JAKARTA
(voa-islam.com) - Hanya kengerian setiap melihat sudut kota-kota
Suriah. Hancur total. Kekejaman, kejahatan, kebiadaban, kebengisan yang
tidak ada bandingnya.
Di mana-mana hanya tercium bau anyir darah. Darah rakyat. Darah terus tertumpah. Bashar al-Assad dengan menggunakan bom barel meluluh-lantakan kota Aleppo, Hamma, dan Douma yang menjadi basis kekuatan pejuang Islam.
Di mana-mana hanya tercium bau anyir darah. Darah rakyat. Darah terus tertumpah. Bashar al-Assad dengan menggunakan bom barel meluluh-lantakan kota Aleppo, Hamma, dan Douma yang menjadi basis kekuatan pejuang Islam.
Bashar
al-Assad barangkali hanya wujudnya masih manusia. Sejatinya dia sudah
bukan manusia. Lebih jahat dibanding dengan 'iblis atau setan' yang
terkutuk
- See more at:
http://voa-islam.com/read/opini/2015/09/03/38977/antara-dubai-dan-suriah-dosa-maksiat-jihad/#sthash.VlfvvYqZ.dpuf
LANGSUNG DARI MARKAS
BESAR PASUKAN PANJI HITAM
Hanya kengerian setiap melihat sudut kota-kota
Suriah. Hancur total. Kekejaman, kejahatan, kebiadaban, kebengisan yang tidak
ada bandingnya.
Di
mana-mana hanya tercium bau anyir darah. Darah rakyat. Darah terus
tertumpah. Bashar al-Assad dengan menggunakan bom barel meluluh-lantakan
kota Aleppo, Hamma, dan Douma yang menjadi basis kekuatan pejuang Islam.
Bashar
al-Assad barangkali hanya wujudnya masih manusia. Sejatinya dia sudah bukan
manusia. Lebih jahat dibanding dengan 'iblis atau setan' yang terkutuk.
Bashar
menggunakan segala jenis senjata pemusnah, termasuk menggunakan senjata kimia
dan bom barrel yang dilarang oleh konvensi Jenewa. Tindakan Bashar sudah tidak
bisa lagi diukur dengan 'commonsense' (akal sehat).
Sekali
menjatuhkan bom barrel ratusan yang tewas dan luka. Anak-anak terhimpit oleh
reruntuhan gedung atau tempat tinggal yang terkena bom barrel. Dengan
berlumuran darah.
Sebuah
pemandangan tragedi mengerikan. Di mana orang-orang berlarian dan berteriak
sambil mengangkat korban yang tewas oleh bom barrel. Bashar hanya dengan sangat
enteng, dan mengatakan akan terus memerangi teroris, ujarnya. Sungguh
sangat biadab.
Di
kamp pengungsi Palestina Yarmouk, penduduknya tinggal tulang belulang.Diblokade
oleh pasukan rezim Bashar al-Assad. Bahkan diantara mereka memakan tikus,
kucing, dan binatang lainnya, sekadar bisa bertahan hidup. Kamp Yarmouk sudah
luluh lantak. Tak ada sanitasi dan air bersih.
Mereka
yang keluar dari gedung bangunan ke jalan pasti tewas oleh sniper pasukan
rezim Bashar al-Assad. Nasib pengungsi Palestina di kamp Yarmouk sangatlah
mengerikan. Tidak ada yang dapat menyamai kondisi kehidupan yang begitu
mengerikan, selain di kamp Yarmouk.
Belum
lagi mereka yang di penjara-penjara rezim Bashar al-Assad, lebih mengenaskann
lagi. Disika dengan sangat kejam. Mereka hanya tinggal tulang-belulang. Tidak
diberi makan dengan layak. Kaki dan tangan mereka diborgol.
Ribuan
tahanan Suriah seperti yang dilaporkan oleh Obesrvatorium Hak Asasi Manusia,
yang berpuat di London, perlahan-lahan semuanya menuju kematian dengan kondisi
yang sangat mengerikan.
Mayat
mereka dikumpulkan ditumpuk diatas truk diangkut, dan dibuang di tengah padang
pasir, dimasukkan ke dalam satu lubang. Selesai.
Sekarang
lebih 16 juta penduduk Suriah meninggalkan negaranya. Pergi ke
negara-negara Uni Eropa mencari suaka politik, dan dalam kondisi yang sangat
menyedihkan.
Imigran
dari berbagai negara Arab, terutama Suriah telah mengakibatkan krisis di Uni
Eropa. Sungguh sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat luar biasa. Berjalan kaki
beratus kilometer, akibat mereka menghindari kejahatan perang rezim Bashar
al-Assad.
Semua
kondisi yang diciptakan oleh rezim Syiah Bashar al-Assad, tidak membuat para
pejuang Islam, surut. Mereka tetap memiliki ruh jihad yang sangat tinggi.
Mereka tidak pernah berpikir mundur dari palagan medan jihad.
Kenyataan-kenyataan
yang sangat mengerikan itu, hanyalah menjadi bara api dan ruh yang mendorong
mereka harus bisa mengalahkan dan mengakhiri kekuasaan Bashar al-Assad.
Inilah
yang tidak pernah dimengerti oleh siapapun. Kecuali bagi mereka yang memiliki
keyakinan iman sangat kokoh.
Mengapa
para pejuang Islam dan kaum muda mau berkorban berjihad di medan jihad yang
begitu luar biasa tantangan? Mengapa mereka tetap bertahan?
Mengapa
mereka bersedia mengorbankan seluruh yang dimilikinya? Tidak pernah bisa
dimengerti oleh siapapun. Kecuali hanya orang-orang yang beriman.
Mereka
bukan orang-orang yang menginginkan bayaran dunia atas jerih payah dan
pengorbanan mereka? Mereka bukan jenis orang-orang yang mengharapkan kekuasaan
dan kenikmatan dunia.
Mereka
orang-orang yang ikhlas. Mereka hanya 'berdagang' dan 'berjual beli' dengan
Rabbnya.
Mereka
meyakini kehidupan akhirat yang kekal, dan ganjaran yang tidak bisa digambarkan
lagi oleh imajinasi siapapun, ketika bertemu dengan Rabb mereka di akhirat
kelak. Mereka yakin atas janji Rabb mereka. Setiap pejuang Islam di Suriah,
menyakini janji Rabbnya.
Bagaimana
bisa dimasukkan logika? Ribuan pemuda dari kalangan menengah dan terdidik di
Eropa, bergegas pergi Suriah. Mereka bukan mencari kenikmatan dunia.
Mereka
bukan mencari keindahan dunia. Mereka bukan mencari aksesoris dunia yang hanya
sebentar. Mereka sudah kenyang gemerlap kenikmatan kota-kota yang indah di
daratan Uni Eropa.
Mereka
hanya menncari kematian. Mereka menjadikan mati syahid, sebagai cita-cita
tertinggi mereka. Karena itu, mereka sanggup menghadapi segala bentuk
kesulitan. Mereka menghadapi berbagai ancaman, sebelum akhirnya mereka tiba di
medan jihad Suriah.
Mereka
para mujahid yang membuat Gedung Putih, Moskow, London, Paris, Berlin tak dapat
tenang. Memikirkan dengan penuh kekawatiran. Bagiamana mereka bisa mengalahkan
para mujahhid yang sekarang ini berjihad di Suriah?
Sampai
Amerika kehilangan akal menghadapi para mujahid di Suriah dan Irak. Seorang
mantan Kepala CIA, Jendral David Petraeus, berpikir inging membujuk kelompok
al-Nushrah menghadapi ISIS. Ini benar-benar sudah kehilangan akal dari seorang
pejabat keamanan Amerika.
Di
tengah gemuruhnya medan jihad di Suriah, Irak, Yaman, Libya, dan Somalia, serta
sejumlah negara lainnya, tak kalah dahsyatnya 'kekuatan iblis dan setan' yang
sekarang ini bercokol di kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dan akan mengancam
dan menghancurkan masa depan setiap mukmin dan muslim.
Dubai
mengalahkan Paris, London, Berlin, Swis, dan pantai Mediterania. Sangat luar
biasa. Berbagai kenikmatan dibangun oleh penguasa UEA. Satu-satunya negara yang
paling banyak expratiat (orang asing) di Timur Tengah hanya Dubai. Begitu luar
biasa daya tarik Dubai. Di manan-mana hanya terlihat gedung pencakar langit,
dan serba kemewahan.
Hotel,
apartemen, mall, kantor-kantor yang sangat luxusurios dan tempat wisata yang
dibangun bernuasa barat bertebaran di pantai Dubai. Sungguh luar biasa bentuk
kenikmatan yang tanpa tara.
Para
artis dunia, terutama Amerika dan Eropa berbondong-bondong ke Dubai.
Bercengkerama dengan para 'milyader' Arab. Minum dan pesta sek. Sudah menjadi
bagian
dari kehidupan Dubai.
Dahulu
Beirut dikatakan sebagai Paris di Timur Tengah, tapi sekarang Dubai menjadi
Paris di Timur Tengah. Segala bentuk pelampiasan kemaksiatan ada di Dubai.
Dubai
tidak kalah dibandingkan dengan Bashar al-Assad dalam menghancurkan Muslim di
Timur Tengah. Perlahan-lahan bangsa Arab mulai melupakan agamanya, tak lagi
memikirkan dan menyakini al-Islam. Semuanya bentuk ikatan agama (Islam),
tercampak di Dubai.
Gaya
hidup Barat benar-benar sudah menjadi gaya hidup orang-orang Arab.Merasuk di
setiap jantung orang Arab. Dubai menjadi kota termegah dan terkaya di muka bumi
ini. Sangat luar biasa. Inilah yang bakal menghancurkan sisi-sisi kehidupann
bangsa Arab. Bukan jihad perang di Suriah.
Dubai
berbentuk kerajaan dipimpin Pangeran Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Dubai memiliki pemasukan yang luar biasa dari sektor jasa.
Dubai
membangun berbagai bangunan dan kebudayaan yang dianggap 'gila' oleh
negara-negara Arab lainnya, karena sangat mewah. Inilah kegilaan yang ada di
Dubai, dan akan menciptakan kehancuran dan malapetaka. Wallahu'alam
No comments:
Post a Comment