PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Saturday, March 21, 2015

Wawancara Eksklusif dengan Syaikh Salahuddin Shisani, Amir JMA


Perlawanan yang dimulai dengan pemberontakan bangsa Suriah yang tertindas melawan tiran Nushairiyyah atau rezim Baath dengan cepat berubah dari perang sipil menjadi konflik skala besar di mana semua kekuatan regional dan global terlibat bentrok memperebutkan pengaruh. Saat semua tiran di dunia dari timur ke barat secara langsung atau tidak langsung menyuntikkan kekuatan pada rezim Assad, hanya ada satu yang membantu rakyat Suriah yang tertindas, mereka adalah mujahidin tulus yang berasal dari berbagai negeri di seluruh dunia.
Salah satu kelompok Mujahidin yang paling berpengaruh dan memimpin pertempuran melawan rezim kafir Assad dan militan Syiah adalah cabang dari Imarah Kaukasus yang beroperasi di Bumi Syam: Jaisy Al Muhajirin wal Ansar, yang menarik perhatian atas keberhasilan mereka di bidang pertempuran melawan rezim dan pada umumnya memiliki hubungan baik dengan orang-orang Suriah. Amir tertinggi Jaisy Al Muhajirin wal Ansar, Syaikh Salahuddin Sishani menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami, situs berita Islam independen Ummet-i Islam.
Kami menyajikan wawancara dengan Syaikh Salahuddin Sishani untuk pembaca kami.
Ummet-i Islam: Amir Salahuddin! Pertama-tama kami ucapkan terima kasih karena telah menerima permintaan wawancara.

Beberapa waktu yang lalu ada upaya pembunuhan terhadap Anda. Namun, dengan kehendak Allah, mujahid lain (Ukasyah Daghestani) yang Syahid. Jika tidak keberatan, bisakah Anda menginformasikan kepada kami tentang itu?
Salahuddin Sishani: Upaya Pembunuhan pada para pemimpin mujahidin di Bilad'us Sham (bumi Syam) adalah jarang terjadi. Saudara-saudara kita masih menyelidiki untuk menemukan penyebab dari peristiwa ini, di mana saudara Ukasyah menjadi Syahid. Kami tidak terburu-buru untuk mendapatkan hasil akhir. Dengan kehendak Allah, kita akan menemukan penyebabnya cepat atau lambat.
Ummet-i Islam: Bagaimana keadaan mujahidin di utara Suriah secara umumnya, tempat di mana jamaah Anda juga sangat aktif? Bagaimana pendapat Anda tentang perspektif gerakan Islam dalam jangka pendek?
Salahuddin Sishani: Segala puji bagi Allah, kondisi kami dan saudara-saudara dari kelompok Islam lainnya semakin baik hari demi hari. Dan ini tidak terbatas pada memukul mundur agresi Nushairiyyah dan menggagalkan rencana mereka untuk menyelesaikan pengepungan Aleppo. Kelompok Islam mulai berinteraksi lebih efisien baru-baru ini dan saling memahami mulai terbentuk di antara mereka. Sekarang operasi dikelola dari pusat komando gabungan. Bagi saya, ini saja adalah sukses besar. Dengan izin Allah, kita berharap ini adalah langkah besar menuju kesatuan kelompok Islam. Namun, kita tidak bisa memaksakan hal ini (kesatuan). Karena ulama jihad (ulama) telah menyarankan kita, kita harus peka untuk bahkan kelompok terkecil untuk tidak memaksa mereka masuk ke dalam kelompok yang lebih besar.
Ummet-i Islam: Bisakah Anda memberikan kami informasi tentang kelompok yang baru dibentuk, Jabhah Ansaruddin? Jamaah apa saja yang tergabung dalam Jabhah Ansaruddin dan bagaimana hubungan antara Jamaah di Ansaruddin?
Salahuddin Sishani: Kami, sebagai Jaisy Al Muhajirin wal Ansar, membentuk aliansi dengan Fajrul Sham, di mana banyak saudara dari Turki juga hadir, Harakah Sham Al-Islam dan Katibah Al-Khadra. Kemudian Katibah Al-Khadra memberitahu kami tentang keinginan mereka untuk bergabung dengan Jaisy Al Muhajirin wal Ansar, yang kita terima dengan senang hati. Saudara kami Mu'tasim, pemimpin Komite Syariah, melakukan pengorbanan besar ini. Kami memiliki tujuan yang sama. Kami tidak keliru tentang saudara ini dan mereka menunjukkan kepada kami amaliyah terbaik mereka. Kami sangat senang dengan mereka dan bersatu dengan mereka.
Ummet-i Islam: Jaisy Al Muhajirin wal Ansar termasuk dalam daftar Organisasi Teroris International oleh Amerika Serikat. Apa komentar Anda tentang hal ini?
Salahuddin Sishani: Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan tentang hal ini. Saya sendiri tidak tertarik dan saya tidak peduli tentang berita ini dan sejenisnya. Namun saya bertanya mujahidin lainnya pendapat mereka tentang berita ini dan saya menemukan mereka bahkan lebih tidak tertarik dari saya.
Ummet-i Islam: Bentrokan antara Tandhin Daulah Islamiyyah dan kelompok Islam lainnya seperti Jabhah Nusrah dan Harakah Ahrar Syam sedang terjadi di Suriah. Apa sikap Ansaruddin dalam masalah ini?
Salahuddin Sishani: Kami tidak pernah berbicara tentang sikap kami dalam masalah ini. Namun ini janganlah dijadikan alasan oleh orang-orang yang memfasilitasi dalam menumpahkan darah Muslim (untuk menganggap bahwa kami menyetujui kelakuan mereka). Kami tidak ingin memerangi orang lain selain orang-orang kafir dan memerangi orang kafir adalah tujuan utama kami. Namun, jika ada yang mencoba untuk menyerang kami, mereka akan mendapat jawabannya.
Ummet-i Islam: Bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang lokal dan mujahidin lainnya dari Ansar (Mujahid lokal)? Apakah ada perubahan dalam perilaku Ansar (penduduk setempat) terhadap Muhajirin (orang asing), terutama setelah pertempuran pecah antara Jamaah Daulah dan kelompok mujahidin lainnya?
Salahuddin Sishani: Segala puji bagi Allah, karena sikap yang jelas kami tentang fitnah ini, hubungan kami dengan orang lokal dan mujahidin lokal menjadi lebih baik setelah pertempuran ini. Kami menjadi lebih dekat dan seperti saudara sepenuhnya. Kami hanya melihat keramahan dan kebaikan dari mereka. Segala puji bagi Allah, pemersatu hati umat Islam.
Ummet-i Islam: Jihad telah berlangsung selama bertahun-tahun di kota asal Anda Kaukasus Utara. Apa yang membawa mujahidin Kaukasus ke Suriah meskipun ada jihad yang sedang berlangsung di sana?
Salahuddin Sishani: Semua orang di sini memiliki alasan yang berbeda. Sebagai contoh, (pada dasarnya) saya ingin pergi dari Georgia ke Daghestan dan Chechnya dengan sekelompok saudara. Ada cerita yang berbeda yang ditulis dalam sejumlah situs Islam. Kami ingin pergi ke Chechnya, namun takdir kami membawa kami ke Suriah, kami menemukan diri di Suriah. Pada saat itu aku berjanji setia (berbaiat) kepada Amir Dokku Abu Utsman (rahimahullah) dan sekarang saya memiliki baiat kepada Amir Ali Abu Muhammad. Jika Amir Imarat Kavkaz (Imarah Kaukasus) memanggil saya, saya akan meninggalkan kepemimpinan Jaisy Al Muhajirin wal Ansar dan pergi ke mana pun dia perintahkan.
Ummet-i Islam: Beberapa Amir di provinsi Chechnya dan Dagestan mencabut baiat kesetiaan mereka dari Amir Imarat Kavkaz Syaikh Ali Abu Muhammad dan berbaiat kepada Amir dari Jamaah Daulah, Abu Bakar Al-Baghdadi. Oleh karena itu perpecahan muncul di tubuh mujahidin Kaukasia. Apa komentar Anda tentang peristiwa ini?
Salahuddin Sishani: Memegang sumpah, memenuhi janji adalah masalah kehormatan bahkan bagi orang-orang jahiliyyah. Hal ini telah begitu mengakar di Kaukasus sejak zaman kuno. Jadi jika ada orang-orang yang mengaku sebagai bagian dari jihad dan mujahidin melanggar sumpah mereka tanpa alasan yang sah, saya merasa mereka telah jauh dari Islam dan Syariah. Dan saya pikir ketika mereka melanggar kesetiaan mereka kepada Ali Abu Muhammad, yang mereka kenal, dan berjanji setia kepada Ibrahim Awwad (Abu Bakar Baghdadi), yang bahkan mereka tidak kenal (majhul), mereka mengikuti hawa nafsu dan ambisi mereka. Tapi kami tidak peduli tentang ini. Mereka sendiri yang akan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Saya pikir, mungkin jajaran mujahidin dibersihkan dengan cara ini. Allah tahu yang terbaik.
Ummet-i Islam: Apa nasihat Anda kepada mujahidin di Kaukasus terkait dengan fitnah ini?
Salahuddin Sishani: ini mirip dengan pertanyaan sebelumnya. Saya ingin menambahkan bahwa sebagai umat Islam kita tahu kehidupan dunia ini adalah ujian dan tes ini tidak berakhir sampai mati. Adalah kemenangan pertama dari seorang pemuda Muslim jika dapat mengesampingkan semua obligasi yang menghubungkannya dengan keluarga mereka, kerabat, teman dan rumah dan berangkat berjihad. Namun banyak orang lupa dan lalai bahwa ujian belum selesai. Dan ujian ini tidak berarti hanya terdiri dari bentrokan, pemboman dan serangan intens dari musuh. Yang paling penting adalah untuk tetap berada pada jalan yang lurus dan tidak tersesat. Ada kemungkinan bahwa seorang pria bersenjata terlibat dalam hal-hal yang mencurigakan dan berakhir dalam perang yang salah. Jika seorang Muslim muda dan tidak berpengalaman tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia harus berkonsultasi dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman. Mereka harus memperhatikan ulama dan apa pendapat ulama tentang hal tersebut. Bahkan jika ulama jihad (ulama) tidak memiliki begitu banyak pernyataan tentang masalah ini, umat Islam harus memiliki kebijaksanaan dan perhatian yang khusus agar tidak mengikuti mereka yang mengajak pada perselisihan dan perpecahan (antar Mujahidin).
Diriwayatkan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika ditanya "Apa karamah yang terbesar?" dan ia menjawab: Karamah terbesar adalah bertahan pada jalan yang benar sampai akhir hayat.
Ummet-i Islam: Apakah Anda memiliki pesan untuk Muslim Turki melalui situs Ummet-i Islam?
Salahuddin Sishani: Ya, yang pertama saya ingin mengingatkan pada diri sendiri, saudara dari Turki dan Muslim lainnya adalah memiliki sejarah dan nenek moyang yang mulia. Kami bangga dengan sejarah kita, perjuangan Imam Mansur dan Imam Shamil. Dan semua ummat Islam bangga dengan sejarah kekhilafahan Utsmaniyah. Kami bangga dengan Muhammad Al-Fatih dan nenek moyang kami yang tulus lainnya.
Maka saya ingin mengingatkan kepada semua orang bahwa kemuliaan hanya bisa didapatkan dengan berpegang pada Islam. Jika kita mencari kemuliaan melalui cara-cara lain, maka Allah akan turunkan penghinaan kepada kita.
Semoga Allah menguatkan kaki kami di jalan Haq (kebenaran) dan jihad.
Terima kasih untuk semuanya. Semoga Allah membantu Anda juga dalam jalan ini. Semoga Dia membalas Anda dan membawa Anda ke jalan kebaikan.
Fi Amanillah. (Semoga Allah melindungi Anda)
Wawancara: Cuneyt Asim Duru

No comments:

Post a Comment

Popular Posts