PASUKAN PANJI HITAM THE BLACK BANNER

Thursday, May 19, 2011

Menggali Potensi Indonesia


Ketika disebutkan kata ‘Indonesia’, maka akan terlintas dalam pikiran kita akan sebuah negara kepulauan yang berikhlim tropis, subur dan kaya dengan semberdaya alam dan warisan budaya. Negara ini begitu luas, dengan jumlah penduduk mendekati 300 juta orang.
Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, berada di kawasan Asia Tenggara. Kawasan memiliki nama abadi: Nusantara. Era penjajahan Eropa di abad-abad silam telah menjadikan rumpun bangsa ini terpecah dalam negara-negara baru pasca Perang Dunia II, mengikuti bangsa manakah yang menjajahnya. Wilayah yang dikuasai Belanda kemudian menjadi Indonesia, wilayah yang dikuasai Inggris kemudian menjadi Malaysia dan Singapura, wilayah yang dikuasai Amerika Serikat kemudian menjadi Filipina. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sesungguhnya penduduk kawasan Nusantara ini tetaplah satu keluarga besar yaitu rumpun bangsa Melayu atau dalam istilah Arab disebut juga bangsa Jawi.
Menggali potensi Nusantara adalah sebuah pekerjaan besar yang memerlukan kesungguhan dan cita-cita besar. Juga memerlukan wawasan menembus cakrawala bepikir kita untuk kemudian diamalkan dan diperjuangkan. Hanya sekedar berbangga dengan sejarah emas, maka itu tidak akan membuahkan apa-apa karena sejarah adalah karya orang-orang terdahulu. Masa kini  adalah lembaran karya kita untuk ditulis juga dengan tinta emas untuk dipersembahkan kepada Tuhan sebagai amal ibadah kita. Untuk itu, marilah kita kaji sedikit bagaimana kita akan menggali potensi Nusantara yang diamanahkan Tuhan kepada kita.
1. Sumberdaya Manusia Adalah Potensi Yang Sesungguhnya
Sungguh beruntung umat manusia yang tinggal di tanah yang kaya raya. Sementara sebagian manusia yang lain tinggal di tanah yang gersang dan kosong. Namun dalam pahatan catatan sejarah, kita selalu menyaksikan bahwa kesejahteraan hidup yang dambakan juga mengalir kepada manusia-manusia yang berada jauh dari tanah yang kaya raya. Sering juga terjadi ketidakadilan,  ketika manusia yang mewarisi bumi yang kaya justeru tidak tersisihkan oleh mereka yang datang dari tempat jauh gersang.
Karena itulah kita menyadari, sebanyak apapun sumberdaya alam yang kita warisi tidak akan berarti jika tidak ada sumberdaya manusia yang mampu mengolahnya  dan menggunakannya untuk kebaikan bersama. Sumberdaya manusia adalah potensi kita yang sesungguhnya.
2. Mari Mengenal Diri Manusia
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang Tuhan ciptakan. Manusia tidak hanya memiliki tubuh fisik, namun beserta tubuh fisik itu ada ruhani yang menjadi penggeraknya. Ibarat komputer yang kita gunakan, ada hardware dan ada software. Ketika kita sebutkan tentang ‘software’ tentu yang dimaksud bukan sekedar rekaman kode yang tersimpan dalam piringan magnetik, namun ‘kecerdasan’ yang dituliskan di dalamnya. Begitu juga dengan ruhani, tentu yang dimaksudkan bukan rangkaian fenomena kimia-listrik yang terjadi dalam otak dan syaraf kita, namun suatu ‘kesadaran’ di sebaliknya yang menggerakkannya. Itulah yang potensi manusia yang sesungguhnya.

3. Tiga Unsur Ruhani Manusia
Ruhani manusia terdiri atas tiga unsur:
  • Akal
  • Nafsu
  • Hati/ Ruh
Akal adalah satu potensi ruhani manusia yang berperanan  menerima informasi, menyimpan, mengolah dan menyajikannya kembali. Nafsu adalah potensi ruhani manusia yang menjadikan manusia memiliki dorongan kehendak berdasarkan rangsangan yang diterima oleh akal maupun hati. Hati perperanan dalam berperasaan dan menentukan apa saja perbuatan manusia sekalipun bertentangan dengan hasil kajian akal maupun dorongan nafsu. Karena itulah hati disebut raja dalam diri,  sedangkan akal adalah penasehatnya dan nafsu adalah golongan yang menjadi pembisik kepada raja.
4. Kesimpulan
Menggali potensi Indonesia pada hakekatnya adalah menggali potensi ruhani manusia melalui tiga jalan berikut ini:
  • Membersihkan hati dari segala sifat tercela seperti sombong, ego, berbangga diri, iri dengki, tamak, kikir, penakut, dst. Kemudian mengisinya dengan sifat-sifat terpuji seperti rasa cinta kepada Tuhan dan takut kepada-Nya,  sabar, berbaik sangka, pemurah, kasih sayang kepada sesama.
  • Mendidik nafsu agar tunduk kepada perintah dan larangan Tuhan sehingga hanya menginginkan kebaikan semata.
  • Menajamkan akal dengan ilmu dan pengetahuan yang baik, bersih dan bermanfaat untuk diamalkan demi kebaikan umat manusia.
Jika ketiga jalan itu telah berhasil ditempuh, maka manusia Indonesia akan terlahir kembali sebagai manusia nan paripurna, manusia yang unggul ilmu dan amalnya, mulia akhlak dan budi pekertinya, agung budaya dan peradabannya. Dengan demikian maka tidak ada penghalang lagi bagi Tuhan untuk akan menganugerahkan kepada kita sebuah surga yang disegerakan, surga sebelum surga, sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja (baldatun thayibatun wa Rabbul ghafur). Amin.

1 comment:

  1. Di tanah inilah bermula segala-galanya.Melayu merupakan bangsa yang pertama di atas mukabumi ini dan akan menjadi bangsa terakhir yang paling berkuasa di akhir zaman .Orang Melayu(orang Malai) akan kembali menjadi penakluk dunia di akhir zaman sama seperti keadaan mereka menjadi pengasas tamaddun dunia sejak kira-kira 50, 000 tahun lampau(The Cradle of Civilisation) .Di Nusantara Adam a.s telah diturunkan ke bumi, di Nusantara Nuh a.s mengetuai umatnya selama 600 tahun dan di Nusantara juga Ibrahim a.s. berkahwin dengan Keturah(seorang Puteri Campa) dan melahirkan Bani Jawi. Anak-anak Nabi Nuh a.s dikatakan bertebar dari kawasan ini.
    TIDAK MELAYU HILANG DIDUNIA

    Kata sakti yang menjadi kekebalan bangsa Melayu ini adalah idiom yang melambangkan pemikiran Melayu. Melayu sebagai Dunia Pemikiran (the world of Malay Mind), bukan Melayu pada kulit, pada makan, pada kebudayaan dan bukan pada bahasanya. Semuanya ini adalah pakaiannya sahaja. Melayu sudah melepasi ketamadunan dunia yang serba terbatas dan sempit ini.

    Melayu sudah lama mendominasi dunia dengan ketamadunnya walaupun segilintir yang akur akan fakta ini. Beribu tahun dahulu kita orang Melayu adalah pencetus tamadun dan peradaban kemanusiaan .

    Orang Melayu telah membina empayarnya di atas dunia ini jauh lebih lama sebelum bangsa lain mengenali apa itu ketamadunan.

    The rotting nations drop off. Time’s bough and only things the dreamers make live on.
    We are the Eternal Conquerors-our vassals are the years.
    We are the dreamers.
    We are THE MALAYS.

    ReplyDelete

Popular Posts