PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Saturday, March 21, 2015

AMALAN YANG BISA MENDAPATKAN SYAFA'AT



 

Bagaimana kiranya jika kita bisa mendapatkan Syafa’at dari berbagai macam Amalan yang pernah seseorang kerja’an, baik syafa’at dari amalan membaca Al-Qur’an, syafa’at dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, atau Syafa’at dari para malaikat pada hari kiyamat nanti. Pada hari kiyamat tidak semua orang bisa mendapat syafa’at kecuali orang-orang yang di kehendaki Allah saja,
.
dan tidak ada yang menolong seorang hamba, kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang akan mendapatkan syafa’at.
.
Kira-kira apa saja yang bisa kita upayakan untuk sa’at ini agar kita bisa mendapatkan syafa’at di hari kiyamat:
.
1. Tauhid dan mengikhlaskan ibadah kepada Allah serta ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
.
Tidak diragukan lagi bahwa tauhid sebagai penyebab yang paling besar untuk mendapatkan syafa’at pada hari Kiamat. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya: "Siapakah orang yang paling bahagia dengan syafa’atmu pada hari Kiamat?" Nabi menjawab :
.
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
.
"Yang paling bahagia dengan syafa’atku pada hari Kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa ilaahaa illallaah dengan ikhlas dari hatinya atau dirinya". [HR Bukhari, no. 99]
.
Ahlu Tauhid akan mendapatkan syafa'at, hal itu di sebabkan karena mereka meng-Esakan Allah dalam ibadahnya, dan mengikhlaskan ibadah dengan segala macamnya hanya kepada Allah semata. Semakin kuat keikhlasan seseorang, maka dia berhak mendapatkan syafa’at dari Rasulullah.
.
2. Shalatnya sekelompok orang muslim terhadap mayit muslim.
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ

Artinya:
"Tidaklah seorang mayit dishalatkan oleh sekelompok orang Islam yang jumlah mereka mencapai seratus, semuanya memintakan syafa’at untuknya, melainkan syafa’at itu akan diberikan pada dirinya". [HR Muslim, no. 947, 58].

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا لَا يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا شَفَّعَهُمْ اللَّهُ فِيهِ

Artinya:
"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu jenazahnya dishalatkan oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, melainkan Allah akan memberikan syafa’at kepadanya". [HR Muslim, no.948, 59].
.
seseorang yang ketika wafat, lalu di shalatkan oleh 100 orang mukmin atau 40 orang mukmin. Maka Allah akan memberikan syafa’at baginya, tentunya melalui syafa’at dari hamba-hamba yang di izinkan-Nya, yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
3. Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
.
Dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
. أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
.
Artinya:
"Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah, yang paling banyak shalawat kepadaku" [HR Tirmidzi, no.484, hasan, Syeikh Al-Albani dalam “Ta’liqur Raghib" berkata: Hadits hasan lighairihi]
.
Dalam riwayat lain, yaitu Hadits Abu Ad-Darda Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
.
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
.
Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dihasankan oleh imam Al-Mundziri, Al-Haitsami, al-Albani rahimahumullahu. (Shahihul Jami’ : 6357)
.
Orang-orang yang gemar bershalawat kepada Rasulullah, maka ia akan mendapat Syafa’at dari Rasulullah. Tentunya bershalawat yang sesuai tuntunan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
.
4. Puasa, baik puasa Wajib maupun puasa Sunnah.
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُول الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
. Artinya:
"Puasa dan al Qur`an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. Puasa akan berkata : "Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya". Sedangkan al Qur`an berkata : "Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya". Maka keduanya pun memberi syafa’at". [HR Ahmad, II/174; al Hakim, I/554; dishahihkan oleh al Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Haitsami, dll. Lihat Majma’uz Zawaid III/181. Dan Tamamul Minnah, hlm. 394]
.
Amalan Puasa ini pada hari kiamat juga dapat berdo’a dan ia meminta izin untuk memberikan syafa’at bagi orang yang mengamalkan puasa ketika didunia.
.
5. Senantiasa Berdo’a Berikut ini setelah adzan
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
.
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
.
Artinya:
"Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan 'Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surga), dan keutamaan kepada Muhammad n , dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan'. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat". [HR Bukhari no.614, dari Jabir bin Abdillah]
.
Ini juga termasuk amalan yang bisa mendapatkan syafa’at dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
6. Memperbanyak sujud.
.
Disini yang dimaksud memperbanyak sujud adalah senantiasa mengerjakan shalat wajib dan juga istiqamah dalam mengerjakan shalat sunnah, karena didalamnya disertai dengan sujud, rukuk, I’tidal, dll. begitu pula sujud yang dihukumi sunnah seperti sujud Tilawah ketika membaca ayat – ayat sajdah, dan sujud Syukur ketika mendapatkan kenikmatan besar dari Allah atau di selamatkan dari marabahaya.
.
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami, dia berkata: "Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku mendatangi beliau sambil membawa air untuk wudhu’ beliau. Kemudian beliau berkata kepadaku,'Mintalah'. Aku berkata,'Aku minta untuk dapat menemanimu di surga,' kemudian beliau berkata, 'Atau selain itu?' Aku berkata,'Itu saja'. Lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ

"Tolonglah aku atas dirimu dengan banyak bersujud".
[HR Muslim, no.489, 226].
.
Orang yang senantiasa memperbanyak sujud, maka ia akan mendapatkan Syafa’at dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
.
Bahkan ada pula yang mendapatkan Syafa’at Dari Para Malaikat Bagi Orang Yang Memperbanyak Sujud.
.
Dalam hadits Shahihain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersaba:

إِذَا فَرَغَ اللَّهُ مِنَ الْقَضَاءِ بَيْنَ عِبَادِهِ وَأَرَادَ أَنْ يُخْرِجَ مِنَ النَّارِ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُخْرِجَهُ مِمَّنْ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَمر الْمَلَائِكَة أَن يخرجُوا من يَعْبُدُ اللَّهَ فَيُخْرِجُونَهُمْ وَيَعْرِفُونَهُمْ بِآثَارِ السُّجُودِ وَحَرَّمَ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ
Artinya:
“Apabila Allah telah selesai memutuskan diantara hamba-hambanya, dan Allah ingin mengeluarkan hamba-hambanya yang terjatuh ke Neraka bagi hamba yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya kepada Allah (maksudnya Ahli Tauhid), Allahpun memerintahkan para malaikat-Nya untuk mengeluarkan hamba-hamba yang menyembah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, maka para malaikat mengeluarkan mereka dari Neraka. Malaikat mengetahui tanda-tandanya dari bekas-bekas sujud dari anggota badannya. Dan Allah juga telah mengharamkan api neraka untuk tidak memakan bekas-bekas sujud dari anggota badan para hambanya. (Shahih, HR. Bukhari (7437), Muslim (182)). 

.
7. Membaca al Qur`an, mentadabburinya, dan mengamalkan isinya.
.
Dari Abi Umamah bahwasannya dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
. "Bacalah al Qur`an. Sesungguhnya al Qur`an akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya…" [HR Muslim, no.804].
.
Amalan Al-Qur’an ini pada hari kiyamat dapat berdo’a dan akan memberikan syafa’at pada pelakunya.
.
Yang dimaksud para sahabat al Qur`an, mereka adalah orang-orang yang membacanya, mentadabburinya, dan mengamalkan isinya.
.
8. Tinggal di Madinah, sabar tehadap cobaannya, dan mati disana.
.
Abu Sa’id pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
.
لَا يَصْبِرُ أَحَدٌ عَلَى لَأْوَائِهَا فَيَمُوتَ إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا أَوْ شَهِيدًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا كَانَ مُسْلِمًا
.
Artinya:
"Tidaklah seseorang sabar terhadap kesusahannya (Madinah) kemudian dia mati, kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya, atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat. Jika dia seorang muslim" [HR Muslim, no.1374, 477; dari Abu Sa’id al Khudri].
.
لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا
.
Artinya:
"Tidaklah seseorang dari umatku sabar terhadap cobaan Madinah dan kesusahannya, kecuali aku akan memberikan syafa’at padanya atau menjadi saksi baginya pada hari Kiamat". [HR Muslim, no.1378, 484; dari Abu Hurairah].
.
مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا
.
"Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya aku akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana". [HR Ahmad, II/74,104; Tirmidzi, no.3917; Ibnu Majah, no.3112; Ibnu Hibban, no. 3741, dari Ibnu Umar. Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan shahih"].
.
Jadi, Orang Mukmin yang tinggal di Kota Madinah, mereka akan mendapat Syafa’at dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tentunya semuanya atas izin Allah.
.
Sebagian orang berpendapat, bahwa di antara sebab-sebab untuk bisa mendapatkan syafa’at adalah dengan ziarah ke kubur Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka berdalil dengan hadits-hadits yang palsu, dan sama sekali tidak ada asalnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seperti hadits palsu: barangsiapa yang ziarah ke kuburku, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku, dan masih banyak lagi yang lain.
.
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang mendapatkan syafa’at, baik dari Syafa’at yang berkaitan amalan amalan kita (seperti amalan puasa, bacaan Al-Qur’an), syafa’at dari malaikat maupun syafa’at dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. pada hari Kiamat nanti.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts