“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah
keadaan[768]yang ada pada diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia"(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan
keturunan langsung dari Nabi Adam AS maka proses penyebaran penduduk bumi ini
yang disebut sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali
(Q.S Al Maidah : 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan
hikmah yang nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan
sumbernya yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah
dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak yang selalu
“kembar” laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya dari 3 anak laki-lakinya
(beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar saudara) tersebut
diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang masih kosong.
Satu
anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
Satu anaknya yang kedua mendiami
daratan Arabia.
Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa).
Dalam kisah
tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling “CERDAS” itu tiada lain
bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati daerah yang disebut sebagai tanah
Jawi. Beliau inilah yang merupakan cikal bakal nenek moyang kita yang
diturunkan di tanah JAWA ini.
Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban
tugas untuk saling memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling
berbagi rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai
tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di tanah jawa ini. Selain
itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu tinggi serta
diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah menjadikan beliau ini
selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan berteknologi sangat tinggi
dan akurat untuk kurun waktu / masa saat itu.
Hal ini dtandai dengan
penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang baik dengan
memperhatikan musim
yang bersadarkan pada perhitungan bintang (Falak), pembuatan tempat persembahan
berbentuk Piramida untuk Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi)
maupun bagaimana memproses tanah (logam) menjadi sebuah benda yang dapat
dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari (Nujum). Itulah keistimewaan
Nabi Sis AS dengan kelemah-lembutannya, kepekaan sosialnya yang tinggi serta
kecerdasannya yang luar biasa akhirnya sama penduduknya digambarkan sebagai
seorang ‘SEMAR’. Kata ini di ambil dari kata “samiri” yang artinya samar-samar
/ kasat mata karena beliau sehari-hari laku / kerjanya hanya beribadah kepada
Tuhannya. Tiada laku hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja,
tidak lebih. Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang
melimpah di bumi jawa ini hanya sebagai “sarana” saja untuk menuju ketakwaan
kepada Tuhannya. Dilain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi itu
melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa beserta
irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada dipusatnya
(epicentrum). Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis
yang telah hilang itu (Arysio Santos – The Lost Continent Finally Found).
Negeri kita Indonesia Raya, dimana sang nyiur tak pernah lelah melambai-lambai
memanggil ibu pertiwi. Negeri peradaban dunia yang banyak dicari orang selama
ini. Bukti bahwasanya kita adalah negeri yang sangat tinggi ditandai dengan
kebudayaannya yang beraneka warna, beragam bahasa, beragam adat istiadat,
beragam suku yang membaur dalam balutan sang “Merah Putih”. Negeri kemerdekaan
untuk semua ummat penjelasan mengenai asal-usul bangsa indonesia dan misteri
dari cerita yang beredar mengenai benar tidaknya bangsa indonesia adalah
keturunan nabi Ibrahim AS Negeri yang cinta damai Tetapi seiring dengan
perkembangan waktu di negeri Atlantis ini, sang keseimbangan alam “Raksasa”
(Gunung Toba dan Gunung Krakatau) mulai menunjukkan tanda-tanda “saat”-nya
sudah mau tiba.
Maka berbondong-bondonglah sebagian besar penduduknya dengan
menggunakan perahu Raksasa menaiki itu kapal dan meninggalkan negeri Atlantis
menuju negeri asing lainnya. Hingga “saat” itu benar-benar terjadi yaitu dengan
meletusnya gunung Toba yang konon diameter kawahnya sekitar 50 km meledak,
mendesak magma ke segala arah lalu meledakkan gunung Krakatau juga dan membumi
hanguskan semua yang ada disekitarnya, membuat dunia gelap gulita selama 100
tahun lamanya serta mencairkan lapisan es yang menutupi daratan yang sekarang
disebut benua Eropa itu. Begitu juga air laut-pun naik hingga mencapai 200
meter ! menenggelamkan lembah-lembah pertanian yang subur dulu menjadi sebuah
lautan. Seiring berakhirnya masa “Banjir” bandang sedunia itu maka para
khalifah yang baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang “baru”
seperti bumi eropa, amerika, arabia maupun afrika.
Dinegeri baru inilah mereka
mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya terhadap
daratan yang baru dihuninya. Berhubung mereka ini termasuk ummat-nya yang
paling cerdas maka lambat laun mulai ramailah peradaban baru ditanah yang baru
ini. Tapi mereka juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang
nun jauh di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam
berbagai kitab para nabi-nabi / pujangga sesudahnya. Jadi seandainya seluruh
penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi Nuswantoro ini maka mereka akan
“betah” dan merasa tidak asing, mengapa ? jawabnya ya karena sebetulnya
Indonesia terutama tanah jawa ini merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh
ummatnya Nabi Adam AS. Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu
adanya hanya di negeri Arab, itu juga nggak salah, karena nenek moyang kita
juga menyebar kesana.
Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang
terbelakang maka jawabannya nanti dulu… Karena kitalah sesungguhnya RAS PALING
UNGGUL diseluruh dunia ini. Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah
menjadikan kita saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu
mulut, adu gengsi, dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun
dimuka bumi ini kecuali Indonesia. Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA”
dan “BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN” saling
bermunculan di bumi ini.
Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu
leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang
bermukim di Gunung Mah…era. Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di
dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam
yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya,
yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan
Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal,
kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma. Berdasarkan
pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur
dari raja-raja di tanah Jawa.
Kemungkinan nabi Sis A.S adalah nabi Syit Dalam
bahasa Jawi Kuno,
arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan
sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak
punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”, Menurut “mitologi jawa” yang telah
menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan
BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal
dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra
yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq”
yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim”
dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA
ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan
akhlaq”. Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha
di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra
dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka
masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran
Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu,
Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI
IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain
ARAB. sedangkan dalam bahasa Ibrani ABRAHAM.
Benarkah Bangsa
Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As?
Media Metafisika
Add Comment
kisah
Monday, October 14, 2013
Benarkah Bangsa Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As? pembabaran
mengenai asal-usul tanah air indonesia dan hubungannya dengan nabi
Ibrahim As
Mediametafisika - “..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan[768]yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia"(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung
dari Nabi Adam AS maka proses penyebaran penduduk bumi ini yang disebut
sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali (Q.S Al
Maidah : 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang
nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya
yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak
yang selalu “kembar” laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya dari 3
anak laki-lakinya (beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar
saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang
masih kosong.
Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
Satu anaknya yang kedua mendiami daratan Arabia.
Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa).
Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling
“CERDAS” itu tiada lain bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati
daerah yang disebut sebagai tanah Jawi. Beliau inilah yang merupakan
cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di tanah JAWA ini.
Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling
memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi
rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai
tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di tanah jawa ini.
Selain itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu
tinggi serta diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah
menjadikan beliau ini selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan
berteknologi sangat tinggi dan akurat untuk kurun waktu / masa saat
itu.
Hal ini dtandai dengan penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang
baik dengan memperhatikan musim yang bersadarkan pada perhitungan
bintang (Falak), pembuatan tempat persembahan berbentuk Piramida untuk
Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi) maupun bagaimana
memproses tanah (logam) menjadi sebuah benda yang dapat dipergunakan
untuk keperluan hidup sehari-hari (Nujum).
Itulah keistimewaan Nabi Sis AS dengan kelemah-lembutannya, kepekaan
sosialnya yang tinggi serta kecerdasannya yang luar biasa akhirnya sama
penduduknya digambarkan sebagai seorang ‘SEMAR’. Kata ini di ambil dari
kata “samiri” yang artinya samar-samar / kasat mata karena beliau
sehari-hari laku / kerjanya hanya beribadah kepada Tuhannya. Tiada laku
hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja, tidak lebih.
Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang melimpah
di bumi jawa ini hanya sebagai “sarana” saja untuk menuju ketakwaan
kepada Tuhannya. Dilain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi
itu melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa
beserta irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada
dipusatnya (epicentrum).
Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis yang telah
hilang itu (Arysio Santos – The Lost Continent Finally Found). Negeri
kita Indonesia Raya, dimana sang nyiur tak pernah lelah melambai-lambai
memanggil ibu pertiwi. Negeri peradaban dunia yang banyak dicari orang
selama ini.
Bukti bahwasanya kita adalah negeri yang sangat tinggi ditandai dengan
kebudayaannya yang beraneka warna, beragam bahasa, beragam adat
istiadat, beragam suku yang membaur dalam balutan sang “Merah Putih”.
Negeri kemerdekaan untuk semua ummat
penjelasan mengenai asal-usul bangsa indonesia dan misteri dari cerita
yang beredar mengenai benar tidaknya bangsa indonesia adalah keturunan
nabi Ibrahim AS
Negeri yang cinta damai
Tetapi seiring dengan perkembangan waktu di negeri Atlantis ini, sang
keseimbangan alam “Raksasa” (Gunung Toba dan Gunung Krakatau) mulai
menunjukkan tanda-tanda “saat”-nya sudah mau tiba. Maka
berbondong-bondonglah sebagian besar penduduknya dengan menggunakan
perahu Raksasa menaiki itu kapal dan meninggalkan negeri Atlantis menuju
negeri asing lainnya.
Hingga “saat” itu benar-benar terjadi yaitu dengan meletusnya gunung
Toba yang konon diameter kawahnya sekitar 50 km meledak, mendesak magma
ke segala arah lalu meledakkan gunung Krakatau juga dan membumi
hanguskan semua yang ada disekitarnya, membuat dunia gelap gulita selama
100 tahun lamanya serta mencairkan lapisan es yang menutupi daratan
yang sekarang disebut benua Eropa itu.
Begitu juga air laut-pun naik hingga mencapai 200 meter ! menenggelamkan
lembah-lembah pertanian yang subur dulu menjadi sebuah lautan. Seiring
berakhirnya masa “Banjir” bandang sedunia itu maka para khalifah yang
baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang “baru” seperti bumi
eropa, amerika, arabia maupun afrika. Dinegeri baru inilah mereka
mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya
terhadap daratan yang baru dihuninya.
Berhubung mereka ini termasuk ummat-nya yang paling cerdas maka lambat
laun mulai ramailah peradaban baru ditanah yang baru ini. Tapi mereka
juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang nun jauh
di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam
berbagai kitab para nabi-nabi / pujangga sesudahnya.
Jadi seandainya seluruh penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi
Nuswantoro ini maka mereka akan “betah” dan merasa tidak asing, mengapa ?
jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini
merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di
negeri Arab, itu juga nggak salah, karena nenek moyang kita juga
menyebar kesana. Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang
terbelakang maka jawabannya nanti dulu… Karena kitalah sesungguhnya RAS
PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling
menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi,
dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi
ini kecuali Indonesia. Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan
“BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN”
saling bermunculan di bumi ini. Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa
salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri
Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mah…era. Selain itu, nama Batara
Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits,
kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan
Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang
Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal,
kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma
merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Kemungkinan nabi Sis A.S adalah nabi Syit
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam
percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora
jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa
asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana
salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan
(India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang
mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu
Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an
“Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku
diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di
Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru
Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan
asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina
mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah
riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata
tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI
adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam
bahasa Ibrani ABRAHAM.
Wallaahu Alam Bishshowab.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
Benarkah Bangsa
Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As?
Media Metafisika
Add Comment
kisah
Monday, October 14, 2013
Benarkah Bangsa Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As? pembabaran
mengenai asal-usul tanah air indonesia dan hubungannya dengan nabi
Ibrahim As
Mediametafisika - “..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan[768]yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia"(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung
dari Nabi Adam AS maka proses penyebaran penduduk bumi ini yang disebut
sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali (Q.S Al
Maidah : 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang
nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya
yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak
yang selalu “kembar” laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya dari 3
anak laki-lakinya (beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar
saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang
masih kosong.
Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
Satu anaknya yang kedua mendiami daratan Arabia.
Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa).
Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling
“CERDAS” itu tiada lain bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati
daerah yang disebut sebagai tanah Jawi. Beliau inilah yang merupakan
cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di tanah JAWA ini.
Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling
memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi
rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai
tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di tanah jawa ini.
Selain itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu
tinggi serta diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah
menjadikan beliau ini selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan
berteknologi sangat tinggi dan akurat untuk kurun waktu / masa saat
itu.
Hal ini dtandai dengan penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang
baik dengan memperhatikan musim yang bersadarkan pada perhitungan
bintang (Falak), pembuatan tempat persembahan berbentuk Piramida untuk
Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi) maupun bagaimana
memproses tanah (logam) menjadi sebuah benda yang dapat dipergunakan
untuk keperluan hidup sehari-hari (Nujum).
Itulah keistimewaan Nabi Sis AS dengan kelemah-lembutannya, kepekaan
sosialnya yang tinggi serta kecerdasannya yang luar biasa akhirnya sama
penduduknya digambarkan sebagai seorang ‘SEMAR’. Kata ini di ambil dari
kata “samiri” yang artinya samar-samar / kasat mata karena beliau
sehari-hari laku / kerjanya hanya beribadah kepada Tuhannya. Tiada laku
hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja, tidak lebih.
Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang melimpah
di bumi jawa ini hanya sebagai “sarana” saja untuk menuju ketakwaan
kepada Tuhannya. Dilain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi
itu melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa
beserta irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada
dipusatnya (epicentrum).
Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis yang telah
hilang itu (Arysio Santos – The Lost Continent Finally Found). Negeri
kita Indonesia Raya, dimana sang nyiur tak pernah lelah melambai-lambai
memanggil ibu pertiwi. Negeri peradaban dunia yang banyak dicari orang
selama ini.
Bukti bahwasanya kita adalah negeri yang sangat tinggi ditandai dengan
kebudayaannya yang beraneka warna, beragam bahasa, beragam adat
istiadat, beragam suku yang membaur dalam balutan sang “Merah Putih”.
Negeri kemerdekaan untuk semua ummat
penjelasan mengenai asal-usul bangsa indonesia dan misteri dari cerita
yang beredar mengenai benar tidaknya bangsa indonesia adalah keturunan
nabi Ibrahim AS
Negeri yang cinta damai
Tetapi seiring dengan perkembangan waktu di negeri Atlantis ini, sang
keseimbangan alam “Raksasa” (Gunung Toba dan Gunung Krakatau) mulai
menunjukkan tanda-tanda “saat”-nya sudah mau tiba. Maka
berbondong-bondonglah sebagian besar penduduknya dengan menggunakan
perahu Raksasa menaiki itu kapal dan meninggalkan negeri Atlantis menuju
negeri asing lainnya.
Hingga “saat” itu benar-benar terjadi yaitu dengan meletusnya gunung
Toba yang konon diameter kawahnya sekitar 50 km meledak, mendesak magma
ke segala arah lalu meledakkan gunung Krakatau juga dan membumi
hanguskan semua yang ada disekitarnya, membuat dunia gelap gulita selama
100 tahun lamanya serta mencairkan lapisan es yang menutupi daratan
yang sekarang disebut benua Eropa itu.
Begitu juga air laut-pun naik hingga mencapai 200 meter ! menenggelamkan
lembah-lembah pertanian yang subur dulu menjadi sebuah lautan. Seiring
berakhirnya masa “Banjir” bandang sedunia itu maka para khalifah yang
baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang “baru” seperti bumi
eropa, amerika, arabia maupun afrika. Dinegeri baru inilah mereka
mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya
terhadap daratan yang baru dihuninya.
Berhubung mereka ini termasuk ummat-nya yang paling cerdas maka lambat
laun mulai ramailah peradaban baru ditanah yang baru ini. Tapi mereka
juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang nun jauh
di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam
berbagai kitab para nabi-nabi / pujangga sesudahnya.
Jadi seandainya seluruh penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi
Nuswantoro ini maka mereka akan “betah” dan merasa tidak asing, mengapa ?
jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini
merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di
negeri Arab, itu juga nggak salah, karena nenek moyang kita juga
menyebar kesana. Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang
terbelakang maka jawabannya nanti dulu… Karena kitalah sesungguhnya RAS
PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling
menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi,
dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi
ini kecuali Indonesia. Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan
“BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN”
saling bermunculan di bumi ini. Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa
salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri
Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mah…era. Selain itu, nama Batara
Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits,
kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan
Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang
Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal,
kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma
merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Kemungkinan nabi Sis A.S adalah nabi Syit
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam
percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora
jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa
asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana
salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan
(India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang
mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu
Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an
“Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku
diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di
Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru
Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan
asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina
mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah
riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata
tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI
adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam
bahasa Ibrani ABRAHAM.
Wallaahu Alam Bishshowab.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
Benarkah Bangsa
Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As?
Media Metafisika
Add Comment
kisah
Monday, October 14, 2013
Benarkah Bangsa Nusantara Adalah Keturunan Nabi Ibrahim As? pembabaran
mengenai asal-usul tanah air indonesia dan hubungannya dengan nabi
Ibrahim As
Mediametafisika - “..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan[768]yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia"(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung
dari Nabi Adam AS maka proses penyebaran penduduk bumi ini yang disebut
sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali (Q.S Al
Maidah : 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang
nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya
yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak
yang selalu “kembar” laki-laki dan perempuan. Hingga akhirnya dari 3
anak laki-lakinya (beserta istrinya ; dengan cara kawin silang antar
saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang
masih kosong.
Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
Satu anaknya yang kedua mendiami daratan Arabia.
Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah jawa).
Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling
“CERDAS” itu tiada lain bernama Nabi Sis AS ditunjuk untuk menempati
daerah yang disebut sebagai tanah Jawi. Beliau inilah yang merupakan
cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di tanah JAWA ini.
Sebagai seorang Nabi beliau selalu mengemban tugas untuk saling
memperingatkan kaumnya satu dengan yang lainnya untuk saling berbagi
rezeki dan mempersembahkan Kurbannya “hanya” untuk Allah SWT sebagai
tanda ujud syukur atas ketaqwaannya sebagai pemimpin di tanah jawa ini.
Selain itu, sifatnya Nabi Sis AS yang lembut, sopan santun dan berilmu
tinggi serta diberikan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah
menjadikan beliau ini selalu menghasilkan hal-hal yang bersifat baru dan
berteknologi sangat tinggi dan akurat untuk kurun waktu / masa saat
itu.
Hal ini dtandai dengan penemuannya tentang caranya bercocok tanam yang
baik dengan memperhatikan musim yang bersadarkan pada perhitungan
bintang (Falak), pembuatan tempat persembahan berbentuk Piramida untuk
Tuhannya (baik berupa binatang maupun hasil bumi) maupun bagaimana
memproses tanah (logam) menjadi sebuah benda yang dapat dipergunakan
untuk keperluan hidup sehari-hari (Nujum).
Itulah keistimewaan Nabi Sis AS dengan kelemah-lembutannya, kepekaan
sosialnya yang tinggi serta kecerdasannya yang luar biasa akhirnya sama
penduduknya digambarkan sebagai seorang ‘SEMAR’. Kata ini di ambil dari
kata “samiri” yang artinya samar-samar / kasat mata karena beliau
sehari-hari laku / kerjanya hanya beribadah kepada Tuhannya. Tiada laku
hidupnya hanya untuk dipersembahkan kepada Tuhannya saja, tidak lebih.
Makanya emas, perak, dan semua perhiasan maupun hasil bumi yang melimpah
di bumi jawa ini hanya sebagai “sarana” saja untuk menuju ketakwaan
kepada Tuhannya. Dilain sisi, dengan kecerdasannya yang sangat tinggi
itu melahirkan bangunan kota modern yang tersistematis dengan desa-desa
beserta irigasinya yang tertata rapi serta tata kota pemerintahan berada
dipusatnya (epicentrum).
Inilah negeri yang selama ini disebut sebagai negeri Atlantis yang telah
hilang itu (Arysio Santos – The Lost Continent Finally Found). Negeri
kita Indonesia Raya, dimana sang nyiur tak pernah lelah melambai-lambai
memanggil ibu pertiwi. Negeri peradaban dunia yang banyak dicari orang
selama ini.
Bukti bahwasanya kita adalah negeri yang sangat tinggi ditandai dengan
kebudayaannya yang beraneka warna, beragam bahasa, beragam adat
istiadat, beragam suku yang membaur dalam balutan sang “Merah Putih”.
Negeri kemerdekaan untuk semua ummat
penjelasan mengenai asal-usul bangsa indonesia dan misteri dari cerita
yang beredar mengenai benar tidaknya bangsa indonesia adalah keturunan
nabi Ibrahim AS
Negeri yang cinta damai
Tetapi seiring dengan perkembangan waktu di negeri Atlantis ini, sang
keseimbangan alam “Raksasa” (Gunung Toba dan Gunung Krakatau) mulai
menunjukkan tanda-tanda “saat”-nya sudah mau tiba. Maka
berbondong-bondonglah sebagian besar penduduknya dengan menggunakan
perahu Raksasa menaiki itu kapal dan meninggalkan negeri Atlantis menuju
negeri asing lainnya.
Hingga “saat” itu benar-benar terjadi yaitu dengan meletusnya gunung
Toba yang konon diameter kawahnya sekitar 50 km meledak, mendesak magma
ke segala arah lalu meledakkan gunung Krakatau juga dan membumi
hanguskan semua yang ada disekitarnya, membuat dunia gelap gulita selama
100 tahun lamanya serta mencairkan lapisan es yang menutupi daratan
yang sekarang disebut benua Eropa itu.
Begitu juga air laut-pun naik hingga mencapai 200 meter ! menenggelamkan
lembah-lembah pertanian yang subur dulu menjadi sebuah lautan. Seiring
berakhirnya masa “Banjir” bandang sedunia itu maka para khalifah yang
baru inipun mulai berpencar ke seantero daratan yang “baru” seperti bumi
eropa, amerika, arabia maupun afrika. Dinegeri baru inilah mereka
mengajarkan ilmunya kepada penduduk lokal sebagai rasa sumbangsihnya
terhadap daratan yang baru dihuninya.
Berhubung mereka ini termasuk ummat-nya yang paling cerdas maka lambat
laun mulai ramailah peradaban baru ditanah yang baru ini. Tapi mereka
juga tak luput menceritakan asal usul tanah kelahirannya yang nun jauh
di seberang dalam berbagai ragam kisah yang unik yang termaktub dalam
berbagai kitab para nabi-nabi / pujangga sesudahnya.
Jadi seandainya seluruh penduduk dunia ini disuruh tinggal di bumi
Nuswantoro ini maka mereka akan “betah” dan merasa tidak asing, mengapa ?
jawabnya ya karena sebetulnya Indonesia terutama tanah jawa ini
merupakan ‘MOTHER HOME” city untuk seluruh ummatnya Nabi Adam AS.
Kalaupun ada yang mengklaim bahwasanya Bani Israel itu adanya hanya di
negeri Arab, itu juga nggak salah, karena nenek moyang kita juga
menyebar kesana. Tapi kalau kita minder dan merasa sebagai bangsa yang
terbelakang maka jawabannya nanti dulu… Karena kitalah sesungguhnya RAS
PALING UNGGUL diseluruh dunia ini.
Kadang dengan kecerdasan kita yang MasyaAllah menjadikan kita saling
menyalahkan satu dengan yang lainnya. Saling beradu mulut, adu gengsi,
dan seterusnya. Dan tidak akan diketemukan dinegeri manapun dimuka bumi
ini kecuali Indonesia. Itulah ciri negeri para FILSAFAT yang “ADA” dan
“BERADA” sebelum negeri-negeri “Teknologi” maupun negeri KEYAKINAN”
saling bermunculan di bumi ini. Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa
salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri
Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mah…era. Selain itu, nama Batara
Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi.
Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits,
kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan
Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang
Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal,
kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma
merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Kemungkinan nabi Sis A.S adalah nabi Syit
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam
percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora
jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa
asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana
salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan
(India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang
mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu
Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an
“Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku
diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di
Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru
Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan
asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina
mereka namakan “Ajaran Budha”.dan ditimur tengah Islam Dalam sebuah
riset terhadap kitab suci Hindu, Budha ,Injil dan Alqur’an, ternyata
tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI
adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. sedangkan dalam
bahasa Ibrani ABRAHAM.
Wallaahu Alam Bishshowab.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
Source: http://www.mediametafisika.com/2013/10/benarkah-bangsa-nusantara-adalah.html
Disalin dari WWW.MEDIAMETAFISIKA.COM | kontent ini memiliki hak cipta.
No comments:
Post a Comment