Astagfirullah! Diktator Kudeta Berdarah Mesir Al-Sisi Masuk ke dalam Kabah!

MEKKAH  Seperti dilansir dari arabnews.com dan beredar di jejaring sosial foto tokoh utama diktator berdarah dan pelaku kudeta militer pada Presiden Mohammad Morsi yang menewaskan 800 pendukungnya dilapangan Rabaa Mesir itu sedang menunaikan ibadah Umroh dan mendapat privileges masuk kedalam Kabah. Innalillah...

"Pelaku makar, pembunuh dan pro zionis Al Sisi yang kini menjadi Presiden Mesir sungguh melukai umat Islam" ucap facebooker.

Facebooker lain menyatakan kiamat sudah dekat "ASTAGHFIRULLAH!!! Can there be more betrayal by the Saudi's to the Muslim Ummah than this??? A ZIONIST in Al-Ka'aba and Al-Haram??? SunhanAllah!!! Signs of Qiyamah all around us!!! "

Masih ingat, tahun 2013 yang baru lalu Presiden Mesir Mohammad Morsi yang dikudeta militer Al Sisi yang kini menjadi Presiden Mesir boneka zionis israel.

Kudeta berdarah di Mesir pun mendapat perlawanan rakyat Mesir dan melambungkan simbol #R4BIA yang mengacu kepada Lapangan Rabia, tempat kerusuhan yang menewaskan lebih dari 800 pendukung Presiden Mesir terguling Mohamad Mursi. Simbol R4bia pun digelorakan Erdogan sebagai simbol solidaritas dunia pada tragedi berdarah pada kudeta Presiden Mesir Mohammed Morsi pada 2013 lalu.

    2013 yang baru lalu, sebut saja Presiden Mesir Mohammad Morsi yang dikudeta militer Al Sisi yang kini menjadi Presiden Mesir boneka zionis israel.

Atau contoh lain dimana kudeta partai dan tokoh yang Pro Islam lalu mengambil jalan demokrasi sebagai metode meraih kekuasaan, disini selengkapnya "Fakta Sejarah: Partai Islam Takkan Berkuasa Lama, Apakah Semua Gagal?"

Berikut foto-foto Al Sisi ketika umroh dan masuk ke dalam Kabah

Menanggapi foto dikator Al Sisi menunaikan ibadah Umroh dan masuk ke dalam Ka'bah, Ustadz Edy Mulyadi dari Korps Mubaligh Jakarta menyatakan, "Yang jahat bukan cuma Al Sisi, tapi juga Arab Saudi. Saudi langsung mengucapkan selamat kepada Al Sisi waktu berhasil menggulingkan Presideb Mursi. Saudi juga mengirimkan bantuan logistik dan senjata kepada Al Sisi saat Al Sisi membantai ikhwan dan rakyatnya sendiri. Bahkan Saudi buru-buru membantu USD 12 miliar kepada Al Sisi, waktu AS pura-pura mengancam Al Sisi akan menahan bantuan ke Mesir karena pembantaian yang dilakukannya kepada rakyat Mesir. USD 12 miliar itu jauh lebih besar daripada yang dijanjikan AS dan Eropa. Saudi sudah lama menjadi penjahat dan budak Amerika. Semiga Allah melaknat mereka. Aamiin ya mujibassaailin... "