Pemimpin Libia Kolonel Muammar Gaddafi memiliki kompleks pribadi dan dinas yang dibangun seperti benteng di Tripoli.
Kompleks Bab al-Aziziya, pusat syaraf rezim Gaddafi, sudah lama menjadi lambang sikap tidak genar sang pemimpin.
Kompleks kepresidenan yang luas di bagian tengah kota Tripoli itu menampung fasilitas pribadi Gaddafi, barak militer, dan beberapa fasilitas lain.
Di tengah kompleks ada puing-puing kediaman lama Gaddafi. Bangunan itu hancur pada 1986 akibat bom 'pintar'' Amerika yang dipandu dengan teknologi laser.
Kolonel Gaddafi mengatakan, putri angkatnya tewas dalam serangan militer yang diperintahkan oleh Presiden AS kala itu, Ronald Reagan.
Amerika menggempur Libia yang dituduh membom sebuah diskotik di Berlin Barat, Jerman yang menewaskan dua tentara Amerika.
Bangunan tersebut tidak dibangun kembali dan dinamai Wisma Perlawanan
Gaddafi memilih monumen ini sebagai latar belakang pidato di tengah konflik
Monumen
Di depan bangunan, berdiri pahatan berbentuk tangan mengepal berukuran raksasa dan terbuat dari emas. Tangan itu mencengkeram replika pesawat Amerika.Dalam beberapa bulan terakhir, gedung itu menjadi latar belakang ketika Gaddafi menyampaikan pidato yang disiarkan televisi, termasuk ketika dia menyatakan kemarahan atas vonis dalam kasus pemboman Lockerbie.
Dan, di tempat yang sama pekan ini, warga biasa Libia berdemonstrasi mendukung Gaddafi di depan kru media berita yang diundang.
Sekitar 600m dari situ, di kelilingi pepohonan, berdiri tenda khas warga Badui milik Kolonel Gaddafi.
Tenda itu menjadi salah satu kediaman pemimpin Libia itu dalam masa empat dasawarsa ini.
Di sinilah, pada tahun 2004, Kanselir Jerman ketika itu Gerhard Schroeder dijamu dalam kunjungan ke Libia.
Tenda ikonik ini juga menjadi simbol sikap tak gentar bangsa Libia yang tidak pernah bertahan lama di satu tempat.
Inilah yang menyebabkan keberadaan pasti Gaddafi menjadi misteri.
Pekan lalu, sebuah bangunan tiga lantai sekitar 50 dari lokasi kemah Badui itu dilaporkan hampir rata dengan tanah akibat serangan udara Barat.
Para pejabat koalisi bersikukuh menyatakan sasaran serangan mereka adalah pusat komando dan kendali yang biasa digunakan Kolonel Gaddafi untuk berkomunikasi dengan pasukannya.
Kabarnya, para panglima dan personel militer inti bermarkas di kompleks Bab al-Aziziya.
Massa warga pendukung Gaddafi biasa berdemo di kompleks Bab al-Aziziya
Pemeriksaan keamanan
Satu hari setelah serangan, tim BBC mengunjungi kompleks yang dilindungi dengan konstruksi seperti benteng dan dinding tinggi.Pada sisi tenggara kompleks adalah lapangan sepak bola, yang mungkin digunakan oleh keluarga yang menghuni deretan rumah sedikit di luar kompleks.
''Jalan-jalan dengan rumah-rumah beratap rendah mengingatkan saya akan kamp pengungsi di Gaza,'' kata salah seorang anggota tim BBC.
Rumah-rumah tadi diduga fasilitas akomodasi militer. Tim melihat seorang anak kecil mengintip dari balik salah satu rumah.
Di luar deretan rumah tadi, ada tembok rendah dan gerbang menuju ''bagian dalam'' kompleks. Semua pengunjung harus menjalani pemeriksaan oleh petugas keamanan dan melewati detektor logam.
Tim BBC melihat banyak tentara di dalam kompleks dan beberapa senapan mesin ringan antipesawat udara dipasang di bagian belakang sejumlah truk.
''Rasa-rasanya ada bunker di bawah tanah - saya melihat beberapa ventilasi udara,'' kata seorang anggota tim BBC.
Televisi Libia biasa menyiarkan demonstrasi pro-Gaddafi di kompleksi.
No comments:
Post a Comment