Fenomena ARAB SPRING yang tadinya di iklankan membawa jargon demokrasi liberal dan dimulai dari Tunisia yang kemudian menjalar ke Libya dan MESIR (dimana sekarang ini menjadi pemerintahan diktator dan otoriter setelah kudeta militer atas Mursi yang terpilih secara Demokratis dan transparan) yang kemudian “Arab spring” dengan iklan demokrasi liberalnya sebagai sistem yang paling sempurna dalam kehidupan manusia yang memang dari watak dasarnya selalu ingin saling kuasa- menguasai atau hegemoni diantara suku bangsa ataupun dalam suatu lingkungan keluarga dalam lingkup kecil dan terbatas.
Pergerakan
Arab Spring yang dimulai dari media social tersebut ternyata terhenti dan
berkecamuk menjadi perang penggulingan rezim As’ad di Suriah lalu meluas ke
irak, yaman, libanon dan sekitar wilayah timur-tengah lainnya, dan terkini
meluas ke ukraina, Azerbaijan serta wilayah Armenia dan sekitarnya. Tentunya
dalam hal konflik di beberapa wilayah timur tengah dan kaukasia yang menjadi
bekas wilayah uni soviet bagi masyarakat awam hal tersebut tidak berkaitan atau
tiada konektifitas. Apa yang ada dibenak anda, jikalau saya katakan semua hal
itu ada konektifitas saling terkait sehubungan dengan keterlibatan terselubung
amerika dan sekutunya dalam konflik suriah sebagai penyokong kelompok pemberontak
bersenjata dan wilayah timur tengah lainnya, dan aliansi Rusia, china,
Iran yang mendukung Rezim Bashar al-as’ad untuk tetap berkuasa walau tidak
secara langsung seperti halnya Amerika dan sekutunya yang tidak secara
langsung turut dalam konflik suriah tersebut.
Seperti
kita ketahui cara-cara anarkisme dengan menggunakan chaos teori yang diterapkan
oleh pihak yang berkepentingan dengan perubahan rezim suriah seperti di Libya, Tunisia,
terbukti belum berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad yang tengah
berkuasa. Upaya menggulingkan kekuasaan Bashar Al Assad awalnya dilakukan oleh
pihak oposisi melalui demonstrasi dan tuntutan reformasi politik namun
sayangnya fakta dilapangan berbanding terbalik. Pemerintaahan Assad masih
didukung oleh sebagian besar rakyat, tokoh2 agama dan kekuatan militer sehingga
masih terlalu dini untuk digulingkan . Kegagalan Oposisi mengganti kekuasaan
Suriah melalui jalan damai akhirnya mendorong banyak pihak yang bersekutu
dengan oposisi untuk melancarkan pemberontakan bersenjata. Hanya dalam hitungan
hari, Pasukan Pemerintah dan Pemberontak terlibat perterungan sengit yang
berdarah-darah, suriah berkecamuk hebat, ribuan manusia meregang nyawa dan
jutaan lainnya terpaksa menjadi pengungsi.
Perang
Suriah yang awalnya dilakoni oleh 2 pihak saja yakni Pemerintah dan Oposisi
Pemberontak mulai merembet kemana-mana, pasukan pemberontak mulai dijejali
berbagai macam pasukan asing yang di deploy dari negara2 tetangga seperti Yordania
dan Turki. Pihak yang terlibat perang makin carut marut, ambigiu bahkan banyak
juga segerombolan teroris yang memanfaatkan kerusuhan ini untuk ambil bagian
dengan tujuan gak jelas.
Dilain
pihak, Negara tetangga suriah seperti Lebanon dan Turki kena cipatran perang
suriah juga, 2 negara ini bersama jordania dituduh sebagai jalur
penyuplai senjata dan logistik bagi kelompok pemberontak. Sekutu Suriah,
Rusia yang memiliki banyak kepentingan strategis dengan Suriah juga merasa
terganggu akibat perang Suriah ini dan sampe sekarang secara konsisten terus
mendukung Bashar Al Assad. Sama Seperti Rusia, Iran juga turut mendukung
secara politis terhadap Bashar Al Assad, China pun demikian meski tak terlalu
terlihat seperti Rusia dan Iran.
Di
pihak pemberontak, dukungan kuat mengalir dari Liga Arab, Dewan Kerjasama
Negara Teluk (Gulf Cooperation Council) ,Inggris, Perancis, Turki, dan tentu
saja Amerika serikat serta Israel. Banyak tangan asing yang turut bermain
di Suriah semakin memanaskan situasi, saling tuduh sudah menjadi menu harian,
PBB melalui Dewan Keamanan gagal meloloskan resolusi karena di veto Rusia dan
China, Bila PBB meloloskan resolusi ini maka bakal menjadi alat legalitas bagi
Amerika dan NATO untuk melakukan invasi terbuka seperti kasus Libya. Solusi
damai yang ditawarkan Bashar Al Assad tern yata juga ditolak oleh pihak oposisi
begitu juga sebaliknya tuntutan Oposisi juga ditolak keras oleh Assad.
Dan konflik yang terjadi di ukraina bagi para ahli analis dan strategi, hal itu sebagai salah satu tujuan untuk memecah perhatian Rusia agar terfokus dalam suasana konflik yang ada di dekat wilayahnya daripada mengembangkan pengaruhnya kearah yang lebih luas didunia internasional khususnya wilayah timur tengah yang menjadi produsen minyak dan gas alam terbesar di dunia. Walaupun motif penguasaan dan perebutan sumberdaya fosil diwilayah ukraina, kaukasia dan sekitarnya menjadi faktor terbesar adanya konflik di wilayah perbatasan dan tetangga terdekat rusia tersebut, tetapi bagi sebagian analis hal tersebut adalah suatu ekses keuntungan, target utama adalah survival dan eksisnya EMPIRE OF THE WORLD yang tidak mau tersaingi dengan kebangkitan dan meluasnya pengaruh aliansi Rusia, China dan Iran.
Nah, mengamati dinamika yang berkembang di Suriah,
sepertinya tak ada salahnya klo Prahara di Suriah bisa disebut sebagai Perang
Dunia ke 3 yang terselubung. Banyak Negara yang terlibat meski secara tak
langsung atau bahasanya gaulnya “Tampar muka pinjam tangan”. Tanda-tanda Perang Dunia 3 yang dimulai dari
suriah ini terbagi dalam 2 poros, Yakni :
1.
ALIANSI
BUMI (EARTH ALLIANCE) AKA E.F.S.F
Aliansi
Rusia-China-Iran
Pihak
yang berada di kubu ini antara lain Suriah, Rusia, Iran, Hizbullah, dan China.
Rusia yang memiliki pangkalan angkatan laut di tartus memindahkan sebagian
armada laut hitam dan pasifiknya ke pangkalan ini, tak tanggung2 kapal2
penghancur, pendarat dan kapal selam disiagakan di pangkalan ini guna mencegah
campur tangan langsung Negara lain. Rusia juga serius membantuk menyokong
persenjataan rusia, dari klas bawah sampai atas seperti mengirim sistem
pertahanan udara S300 , Rudal anti kapal Yakhont dan Pantsyr S-1, menyebar
radar canggih serta melatih pasukan suriah untuk mengoperasikan alutsista
canggih tersebut. Kekuatan militer suriah yang didukung persenjataan canggih
membuat pihak Barat seperti NATO tak berani melakukan serangan langsung, hanya
Israel yang berani mengirim jet tempurnya untuk menghancurkan tempat strategis
di Suriah yang langsung dikecam oleh banyak pihak. Iran kabarnya mengirimkan
pasukan khususnya untuk bertempur bersama pasukan pemerintah serta mengirimkan
pasokan senjata. Iran dan suriah sering bekerja sama menyalurkan senjata bagi
pasukan Hizbullah dalam kampanye anti zionis-Israel dan pembebasan
Palestina, Hizbullah sendiri juga turut mengirimkan pasukan terbaiknya
untuk bertempur di Suriah. China yang sebelum dibuat jengkel karena ekspansi
ekonominya yang strategis di Libya di hancurkan oleh Barat, bakal
memperjuangkan kepentingan ekonomis yang berharga di Suriah agar tak kembali
kecolongan seperti kejadian di Libya.
2.
FEDERASI
BINTANG (STAR FEDERATION) AKA ZEON (Protocol of Zion)
Aliansi
AS-Inggris-Prancis dan sekutu-sekutunya (yang menjadi Negara boneka di bawah
kendali mereka sebagai pelayanan atas hegemoni “EMPIRE OF THE WORLD” sebagai
alat eksistensi dan bertahannya Zionism internasional menguasai dunia dan hajat
hidup orang banyak)
Aliansi
Kubu ini di isi oleh Negara-negara teluk atau LIGA ARAB (yang
mayoritas adalah Monarki dan bekas wilayah jajahan inggris dan perancis)
pro oposisi, TURKI, ISRAEL, AMERIKA SERIKAT dan NATO.
Secara militer jelas kubu ini jauh lebih unggul ketimbang pihak Suriah, hanya
masalah legitimasilah yang membuat kekuatan militer kubu ini tak dikeluarkan secara
langsung. Poros ini memilih menggunakan tangan orang lain yakni para
pemberontak dengan memberikan dukungan dana, logistik, senjata, alat komunikasi
dan pelatihan militer. Sayangnya dukungan luar biasa poros ini terhadap
pemberontak ternyata tak memberikan hasil yang memuaskan. Berkali-kali pasukan
pemberontak terpojok dan hampir binasa oleh serangan Pasukan pemerintah suriah.
Kubu ini juga didukung penuh oleh kekuatan media di seluruh dunia, guna
mengpropagandakan masyarakat internasional untuk turut mendukung penggulihan
rezim Assad. Bila pertempuran terus berlanjut tanpa ada tanda –tanda kapan bisa
berakhir, bisa jadi dengan berbagai alasan, pasukan militer dari kubu ini akan
memaksa untuk meng intervensi secara langsung yang diperkirakan akan terjadi
head to head dengan kekuatan Rusia dan Iran di Suriah. Di dalam tubuh
NATO pun hanya Perancis dan INGGRIS (The
master of puppet kingdom;Old Britain empire) yang masih bersedia mendukung
penggulingan Assad, Negara anggota NATO lain lebih memilih untuk menangani
krisis yang tengah melanda seluruh eropa.
Ada
pihak yang percaya bahwa upaya memporak porandakan Suriah lebih disebabkan
karena alasan ekonomi, Suriah merupakan simpul dari jalur ekonomi paling
legendaries di dunia yakni Jalur
Sutra. JALUR SUTRA melewati
banyak Negara sehingga tak mudah bagi satu pihak untuk menguasainya sekaligus,
Pihak yang berhasil menguasai simpul jalur sutra maka dia menguasai separuh
jalur sutra ! Rencana pembangunan pipa2 minyak dan gas yang melewati
jalur sutra sangat bernilai ekonomis tinggi, bagi pihak aliansi amerika serikat
dan sekutunya, yang tengah dilanda krisis ekonomi parah tentu saja proyek
pipa2 ini membuatnya tergiur. Selain masalah ekonomi, konon kabarnya
Bila Suriah berhasil ditundukan dan dikuasai barat maka gerbang utama untuk
menyerang Iran akan terbuka lebar. Hanya suriahlah titik strategis untuk
memasuki wilayah Iran, Irak yang tadinya bisa digunakan sebagai gerbang
menyerang Iran ternyata justru berbalik merapat dan menjadi sekutu Iran.
Sekarang kondisi dilematis menggerogoti Suriah, bila pemerintahan Assad jatuh
ke pemberontak belum tentu kondisi Suriah akan lebih baik, Libya dan
Afghanistan sudah membukti hal itu, bukanya damai malah terjadi perang sipil
tak berkesudahan. Sedang bila Pemerintahan Assad tetap utuh maka pemberontakan
juga akan terus berkobar dimana rakyat Suriah bakal semakin lama menderita.
Bagaimanapun,
perang dunia ini baru bisa berhenti bila pihak yang berseteru mau menahan diri
dan memilih menghentikan aksinya, duduk bersama dalam perundingan damai yang
mampu mengakomodir keinginan semua pihak. Perang hanya akan meninggalkan bekas
luka yang perih, memelihara kebencian, dendam yang tak berujung. Sudah banyak
korban tak berdosa dan kehilangan orang2 terkasih akibat perang ini, siapapun
yang menang dan kalah tak akan mampu mengembalikan apa yang hilang sebelum
perang ini terjadi. Peace for Suriah..
No comments:
Post a Comment