PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Monday, November 26, 2012

Menara Sufyani di Jantung Mekah! (Part 1)

Saya sungguh takjub atau mungkin tepatnya heran ketika melihat sebagian muslim yang terkagum dengan Mekah Tower a.k.a Sufyani Tower di sisi Kabah, tepat di jantung kota Mekah Al-Mukaramah. Selain keberadaan gedung ini layak dinilai sebagai penghinaan terhadap bangunan Ka’bah yang suci dan Masjidil Haram, maka bentuk gedung ini pun jika diperhatikan secara seksama dari sudut yang sejajar tanah dari kedua sisi arahnya akan mirip sekali dengan pengacungan jari kotor ala zionis. Disamping itu, bangunan yang merupakan hotel berbintang 7 ini untuk sementara masih menjadi surga para peziarah Kabah ala borjuis.
“If You Can’t Destroy Kabah the Way You Want it too, So ‘Built’ it the Way You Want it”
Pada dasarnya, bangunan ini merupakan simbol arogansi dan pertanda materialisme telah menguasai kota yang penuh dengan nuansa spiritual seperti Mekah al-Mukaramah. Ia seolah-olah menjadi tonggak yang ingin menyatakan dirinya bahwa imperialis-kapitalis telah masuk ke jantung kota kaum Muslimin yang selama beberapa dekade belakangan ini telah dikuasai oleh Rezim Tanduk Iblis dari Najed. Mekah sedang disulap menjadi kota Babel, sebuah strategi iblis paling mutakhir setelah mereka gagal menghancurkannya +/-1400 tahun silam. Barangkali, ketimbang iblis mesti sibuk menyiapkan pasukannya dari kalangan jin dan manusia untuk menghancurkan Kabah secara terang-terangan, namun kali kini mereka malah semakin membangun daerah disekitarnya dan berharap kelak Tuhan sendirilah yang akan memusnahkan kota Mekah sebagaimana Babel pernah dibinasakan.
Apabila kita perhatikan sisi arsitekturnya secara keseluruhan, maka menara ini bisa dianalisa dari simbol-simbolnya yang bagi setiap pengamat nubuat Akhir Zaman dalam ranah Mesianologi Ibrahimik, mungkin akan melihatnya menjadi salah satu pertanda kemunculan Sufyanisme dan tentunya berujung kepada pribadi Sufyani itu sendiri seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Muhammad saww.
Lafaz "Allah" di atas jam sengaja saya hapus karena tidak layak ditempatkan di atas tanduk bermata satu ini
Tanduk Iblis Di Puncak Bangunan!
Tanduk Setan
The Devils Horn
Setiap pemerhati manapun akan tahu bahwa bentuk bulan sabit yang sesungguhnya tidak akan pernah seperti itu. Disini, terlepas pembahasan tentang asal-muasal kesesatan merasuknya simbolisasi “bulan sabit” dan “bintang bersiku 5″ ke dalam Islam yang dicanangkan oleh para penguasa terkutuk—yang mengatasnamakan Islam—beberapa abad silam, terutama dari Dinasti Abbasiyah, maka versi terbaru Iblis kali ini bahkan sudah bisa dibilang sangat berterang-terangan di dalam memajang simbol-simbol kegelapannya. Diantaranya dengan memajang simbol tanduk yang posisinya mencakar lelangit kota Mekah dan yang elevasinya jauh lebih tinggi menjulang di atas Kabah.

Si Mata Satu Yang Melihat Semua a.k.a The All Seeing Eyes
The All Seeing Eyes
Dengan dikemas hiasan Nama-nama Tuhan yang seakan-akan mewakili kalimat-kalimat Tauhid, tapi pada kenyataannya semua mukmin berakal manapun akan tahu bahwa iblis memang tidak pernah menafikan bahwa Allah adalah pencipta dirinya dan Muhammad adalah utusan Yang Maha Kuasa kepada segenap umat manusia. Untuk itu, tulisan-tulisan di atas menara itu tidak menambahkan kejelasan apapun, kecuali semakin nyata dan lengkapnya penghinaan terhadap Allah Swt, Muhammad saww dan Islam.

Disamping itu, setiap pengamat nubuat yang mengikuti berita penghancuran situs-situs suci bersejarah di sekitar Mekah teruatam Masjidil Haram belakangan ini termasuk diantaranya rumah Nabi saww dan Sayyidah Khadijah as sendiri, sudah cukup menjadi tambahan bukti bahwa peninggian lafaz-lafaz suci di atas menara setan itu tak lebih hanya kosmetik bagi setiap mata anak Adam yang hatinya hampa dari pemahaman  Nama-nama Suci tersebut, kecuali sebatas kaligrafi dan senandung bunyian. Tema seputar topik ini pernah saya sampaikan beberapakali dan di dalam beberapa kesempatan dalam kajian kristologi maupun zionologi, yang dalam kesempatan singkat ini tidak mungkin bisa diapaprkan semuanya.

(Bersambung…)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts