PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Sunday, October 30, 2011

Amerika Serikat Bakal Tamat di Afghanistan/Taliban Segera Mengambilalih Afghanistan

Minggu, 30/10/2011
Sedikitnya 13 tentara Amerika Serikat tewas seketika, akibat serangan seorang pembom bunuh diri, yang mengendarai mobil, dan menghantam kendaraan pasukan NATO di Kabul. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan, ikut tewas dalam serangan yang sangat dahsyat itu satu polisi Afghanistan dan tiga warga sipil tewas.
Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan bom bunuh diri itu merupakan serangan yang paling mematikan bagi pasukan Amerika Serikat, sejak Taliban berhasil menembak jatuh helikopter Chinook, pada 6 Agustus lalu, yang menewaskan 38 orang. Sebelumnya, Taliban menyerang kedutaan besar Amerika Serikat dan Markas Nato di Kabul.
Dengan kematian 13 tentara Amerika Serikat itu, maka jumlah pasukan Amerrika yang tewas mencapai 1.453, dan totalnya 1.824 di Afghanistan, termasuk 371 orang yang tewas dari kalangan sipil.
Hari Sabtu, di maa seorang pembom bunuh diri pejuang Taliban bernama Abdul Rahman Hazarbos, bermodalkan bahan peledak seharga £ 1.500, menabrakan Toyota-nya ke arah bus di jalan utama yang sering digunakan oleh pelatih pasukan NATO, dan jalan itu merupakan pusat pelatihan utama militer Afghanistan, ujar juru bicara Taliban.
Serangan itu berhasil menghancurkan bus baja pasukan Ameirka Serikat - bus lapis baja RhinoRunner, di mana kendaraan yang beratnya 13-ton digambarkan sebagai "Bus Terberat di Planet Bumi" - dan bus baja ini, mampu melindungi dari serangan bom bunuh diri. Tetapi, pejuang Taliban berhasil menghancurkan kenderaan, kebanggaan pasukan Amerika Serikat itu.
Ledakan itu menandai korban terbesar Amerika Serikat di Afghanistan sejak 6 Agustus, ketika Taliban berhasil menjatuhkan helikopter, menewaskan 38 - termasuk 30 pasukan Amerika, di antaranya 17 anggota pasukan elite dari Navy SEAL, yang membunuh Osamah bin Laden.
Bagaimanapun kenyataan ini adalah serangan terbaru di jantung ibukota Kabul. Dan, hakekatnya Presiden Afghanistan Hamid Karzai selama bertahun-tahun hanya sebagai "walikota Kabul", karena pemerintahannya tidak mempunyai pengaruh apapun. Para pejabat AS sangat tertekan atas kemampuan Taliban yang berhasil menyerang dalam kota Kabul.
Dalam serangan terpisah, 3 orang pasukan Australia tewas ketika seorang pria dalam seragam tentara Afghanistan melepaskan tembakan. Dalam serangan lain lagi, yang terjadi di timur laut Afghanistan, seorang wanita meledakkan dirinya di dekat badan intelijen Afghanistan, melukai empat orang.
Nampaknya, sesudah keputusan Presiden Barack Obama yang mengakhiri perangnya di Irak, dan ini merupakan kegagalan Amerika Serikat, kini Amerika Serikat, tidak bakal mampu lagi berahan di Afghanistan. Taliban terus meningkatkan serangannya ke jantung ibukota Kabul. Usaha-usaha membawa kelompok pejuang Taliban, terutama dari kelompoknya Jalaluddin Haqqani ke meja perundingan, tidak mendapakan sambutan.
Sementara itu, hubungan Islambad dan Washington semakin memburuk, dan nyaris putus. Akibat tuduhan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Laksamana Mike Mullen, yang berbicara bahwa badan intelijen Pakistna (ISI), terlibat dalam serangan di Kabul, yang menghantam kedutaan besar Amerika Serikat dan Markas Nato. Pakistan sekarang tidak lagi bergantung kepada Washington, dan mencari mitra baru, yaitu Cina dalam rangka memperkuat sistem pertahanan militernya. 

Taliban Segera Mengambilalih Afghanistan

Sepuluh tahun yang lalu, ribuan pejuang Taliban mereka meninggalkan kekuasaannya di Kabul, melarikan diri dan berpencar jauh ke pedesaan, dan sebenarnya memungkinkan Barat dapat menangkap pasukan dan pimpinan Taliban tanpa perlawanan. Tetapi, semua itu tidak terjadi.
Hari ini, Taliban berkembang menjadi sebuah kekuatan gerilya yang sangat canggih, dan baru-baru ini berhasil menghancurkan beberapa target yang bernilai tinggi, bersamaan dengan rencana Amerika melakukan penarikan pasukannya dari Afghanistan.
Tahun 2006, Taliban berhasil melakukan konsolidasi di sebagian besar di wilayah selatan - terutama provinsi Zabul, Kandahar dan Helmand. Pada tahun 2008, mereka menyebar ke arah utara Kabul.
Amerika membuat dua kesalahan yang menyia-nyiakan kesempatan mereka. "Mereka berfokus pada tujuan militer dan bukan stabilisasi dan pembangunan. Kemudian, mereka pergi berperang di Irak .."
Kurangnya rekonstruksi, dan korupsi merajalela di kalangan pejabat pemerintahan Hamid Karzai, pada saat ketika jutaan pengungsi yang kembali dari Iran dan Pakistan, menyebabkan kekecewaan meluas dan memicu pemberontakan.
Pada tahun 2002, dan sekali lagi pada tahun 2004, ada pertempuran antara pasukan Taliban dan Pakistan, yang diikuti oleh serangkaian kesepakatan damai dengan tentara yang meninggalkan Taliban yang menguasai sebagian besar wilayah kesukuan Pakistan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.
Pasukan koalisi menderita korban awal mereka di selatan-Afghanistan timur, tepat di seberang perbatasan dari Waziristan. Itu merupakan pertempuran di selatan-timur, dan kemudian di utara-timur - di provinsi Kunar Afghanistan, yang berdekatan dengan distrik suku Bajaur Pakistan dan Mohmand - yang mengambil sebagian besar perhatian mereka selama 2002-06.
Perkembangan ini melampaui rencana pejuang Taliban di barat provinsi Balochistan Pakistan, yang diam-diam menyusup ke Zabul, Kandahar dan Helmand dari Toba Kakar, Chaman, Quetta dan daerah Chaghai.
Para pejabat Barat mengakui bahwa sampai 2008-2009, pasukan koalisi di selatan tidak mampu menahan Taliban dari daerah yang sangat penting itu - seperti sebagian besar kota Kandahar dan Helmand, di mana Taliban mendirikan pabrik pembuatan bom, senjata dan membangun pertahanan - dan pada saat yang sama melindungi garis depan mereka.
Karena adanya "gelombang pasukan" tambahan yang diumumkan oleh Presiden Obama pada 2010, pasukan koalisi telah mampu mengusir Taliban dari posisi mereka di Kandahar dan Helmand.
Tapi pemberontakan kini telah menyebar luas, ke daerah di sekitar ibukota, Kabul, dan bahkan ke provinsi sebelumnya damai Afghanistan utara.
Taliban sekarang tampaknya mengubah taktik perangnya, dan dengan menggunakan unit-uit kecil yang melakukan serangan dengan mengandalkan pemboman bunuh diri, dan sangat spektakuler serangan bom untuk mencapai target sasaran, dan menimbulkan dampak psikologis yang besar.
Sekarang terus merembes para pejuang Taliban, di mana mereka sesudah mencapai kesepakatan dengan para pejabat militer dan intelijen Pakistan, mereka lebih fokus melakukan serangan ke wilayah Afghanistan, dan ikut membantu pejuang Taliban Afghanistan. Karena itu, sekarang ada pasokan baru yang tak terbatas jumlahnya - pejuang Taliban Pakistan memasuki Afghanistan dari daerah Pakistan, terutama Waziristan - dan mereka lebih terlatih.
Sumber yang dapat dipercaya di Pakistan, memberitahu  bahwa para pejuang terutama dari Pakistan, yang disebut Taliban Punjabi, yang mengkhususkan diri melakukan serangan bom bunuh diri, dan merupakan bagian utama dari jaringan Haqqani yang berbasis Waziristan. Ini yang merupakan mimpi buruk "nightmare" bagi pasukan Nato, yang sudah kehilangan kepercayaan untuk terus bertahan di Afghanistan.
Menurut sumber ini, sejak 2009 para pejuang Taliban Pakistan telah melakukan perjalanan sampai ke perbatasan dengan menggunakan kendaraan militer Pakistan, mungkin untuk menghindari serangan rudal drone (pesawat tanpa) yang dioperasikan CIA.
Sebuah sumber militer Pakistan di wilayah itu mengakui kolaborasi dengan para pejuang Taliban. Juru bicara militer, Mayor Jenderal Athar Abbas, menolak ini sebagai isu "berbahaya". "Tidak ada yang bisa dibuktikan, dan itu jauh dari kebenaran," tambah Attar Abbas.
Banyak orang di Barat telah lama berpendapat bahwa kunci untuk perdamaian di Afghanistan terletak dengan militer Pakistan. Tetapi, Amerika Serikat telah membuat kesalahan yang sangat fatal, yang kemudian membuat Pakistan berubah, di mana Amerika Serikat membunuh Osama bin Laden, dan melakukan operasi rahasia di negara Pakistan.
Kematian Osama bin Laden, membuat kemarahan yang sangat luas rakyat Pakistan, dan bahkan Taliban Pakistan meningkatkan serangannya ke sasaran-sasaran militer dan kepolisian Pakistan, dan negara terancam kehancuran. Maka, sekarang militer dan pemerintah Pakistan meninggalkan perintah Washington untuk terus memerangi Taliban, dan sekarang memilih melakukan rekonsiliasi dengan Taliban Pakistan.
Inilah kemenangan akhir dari Taliban di Pakistan dan Afghanistan, di mana dengan kemampuan militer dan kecanggihannya dalam perang, yang menyebabkan Pakistan harus berdamai, dan mendukungnya seperti, ketika Pakistan dipimpin Jenderal Muhammad Zia ul Haq, yang mendukung Mujahidin mengusir Soviet.
Uni Soviet hengkang dari Afghanistan tahun l989, karena kemampuan Mujahidin dalam menghadapi super power itu, dan kini mereka membuktikan kembali superioritas dalam perang, dan sebentar lagi akan melihat Amerika Serikat akan hengkang dari Afghanistan. Barat kalah dalam perang di Afghistan melawan pejuang Taliban.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts