalnya dengan nama Jaisyul Mukhtar (Tentara
Pilihan), lalu dengan cepat berganti nama menjadi “Hizbullat” versi
Irak.
Pada 2013 mereka mengumumkan akan membantai siapa saja yang coba melengserkan rezim Assad di Suriah. Mereka telah mengirim pasukan terlatih ke Suriah untuk menghadapi Mujahidin dan melindungi kuil-kuil suci Syi’ah disana, dan segala puji bagi Allah tercatat banyak sekali tentara mereka mati di tangan Mujahidin.
Pada 2013 mereka mengumumkan akan membantai siapa saja yang coba melengserkan rezim Assad di Suriah. Mereka telah mengirim pasukan terlatih ke Suriah untuk menghadapi Mujahidin dan melindungi kuil-kuil suci Syi’ah disana, dan segala puji bagi Allah tercatat banyak sekali tentara mereka mati di tangan Mujahidin.
- Katibah Sayyidus Syuhada’ (Irak)
Kelompok ini dibentuk pada bulan Juni 2013 di Irak, lalu semua mereka
berangkat ke Suriah. Disana mereka terlibat dalam pertempuran
mempertahankan wilayah Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus. Ditengarai
mereka memiliki hubungan dekat dengan sayap militer Organisasi Al-Badr
dan juga dengan Hizbullat versi Irak.
- Pasukan As-Syahid Muhammad Baqir As-Sadr, Sayap Militer Organisasi Al-Badr.
Faylaq Badar didirikan pada tahun 1980 M oleh Ulama tertinggi syi’ah
Irak sekaligus sebagai ketua dewan tertinggi majelis Revolusi Syi’ah di
Irak, Muhammad Baqir Al-Hakim, yang telah tewas dibunuh pada tahun 2003.
Kelompok ini didirikan sebagai perpanjangan kepentingan Republik syi’ah
Iran di Irak, mereka menjadi pihak oposisi terhadap rezim Saddam Husein
di masa itu.
Sekarang mereka terjun ke Suriah dengan mengirim pasukan elit syi’ah sekitar 2000 tentara. Mereka memilik persenjataan yang lebih lengkap dan baik dibandingkan brigade syi’ah lainnya di Suriah. Mereka fokus memerangi mujahidin di Sayyidah Zainab, dan terutama daerah selatan Damaskus. Dan juga terlibat dalam pertempuran di Ghoutah timur dan jalan utama Bandara.
Sekarang mereka terjun ke Suriah dengan mengirim pasukan elit syi’ah sekitar 2000 tentara. Mereka memilik persenjataan yang lebih lengkap dan baik dibandingkan brigade syi’ah lainnya di Suriah. Mereka fokus memerangi mujahidin di Sayyidah Zainab, dan terutama daerah selatan Damaskus. Dan juga terlibat dalam pertempuran di Ghoutah timur dan jalan utama Bandara.
- Liga Ahlul Hak (Iran)
Kelompok ini menikmati dukungan langsung oleh Gerakan Al-Quds di Iran.
Diperkirakan jumlah mereka di Suriah lebih dari 10.000 prajurit yang
tersebar di pingiran Damaskus dan mengkonsentrasikan kekutan mereka di
tempat suci yang mereka yakini yaitu wilayah Sayyidah Zainab.
- Faylaq Al-Wa’du As-Shadiq
Kelompok “janji setia” ini didirikan pada 2006 di Irak. Mereka adalah
gabungan Syi’ah Irak dan Suriah. Diperkirakan jumlah mereka adalah
ribuan pejuang yang tersebar di pinggiran Aleppo. Mereka membuat pos-pos
penjagaan disana, dan terlibat bersama tentara rezim Assad dalam
mempertahankan Penjara Pusat Aleppo dari gempuran mujahidin.
- Harakah Hizb Nujaba’
Hizbullat mendirikan kelompok ini untuk menampung mereka yang keluar
dari Liga Ahlul Hak. Dipimpin oleh Panglima sekaligus Sekjen Akram
Al-Ka’bi, sosok yang telah terlibat dalam banyak pertempuran di Suriah.
- Liwa’ Asadullah
Mereka adalah para milisi Irak, yang sekarang bertempur di Suriah.
Dengan kemampuan tempur tingkat tinggi, dilengkapi peralatan lengkap dan
canggih dan berseragam SWAT Irak Army. Kelompok ini dipimpin oleh Abu
Fatimah Al-Mousawi. Jumlah mereka hanya 500 pasukan elit, yang
ditempatkan di wilayah Sabinah selatan Damaskus dan Sayyidah Zainab.
- Brigade Imam Husein
Brigade ini berbeda dengan Kelompok Abu Al-Fadhl Al-Abbas, Brigade Imam
Husein beranggotakan prajurit syi’ah dari Irak, Iran, Afghanistan dan
Pakistan. Sebagian besar mereka ditempatkan di Provinsi Aleppo. Jumlah
mereka diperkirakan 1.200 orang.
- Jaisyul Mahdi – Brigade Harapan
Jaisyul Mahdi adalah pengikut si setan Muqtada As-Sadr, mereka dipimpin
oleh Ahmad As-Saadi, mereka bertugas untuk melindungi tempat-tempat
suci Syi’ah di Suriah.
- Detasemen Gerak Cepat
Tim khusus dari SWAT Irak Army ini dipimpin oleh Ahmad As-Saadi, beranggotakan pasukan gerak cepat. Berada di Damaskus.
- Kelompok Ansharullah Yaman (Houthi)
Banyak milisi Syi’ah Houthi terlibat dalam pertempuran-pertempuran di
timur dan tengah Suriah. Sebuah surat kabar lokal mengutip pernyataan
seorang pejabat senior rezim Assad bahwa ratusan pejuang Houthi telah
memasuki Suriah difasilitasi oleh Hizbullat Lebanon sebelum akhirnya
ditempatkan di front-front terdepan. Surat kabar yang sama melaporkan
bahwa masuknya Houthi ke Suriah bertepatan dengan pengumuman Hizbullat
untuk berperang membantu rezim Assad di Suriah.
Itulah 15 kelompok militan Syi’ah bersenjata yang paling dominan
berperang dan membantai kaum muslimin Suriah sampai hari ini. Selain
mereka, kami juga mencatat ada beberapa kelompok kecil Syi’ah dari Asia
timur yang turut berpartisipasi dalam perang Suriah, seperti: Garda
Depan Saraya Khurasan dan Liwa’ Fatimiyun.
Semoga Allah menghancurkan koalisi syi’ah dan memenangkan mujahidin
Syam serta mengembalikan Syam ke tangan hamba-hambaNya yang beriman.
Allhumma amin.
Hanya satu kata buat komentar anda,bahwa anda ingin menghancurkan persatuan kaum muslimin dengan memecah belahnya menjadi berkeping,cepatlah bertaubatlah saudaraku
ReplyDeletePahamilah islam ini secara kaffah/universal,jngan hanya memahaminya secara parsial..jangan buat kotak islam ini,selama dia bersahadatain..itu adalah saudara kita yg hrus kita bela jiwa dan darahnya..jangan buat kebencian dihatimu,sehingga membuat hatimu buta melihat kebenaran..sukron jazila
ReplyDelete